40 Tahun Jadi Mualaf, Pria Ini Baru Mantap Belajar Agama saat Lihat Jenazah Sang Istri Dishalatkan

Apriliana Suriyanti, telisik indonesia
Kamis, 09 Desember 2021
0 dilihat
40 Tahun Jadi Mualaf, Pria Ini Baru Mantap Belajar Agama saat Lihat Jenazah Sang Istri Dishalatkan
Ilustrasi pria sedang sujud. Foto: Repro Suara.com

" Seorang mualaf yang Mantap belajar agama setelah melihat jenazah sang istri dishalatkan "

KENDARI, TELISIK.ID - Kerap disapa Mus (65), pria asal Kota Makassar ini memulai kehidupan barunya sebagai seorang mualaf saat menikah dengan sang mendiang istri 40 tahun yang lalu, tahun 1979 di Kota Kendari.

Meski dirinya telah mengucapkan dua kalimat syahadat, namun hidayah untuk menjalankan ajaran agama Islam tak lantas datang begitu saja.

Mus mengaku, selama 40 tahun menyandang gelar sebagai seorang muslim, ia belum mengetahui gerakan shalat beserta bacaannya.

"Selama 40 tahun itu, saya tidak tahu yang namanya shalat, tidak tahu juga bacaannya seperti apa," tuturnya.

Meski demikian, Mus tetap berusaha meninggalkan hal-hal yang dilarang oleh ajaran Islam.

"Sejak masuk Islam, saya tidak sentuh lagi makanan yang diharamkan sama agama Islam," imbuhnya.

Ayah dari empat orang anak ini mengatakan, sang mendiang Istri begitu sabar dan tidak pernah lelah untuk mengingatkannya agar mulai berhijrah.

"Istri selalu ingatkan saya untuk shalat, tapi aaya selalu jawab, iya nanti Insyaallah," katanya.

Ia mengungkapkan, alasan dirinya selalu menunda untuk mulai berhijrah.

"Saya tidak ingin shalat itu dikerjakan hanya untuk menggugurkan kewajiban kita sebagai seorang muslim, saya ingin beribadah dengan sungguh-sungguh, dengan hati ikhlas sama Allah, biar lebih khusyuk dan supaya shalat tidak putus-putus, hari ini sholat, besok tidak. Saya tidak ingin seperti itu, makanya saya selalu jawab Insyaallah sama istri," ungkapnya.

Ia lalu menceritakan, bagaimana hatinya sampai terketuk oleh hidayah Allah, yakni saat almarhumah Istrinya dibawa ke salah satu masjid di Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, untuk dishalatkan.

"Dulu saya tidak tahu arahnya mau kemana, jalan begitu saja, sampai Tante (istri) akhirnya meninggal bulan Juli 2020 lalu baru saya kerjakan perintah Allah, shalat, puasa, dzikir. Saya mulai kerjakan ibadah sunnahnya juga," kisah Mus.

"Pokoknya waktu istri diantarkan ke masjid dekat rumah, terus dishalatkan, di situ hatinya saya terketuk, saya langsung niatkan untuk betul-betul berubah dan habiskan hidupnya saya (untuk beribadah) di situ," sambungnya.

Baca Juga: Kisah Pilu Anak Panti Asuhan, Belum Bertemu Orang Tua Sejak Lahir

Mus juga membeberkan perjuangannya belajar gerakan dan bacaan shalat, melalui buku dan televisi, serta dari memperhatikan Imam masjid. Ia pun kini mampu mengumandangkan adzan.

Saat ditanyai perihal perasaannya sebelum dan sesudah berhijrah, ia menuturkan, sebelumnya Mus merasa hambar dan selalu merasa kurang atas apa yang ia dapatkan.

Namun, setelah mantap berhijrah, dirinya kini mendapatkan ketenangan yang selama ini ia cari.

Baca Juga: Nikahi Pria Muslim, Wanita Ini Dapat Dukungan Keluarga saat Putuskan Jadi Mualaf

"Alhamdulillah, sekarang perasaannya lebih tenang, tidak pernah merasa kekurangan, tidak pernah mengeluh," kata Mus dengan mata berkaca-kaca.

Di usia senjanya, Mus mengatakan, tak ada niatan untuk mencari pengganti sang mendiang Istri, ia ingin menghabiskan sisa waktunya hanya untuk beribadah dan memperbaiki diri. (A)

Reporter: Apriliana Suriyanti

Editor: Fitrah Nugraha

Artikel Terkait
Baca Juga