Akibat Pernyataan Ingin Santet Moeldoko, Bupati Ini Bakal Dilapor Polisi
Ahmad Sadar, telisik indonesia
Selasa, 09 Maret 2021
0 dilihat
Bupati Lebak Iti Octaviani Jayabaya. Foto: Repro redaksi24
" Ancaman pembunuhan. Iya lah (dilaporkan). Ya nanti kita tinggal tunggu. Selesai ini kan tetap ada jejak digitalnya. "
LLEBAK, TELISIK.ID - Pernyataan Bupati Lebak, Iti Octaviani Jayabaya yang mengaku akan kirimkan santet terhadap Moeldoko kini berbuntut panjang.
Mendengar hal ini, salah satu pendiri Partai Demokrat, yang saat ini berada di barisan Moeldoko, yakni Hencky Luntungan menilai, ucapan Octaviani itu mengandung tindak pidana.
Ia bahkan berujar bakal melaporkan Bupati tersebut ke kepolisian atas tuduhan ancaman pembunuhan kepada Moeldoko.
Namun, Hencky belum memastikan kapan pelaporan terhadap Octaviani akan dilakukan.
"Ancaman pembunuhan. Iya lah (dilaporkan). Ya nanti kita tinggal tunggu. Selesai ini kan tetap ada jejak digitalnya," ujar Hencky dilansir dari Suara.com jejaring Telisik.id, Senin (8/3/2021).
Menurut Hencky, pernyataan Octaviani Jayabaya tetap tidak berubah makna, meski Ketua DPD Partai Demokrat Banten tersebut sudah memberikan klarifikasi.
Baca juga: Hendak Ditabung di Bank, Pengedar Uang Dolar Palsu Ketahuan
"Ya mau kekesalan atau apapun itu tetap sudah menjadi ranah pidana," kata Hencky.
Hencky berujar, sebagai pejabat publik, terlebih kepala daerah, tidak seharusnya berbicara dengan nuansa mengancam terhadap Moeldoko.
"Masa pejabat begitu ngomongnya. Tak usahlah alasan emosional, emosi juga biasa orang wajar-wajar saja. Tapi tak usah bohong, tak usah," tutur Hencky.
Sementara itu, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya yang mengklarifikasi soal pernyataannya ingin menyantet Moeldoko disebabkan dirinya sedang emosi saat itu.
"Omongan santet merupakan puncak kekesalan kita DPD Demokrat Banten. Itu hanya bentuk ancaman kita, tapi tidak ada niatan kita melakukan hal tersebut. Kita merasa kesal dan emosi, karena kudeta KLB Demokrat yang dilakukan oleh Moeldoko,” kata Octavia yang juga Ketua DPD Demokrat di Banten.
Sekian itu, ia juga mengaku tidak mungkin menyantet Moeldoko, karena perbuatan itu masuk kategori dosa.
“Mana mungkin saya nyantet, sia-sia atuh salat dan puasa saya. Rugi mengorbankan itu semua untuk seorang perampok partai. Kita siap pasang badan untuk Ketum dan Demokrat,” terangnya. (C)
Reporter: Ahmad Sadar
Editor: Fitrah Nugraha