4 Ribu Lebih Pekerja Migran Asal Jatim Jalani Karantina dan Swab PCR
Try Wahyudi Ary Setyawan, telisik indonesia
Minggu, 09 Mei 2021
0 dilihat
Gubernur Khofifah saat menemui PMI asal Jatim. Foto: Ist.
" Sequencing-nya nanti akan diberikan kepada Institute of Tropical Disease (ITD) Unair dan di Litbangkes Jakarta. Kenapa disequencing, karena kita sama-sama melakukan langkah antisipasi dan mitigasi terhadap varian COVID-19 baru. "

SURABAYA, TELISIK.ID - Sebanyak 4 ribu lebih Pekerja Migran Indonesia (PMI) mudik ke Jatim. Namun, mereka tak bisa langsung pulang ke kampung halamannya, melainkan harus menjalani karantina dan tes swab PCR terlebih dahulu.
Para PMI tersebut rata-rata sebelumnya bekerja di beberapa negara antara lain Malaysia, Singapura, Hongkong, Brunei, dan Taiwan.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, para PMI yang menjalani karantina dan hasilnya menunjukkan CT di bawah 25 akan dilakukan sequencing sample.
Baca juga: Kajari Muna Upayakan Pengembalian Ketimbang Proses Hukum Penyalahgunaan Dana Desa
Baca juga: Petani Terbawa Arus Sungai Ditemukan Tak Bernyawa
"Sequencing-nya nanti akan diberikan kepada Institute of Tropical Disease (ITD) Unair dan di Litbangkes Jakarta. Kenapa disequencing, karena kita sama-sama melakukan langkah antisipasi dan mitigasi terhadap varian COVID-19 baru," kata Gubernur Khofifah, Minggu (9/5/2021).
Mantan Mensos ini mengatakan, swab PCR ini sekitar dua hari. Hari pertama datang di-swab, hari kedua hasil lab-nya keluar. Kalau negatif, kata Khofifah, petugas langsung berkoordinasi dengan kabupaten kota, dan mereka hanya pulang kalau dijemput. Yang positif langsung dirujuk ke rumah sakit darurat lapangan,” jelasnya.
Diungkapkan oleh Khofifah, terhadap PMI yang pulang kampung, Pemprov memfasilitasi pelayanan kesehatan khusus bagi para PMI yang memiliki penyakit bawaan, seperti stroke dan lainnya jika dirawat di RS Pemprov Jatim maka semua biaya dalam tanggungan Pemprov.
"Sedangkan kalau memilih untuk pulang ke daerah asal, saya minta Dinkes Jatim untuk mengkoordinasikan dengan Dinkes kabupaten/kota terkait, agar pelayanan kesehatan didapatkan secara gratis oleh PMI yang pulang tersebut," tandasnya. (B)
Reporter: Try Wahyudi Ari Setyawan
Editor: Haerani Hambali