5 Calon Pengganti Potensial Pelatih Patrick Kluivert di Timnas Indonesia
Merdiyanto , telisik indonesia
Senin, 13 Oktober 2025
0 dilihat
Calon pengganti Patrick Kluivert, Giovanni van Bronckhorst mempunyai darah Indonesia dari kedua orang tuanya. Foto: Repro Reuters
" Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) berada di bawah tekanan hebat setelah Timnas Indonesia gagal lolos ke Piala Dunia 2026 "

JAKARTA, TELISIK.ID – Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) berada di bawah tekanan hebat setelah Timnas Indonesia gagal lolos ke Piala Dunia 2026.
Kekalahan 0-1 dari Irak di laga terakhir kualifikasi zona Asia, ditambah hasil buruk sebelumnya dengan kekalahan 2-3 dari Arab Saudi, membuat posisi pelatih Patrick Kluivert goyah.
Tagar #KluivertOut trending di media sosial, bahkan tercatat diciutkan lebih dari 30.000 kali, memperlihatkan tingginya tuntutan pemecatannya segera.
Kluivert, yang ditunjuk Januari 2025 menggantikan Shin Tae-yong, dianggap gagal memanfaatkan skuad yang kaya pemain naturalisasi.
PSSI direncanakan segera rapat dengan Exco untuk mengevaluasi Kluivert, dengan kemungkinan pemutusan kontrak hingga 2027, seperti dilansir suara.com, jaringan telisik.id, Senin (13/10/2025).
Baca Juga: Nasib Patrick Kluivert Tangani Timnas Indonesia Ditentukan di Rapat Exco PSSI
"Kami akan lakukan evaluasi mendalam. Target jangka panjang tetap Piala Dunia 2030," kata Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
Sementara itu, pengamat sepak bola seperti Bung Binder, yakin PSSI tak akan buru-buru memecat, tapi tekanan publik semakin kuat.
Jika Kluivert benar-benar dipecat, PSSI dikabarkan sudah mempertimbangkan beberapa nama pengganti.
Berikut 5 calon potensial yang beredar, berdasarkan rekam jejak dan kesesuaian dengan sepak bola Asia Tenggara:
1. Phillip Cocu
Phillip Cocu adalah nama pelatih asal Belanda lain yang dianggap cocok untuk Timnas Indonesia. Ia merupakan senior Kluivert saat sama-sama membela timnas Belanda.
Sebelumnya, Cocu adalah asisten pelatih timnas Belanda dan PSV. Puncak kariernya adalah ketika ia sukses mengantar PSV meraih gelar Eredivisie tiga kali, yakni pada 2015, 2016, dan 2018.
Apabila PSSI masih berpegang pada opsi "proyek Belanda" ketimbang melakukan perombakan staf besar-besaran, nama Phillip Cocu bisa dipertimbangkan.
2. Alex Pastoor
Pastoor yang kini berposisi sebagai asisten pelatih Kluivert di Timnas Indonesia, seringkali dianggap sebagai otak taktis yang sesungguhnya di pinggir lapangan sejak mereka datang bersama, seperti dilansir dari CNN Indonesia, Senin (13/10/2025).
Menurut media Belanda, Pastoor punya kemampuan melatih yang mumpuni. Sayangnya, ia tidak setenar Kluivert atau STY.
3. Shin Tae-yong
Meskipun kedatangan Shin Tae-yong pada akhir 2019 tidak langsung mendapat sambutan positif, pelatih asal Korea Selatan itu kini telah menyisakan banyak kenangan manis bagi suporter Timnas Indonesia.
Seiring berjalannya waktu, Shin Tae-yong membuktikan kualitasnya. Walaupun Timnas Indonesia tidak selalu meraih kemenangan, perkembangan positif Rizky Ridho dan timnya terlihat jelas di bawah asuhan mantan pelatih Ulsan HD itu.
4. Giovanni van Bronckhorst
Giovanni van Bronckhorst adalah opsi jika PSSI mencari pelatih berprofil tinggi. Kredibilitasnya terjamin, pernah bermain untuk Feyenoord, Arsenal, dan Barcelona, ditambah 106 caps untuk timnas Belanda
Sosok yang pernah membawa tim Belanda menjadi runner up Piala Dunia 2010 ini juga memiliki catatan kepelatihan cemerlang, termasuk menjuarai Eredivisie dan Piala KNVB bersama Feyenoord.
Koleksi gelar Van Bronckhorst juga mencakup Piala Skotlandia bersama Glasgow Rangers dan Piala Super Turki saat ia menukangi Besiktas.
Baca Juga: Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026: Irak Bungkam Indonesia 1-0
Darah Indonesia yang diwarisi dari kedua orang tuanya menjadi satu keunggulan tersendiri bagi Van Bronckhorst.
5. Jesus Casas
Jesús Casas dapat masuk pertimbangan karena pemahamannya terhadap sepak bola Asia, yang didapat saat melatih Timnas Irak antara tahun 2022 dan 2025.
Keunggulan ini menutupi kekurangannya yang tidak memiliki darah Indonesia, koneksi Belanda, atau pengalaman di liga nasional.
Casas diberhentikan Irak usai kekalahan 1-2 dari Palestina. Padahal, rekam jejaknya di Singa Mesopotamia terbilang cukup baik, yakni mencatatkan 18 kemenangan, delapan kali seri, dan delapan kali kekalahan.
Pengalaman Casas juga mencakup perannya sebagai asisten pelatih di klub Watford dan timnas Spanyol. (C)
Penulis: Merdiyanto
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS