Awas, Begini Cara Hecker Kuras Uang di Rekening Tabunganmu
Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Jumat, 29 Oktober 2021
0 dilihat
Hecker kuras uang di rekening Tabungan. Foto: Repro Silicon.fr
" OTP tidak pernah ditanyakan pihak bank. berikutnya hijack sim card," jelasnya dalam diskusi online Pentingnya Keamanan Siber Untuk Ekonomi Digital Indonesia dilansir Cnbcindonesia "
KENDARI, TELISIK.ID - Kemajuan teknologi juga berarti ada celah untuk menjebol keamanan siber.
Ada beragam modus siber yang terjadi seperti meminta OTP hingga membuat akun media sosial perusahaan palsu.
Salah satu modusnya adalah meminta kode One Time Password (OTP). General Manager Divisi Keamanan Informasi BNI, Andri Medina mengatakan, pihak bank tak pernah minta kode tersebut.
"OTP tidak pernah ditanyakan pihak bank. berikutnya hijack sim card," jelasnya dalam diskusi online Pentingnya Keamanan Siber Untuk Ekonomi Digital Indonesia dilansir Cnbcindonesia, Kamis (28/10/2021).
One time password adalah kode sandi yang dikirimkan bank kepada nasabah untuk memproses transaksi keuangan. Kode ini hanya bisa dipakai satu kali.
Dengan cara itu dapat menguasai SIM Card dan juga OTP. Pelaku mungkin juga bisa mendapatkan pin dan melakukan transaksi dengan kartu kredit.
Soal kejahatan dengan SIM Card juga disebutkan Head of Corporate Information Security Indosat Ooredoo, Rusdi Rachim.
Dia mengatakan, pelaku sudah menargetkan korban SIM Swap (mengalih alih SIM Card korban).
Menurutnya, masyarakat jangan mengunggah informasi detail dan melaporkan jika ada anomali pada aktivitas keuangannya.
Selain juga menggunakan fitur keamanan atau lapor ke pihak terkait.
Baca Juga: Ingin Buat Sambal Cumi Tahan hingga Satu Bulan? Berikut Caranya
Baca Juga: Wajib Dihindari, Ini Deretan Posisi Seks Paling Berbahaya
"User harus edukasi jangan mengunggah informasi detail, ada anomali laporkan," ungkap Rusdi.
Andri juga mengatakan masyarakat juga harus melakukan beberapa hal agar terhindar dari kejahatan siber. Seperti menggunakan aplikasi resmi, mengenali web resmi seperti apa dan menjaga kerahasiaan seperti pin serta password.
Terakhir dia juga mengatakan pelaku kejahatan juga punya modus membuat website atau media sosial palsu dari perbankan. Upaya pemblokiran sudah dilakukan namun tetap bermunculan layanan palsu tersebut.
"Banyak sekali membuat website palsu dengan BNI dll ini. Kita takedown datang lagi kita laporkan BSSN menghubungi admin ownernya," kata Andri.
Sementara itu, dilansir Suara.com jaringan Telisik.id, para pengguna Google Chrome diberi peringatan terhadap aksi penipuan scam online baru yang berbahaya.
Penipuan "Pembaruan Google Chrome" palsu, memberi peretas (hacker) kendali penuh atas perangkat Anda dan bisa merampok rekening bank.
Penipuan siber kini semakin sulit dikenali. Dan pakar siber di Proofpoint mengungkapkan bahwa penipuan ini bekerja dengan menggunakan halaman pembaruan Google Chrome palsu.
Situs web cerdik akan mengunduh file yang diretas kemudian menginstal malware di komputer Anda. Salah satu program ini disebut Trojan perbankan, yang dirancang untuk mencuri uang dari rekening tabungan Anda.
Lainnya adalah "perangkat lunak kendali jarak jauh" yang memungkinkan peretas membajak komputer Anda dari mana saja di dunia. (C)
Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim
Editor: Fitrah Nugraha