Akibat Gelombang Tinggi Dua Meter, Nelayan Tak Berani Melaut

Muh. Sabil, telisik indonesia
Rabu, 29 September 2021
0 dilihat
Akibat Gelombang Tinggi Dua Meter, Nelayan Tak Berani Melaut
Para nelayan berhenti melaut akibat gelombang tinggi di sekitaran perairan Tanggetada. Foto: Muh Sabil/Telisik

" Puluhan nelayan di Kelurahan Anaiwoi, Kecamatan Tanggetada, Kabupaten Kolaka, terpaksa berhenti melaut akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi. "

KOLAKA, TELISIK.ID - Puluhan nelayan di Kelurahan Anaiwoi, Kecamatan Tanggetada, Kabupaten Kolaka, terpaksa berhenti melaut akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi.

Hal itu diungkapkan Aco (45) salah satu nelayan di Kelurahan Anaiwoi. Ia mengatakan, hampir dua minggu terakhir ini mereka tidak melaut karena cuaca buruk.

“Kami sudah dua minggu terakhir ini tidak melaut karena cuaca jelek Pak. Bila kami memaksa untuk melaut kami takutkan terjadi sesuatu yang merugikan jiwa kami sendiri,” ucap Aco, Rabu (29/9/2021).

Senada dengan itu, keterangan dari nelayan lainnya Marlin (31) menjelaskan bahwa saat ini ketinggian ombak mencapai satu setengah meter hingga dua meter disertai angin yang sangat kencang.

Baca juga: Struktur Pendapatan Belanja dan Pembiayaan Daerah APBD-P Kolut Tahun 2021 Sah, Ini Rinciannya

Baca juga: Tidak Ikut Tes, 65 Peserta CASN di Muna Gugur

"Tinggi Pak tidak seperti biasanya, ini sampai satu setengah bahkan dua meter naik air," ujarnya.

Namun demikian ada juga beberapa nelayan yang nekat memberanikan diri untuk melaut meskipun kondisi cuaca di tengah laut sangat membahayakan terutama bagi nelayan yang menggunakan perahu ukuran kecil.

Sementara itu, Kepala Sta. Met. Kelas III Sangia Ni Bandera Kolaka, Sutikno, SE, S.Si, M.Si menuturkan, pihaknya telah mengeluarkan peringatan khususnya kepada para nelayan di Kecamatan Tanggetada mengenai gelombang tinggi perairan Bone yang berdampak bagi perairan di Laut Tanggetada

"Prakiraan gelombang untuk 2 minggu ke depan yang akan diinformasikan jika terjadi gelombang tinggi lebih dari 1,25 - 2 meter di sekitar perairan Bone dan berdampak langsung di perairan Tanggetada," ungkap Sutikno saat dihubungi Telisik.id melalui pesan WhatsApp. (A)

Reporter: Muh Sabil

Editor: Haerani Hambali

Artikel Terkait
Baca Juga