3.000 Wanita Kompak jadi Janda dalam Sehari, Ditinggal Suami karena Ini
Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Jumat, 07 April 2023
0 dilihat
3.000 wanita telah menjadi janda setelah suami mereka meninggalkan pekerjaan sebagai buruh di kota dan pulang kampung agar bisa bekerja di dalam hutan. Foto: Repro Tribuntimur
" Ada sekitar 3.000 wanita yang menjadi janda karena suami mereka tewas dibunuh oleh harimau "
NEW DELHI, TELISIK.ID - 3.000 wanita yang tinggal di sebuah desa di India, mengklaim harimau telah membunuh suami mereka dalam waktu bersamaan. Laporan tersebut datang dari para wanita yang hidup menjanda, serta tinggal di 24 desa yang berbeda di bagian Selatan India.
Hardiansi salah satunya, janda berusia 46 tahun ini mengungkapkan, suaminya diketahui tewas diterkam oleh harimau saat berkelana jauh ke dalam hutan untuk menangkap ikan, kepiting dan mengumpulkan madu.
Kisah senada diungkapkan Sulata Mandal, janda usia 35 ini juga mengaku suaminya Sujit tewas saat memancing.
“Anak-anak saya telah membuat saya berjanji untuk tidak pernah pergi ke hutan lagi. Tetapi penghasilan saya sekarang sangat sedikit dengan melakukan pekerjaan serabutan ini,” terang Mandal dikutip dari Okezone.com.
Baca Juga: 16 Negara dengan Standar Kecantikan Aneh, Kamu Cantik di Negara Mana?
Melansir Tribuntimur.com, Presiden Forum Dakshinbanga Matsyajibi, Pradip Chatterjee, mengatakan kepada Vice News bahwa ada sekitar 3.000 wanita yang menjadi janda di desa tersebut.
Chatterjee berujar, para suami di desa tersebut tewas karena dibunuh oleh harimau. Serangan harimau dilaporkan sering terjadi.
Baca Juga: 5 Sekte Sesat Paling Berbahaya di Dunia, Membunuh hingga Bunuh Diri Massal
Bahkan, penduduk desa melaporkan setidaknya ada 60 serangan harimau di daerah itu. Serangan harimau semakin meningkat ketika para pria berbondong-bondong pulang kampung ke daerah tersebut setelah merantau ke kota-kota besar.
Chatterjee mengatakan, para pria melepaskan pekerjaan mereka sebagai buruh di kota dan pulang kampung ke daerah itu agar bisa bekerja di dalam hutan. (C)
Penulis: Ibnu Sina Ali Hakim
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS