Antrian Penyeberangan Feri Amolengo-Labuan Tak Beraturan, Motor Masuk di Jalur Mobil

Aris, telisik indonesia
Jumat, 29 April 2022
0 dilihat
Antrian Penyeberangan Feri Amolengo-Labuan Tak Beraturan, Motor Masuk di Jalur Mobil
Para calon penumpang nampak tidak beraturan di pelabuhan penyeberangan feri Amolengo-Labuan. Foto: Ist

" Situasi pelabuhan penyeberangan feri Amolengo-Labuan saat ini sedang membludak oleh para pemudik, hingga motor masuk dalam antrian mobil "

KONAWE SELATAN, TELISIK.ID - Situasi pelabuhan penyeberangan feri Amolengo-Labuan saat ini sedang membludak oleh para pemudik, hingga motor masuk dalam antrian mobil.

Salah seorang calon penumpang kapal feri saat dihubungi Telisik.id mengatakan, para calon penumpang memang ada yang antri sesuai jalur antrian, tetapi banyak juga yang melewati jalur mobil agar bisa masuk ke dermaga feri.

"Tidak teratur sekali sistem pengaturan antriannya, tidak sehat," ungkapnya, Jumat (29/4/2022).

Ia menambahkan, antrian motor tidak jelas dan berapa nomor antriannya. Begitu juga dengan mobil.

Ia mengungkapkan, saat feri pertama, sempat ada calon penumpang yang mengamuk gara-gara tidak bisa masuk ke dermaga pelabuhan, karena menurutnya, penjaga lebih mengutamakan para calon penumpang yang diduga memakai jasa calo untuk masuk ke dermaga.

Baca Juga: Dari Puluhan Pejabat Dinonjob Bupati Manggarai, 4 Orang Dilantik Kembali, Siapa Mereka?

"Banyak antrian di belakang yang bisa masuk, tapi yang antrian nomor lima di depan dia tidak bisa masuk," ujarnya.

Dia menjelaskan, di lokasi dijaga oleh pihak kepolisian, tetapi calon penumpang yang menurutnya menggunakan jasa calo dizinkan lewat. Sementara yang mempunyai tiket bahkan tidak diizinkan lewat.

Sementara itu, Kapolsek Kolono, IPTU Heri mengatakan, ketidak beraturan antrian motor yang bisa masuk ke jalur mobil disebabkan banyaknya jalan yang bisa digunakan para calon penumpang.

"Kita antisipasi lubang-lubang tikusnya ini (jalur lain). Baru bersih, tiba-tiba lagi banyak," ujar IPTU Heri, dihubungi melalui telepon.

Karena adanya jalur lain itu, sehingga pihaknya tidak bisa membedakan, mana para tukang ojek dan mana calon penumpang kapal feri. Kendati demikian katanya, karena jauhnya akses menuju feri sehingga sebagian calon penumpang harus menggunakan ojek menuju kapal.

Baca Juga: Monyet Buton Hasil Translokasi dari Papua, BKSDA Sultra Lepasliarkan di Habitatnya

Sementara itu ia mengatakan, saat ini pihaknya sudah berhasil mengkodusifkan kembali situasi pelabuhan.

"Saya sudah dapatmi, saya sudah palu-palumi semua ini jalan masuknya pake kayu semua," katanya. (B)

Reporter: Aris

Editor: Kardin

Artikel Terkait
Baca Juga