69 Bahan Peledak Asal Malaysia Ditemukan di Desa Mabulugo Buton Gegara KDRT, Dibawa Pakai Kapal Milik PT Pelni

Febriyani, telisik indonesia
Minggu, 15 Juni 2025
0 dilihat
69 Bahan Peledak Asal Malaysia Ditemukan di Desa Mabulugo Buton Gegara KDRT, Dibawa Pakai Kapal Milik PT Pelni
Kasat Reskrim Polres Buton, Iptu Bangga Parnadin Sidauruk. Foto: Ist.

" Sebanyak 69 batang bahan peledak yang diduga dinamit ditemukan di kediaman seorang warga berinisial AL (42) di Desa Mabulugo, Kecamatan Kapontori, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara "

BUTON, TELISIK.ID – Sebanyak 69 batang bahan peledak yang diduga dinamit ditemukan di kediaman seorang warga berinisial AL (42) di Desa Mabulugo, Kecamatan Kapontori, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.

Temuan sejumlah bahan peledak tersebut berawal dari laporan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Buton, Iptu Bangga Parnadin Sidauruk, mengungkapkan bahwa bahan peledak ditemukan pada Minggu (15/6/2025) dini hari sekitar pukul 01.00 Wita.

Selain puluhan batang yang dikemas dalam lintingan aluminium foil, polisi juga menyita sebilah badik sepanjang 24 cm. Barang bukti ini selanjutnya akan diperiksa oleh tim Gegana Satuan Brimob Polda Sultra untuk memastikan jenis dan daya ledaknya.

Baca Juga: Viral, Link Video Syur Cikgu Fadhilah dengan Suami Orang Abang Wiring jadi Buruan Warganet

Berdasarkan hasil penyelidikan awal, Bangga menjelaskan bahwa bahan peledak yang ditemukan diduga kuat diselundupkan dari Malaysia ke Indonesia.

Penyelundupan dilakukan melalui jalur laut menggunakan speed boat menuju Tanjung Pinang, kemudian dilanjutkan dengan kapal milik PT Pelni KM Tidar menuju Baubau, dan berlanjut ke jalur Mawasangka hingga Kapontori.

"Dari Malaysia, pelaku membawa sekitar 800 batang bahan peledak. Namun, sebagian besar, yakni lebih dari 700 batang, telah terjual di Halmahera Barat. Tersisa 69 batang yang ditemukan di dalam tas pelaku saat ini," beber Bangga.

Awalnya, bahan peledak ini disinyalir untuk menghancurkan batu. Namun, di Halmahera Barat digunakan untuk pengeboman ikan. “Setiap batangnya diduga dijual dengan harga Rp 250.000,” kata Bangga.

Baca Juga: 5 Gedung SMAN 4 Sampolawa Buton Selatan Terancam Roboh ke Laut Akibat Abrasi

Berawal dari Laporan KDRT Istri Pelaku

Penemuan bahan peledak ini terungkap secara tak terduga. Awalnya, istri AL melaporkan kasus KDRT yang dialaminya ke Polsek Kapontori. Ia juga meminta polisi untuk mengamankan senjata tajam milik suaminya.

Saat polisi menindaklanjuti laporan tersebut dan memeriksa barang milik AL, mereka menemukan benda mencurigakan berbentuk menyerupai dinamit di dalam tas pelaku.

Laporan ini kemudian diteruskan ke Polres Buton untuk penanganan lebih lanjut.

Saat ini AL beserta seluruh barang bukti telah diamankan di Polres Buton guna pemeriksaan intensif untuk mengungkap jaringan penyelundupan dan peredaran bahan peledak ini. (C)

Penulis: Febriyani

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga