Bagian Tubuh Ular yang Bisa Dikonsumsi Manusia, Berani Coba?
Nurdian Pratiwi, telisik indonesia
Kamis, 03 November 2022
0 dilihat
Pakar toksikologi dan bisa ular DR. dr. Tri Maharani, M.Si SP.EM berkata, daging, empedu, dan bisa ular terdiri atas protein sehingga tidak masalah bila dikonsumsi. Foto: Repro Alodokter.com
" Saat mendengar kata “Ular” mungkin sebagian besar orang akan bergidik ngeri. Bagaimana tidak? Ular merupakan salah satu spesies hewan yang mengerikan juga mematikan "
KENDARI, TELISIK.ID - Saat mendengar kata “Ular” mungkin sebagian besar orang akan bergidik ngeri. Bagaimana tidak? Ular merupakan salah satu spesies hewan yang mengerikan juga mematikan.
Namun, dibalik fakta menyeramkan tersebut ternyata masih banyak juga yang percaya bahwa memakan daging hingga meminum darah ular memiliki banyak khasiay bagi kesehatan.
Lantas benarkah ular bisa dimakan? Dan bermanfaat bagi tubuh manusia?
Mengutip dari Sindonews.com, Diketahui, ular hanya beracun ketika menyuntikkan bisa ke aliran darah. Karena kelenjar berbisa terletak di kepala ular, jadi harus membuang bagian kepala agar ular dapat dimakan, meskipun berbisa atau tidak.
Baca Juga: 4 Hal Sepele Ini Bisa Hilangkan Kebahagiaan Kamu
Jadi kepala ular tidak bisa dikonsumsi, apalagi ada taring yang tajam. Jadi sebelum mengonsumsi daging ular, dikutip dari laman Afrogistmedia, pertama potong kepalanya, keluarkan isi perutnya sampai bersih, dan mengulitinya.
Kemudian potong daging ular menjadi potongan-potongan berukuran tiga hingga empat inci.
Bahaya lain adalah bahwa bahkan ketika ular sudah mati, untuk ular berbisa masih memiliki racun di taringnya, jadi harus selalu berhati-hati untuk membuang kepalanya. Terakhir, ular memiliki tulang kecil yang berisiko menyebabkan tersedak saat memakan dagingnya.
Jadi sebagian besar pemakan ular lebih suka memakan yang berukuran besar. Ini karena tulangnya mudah disisihkan dan menghasilkan jumlah daging yang banyak. Sedangkan cara memasak dan penggunaan bumbu tertentu akan menentukan rasa yang berbeda.
Sementara itu, Pakar toksikologi dan bisa ular DR. dr. Tri Maharani, M.Si SP.EM berkata bahwa daging, empedu, dan bisa ular terdiri atas protein sehingga tidak masalah bila dikonsumsi.
Namun, tidak benar bila daging ular memiliki berbagai khaziat ajaib selama ini dipercaya oleh masyarakat.
"Di masyarakat, banyak yang percaya ular bisa mencegah penyakit jantung, kecing manis, dan penyakit kulit, serta meningkatkan vitalitas dan tinggi protein. (Itu) hoax," ujarnya sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Deretan Artis India yang Cantik Tapi Kasar, Nomor 3 Bikin Kaget
Selain itu, ada kekhawatiran bila ular yang dimakan memiliki penyakit. "Apakah ular itu sakit apa tidak kan tidak bisa dideteksi,” kata Tri.
Tri menjelaskan, bakteri maupun virus yang dikandung ular tidak bisa diketahui sehinga potensi terjadinya zoonosis atau infeksi penyakit hewan kepada manusia tetap ada.
Secara umum, diperkirakan ada 200 penyakit zoonosis yang mengancam masyarakat Indonesia, dan Tri menilai bahwa penelitian mengenai penyakit ular masih sedikit.
“Dokter hewan tahu kalau ular sakit. Tapi apa virus atau bakteri tersebut bisa menular pada manusia, belum ada penelitiannya. Bagaimanapun, (ular) itu bukan makanan umum. Kalau terjadi sesuatu, kita tidak pernah tahu itu bisa diobati dengan apa,” kata Tri. (C)
Penulis: Nurdian Pratiwi
Editor: Kardin