Bandingkan Keunggulan Pengobatan Kanker Berbasis Nuklir dengan Kemoterapi
Merdiyanto , telisik indonesia
Sabtu, 22 November 2025
0 dilihat
Ilustrasi pengobatan kanker berbasis nuklir. Foto: Repro Antara
" Di tengah maraknya kasus kanker yang terus meningkat di Indonesia, inovasi dalam pengobatan menjadi harapan baru bagi para pasien "

JAKARTA, TELISIK.ID - Di tengah maraknya kasus kanker yang terus meningkat di Indonesia, inovasi dalam pengobatan menjadi harapan baru bagi para pasien.
Salah satu terobosan yang semakin mendapat perhatian adalah pengobatan kanker berbasis nuklir, atau sering disebut kedokteran nuklir.
Metode ini diklaim lebih aman dan efektif dibandingkan kemoterapi konvensional, karena mampu menargetkan sel kanker secara presisi tanpa merusak jaringan sehat secara berlebihan.
Benarkah demikian? Pengobatan kanker berbasis nuklir melibatkan penggunaan radioisotop atau radionuklida yang disuntikkan ke dalam tubuh pasien.
Baca Juga: Rekrutmen Petugas Haji 2026 Semua Daerah Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Tahapan Lengkap Siskohat
Zat radioaktif ini dirancang untuk menempel pada sel kanker dan menghancurkannya dari dalam, sementara jaringan normal relatif aman.
Berbeda dengan kemoterapi yang sering kali menyerang sel-sel sehat dan menyebabkan efek samping seperti mual, rambut rontok, dan penurunan sistem kekebalan tubuh, terapi nuklir menawarkan pendekatan yang lebih targeted.
Melansir suara.com, jaringan telisik.id, Sabtu (23/11/2025), hal ini membuat pasien mengalami efek samping yang lebih minimal, seperti kelelahan ringan atau reaksi lokal, dibandingkan dengan kemoterapi yang bisa memerlukan pemulihan panjang.
Salah satu aplikasi sukses adalah pada kanker prostat dan tiroid. Di rumah sakit seperti RS Awal Bros, terapi nuklir telah digunakan untuk mendeteksi dini dan mengobati kanker dengan akurasi tinggi.
"Deteksi dini melalui pencitraan nuklir memungkinkan pengobatan lebih awal, meningkatkan tingkat kesembuhan hingga 80 persen pada kasus tertentu," kata dr. Andi, spesialis onkologi.
Selain itu, teknologi seperti Intensity-Modulated Radiation Therapy (IMRT) berbasis nuklir telah terbukti lebih aman karena dapat menghancurkan sel kanker sambil mempertahankan kualitas hidup pasien, dilansir dari liputan6.com, Sabtu (22/11/2025).
Baca Juga: Isyarat Purbaya Naikan Gaji PNS 2026 Menguat, Surat dari KemenPAN-RB Tunggu Eksekusi
Namun, bukan berarti pengobatan nuklir bebas risiko. Ahli menekankan bahwa prosedur ini memerlukan pengawasan ketat untuk menghindari paparan radiasi berlebih.
Di Indonesia, fasilitas kedokteran nuklir masih terbatas, meskipun pemerintah melalui Kementerian Kesehatan sedang mendorong pengembangan lebih lanjut.
Dengan kemajuan teknologi, pengobatan kanker berbasis nuklir bukan lagi mimpi. Bagi pasien yang mencari alternatif lebih aman dari kemoterapi, konsultasi dengan dokter spesialis direkomendasikan untuk menyesuaikan dengan kondisi individu.
Inovasi ini membuktikan bahwa nuklir tak selalu destruktif malah bisa menjadi penyelamat nyawa. (C)
Penulis: Merdiyanto
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS