Bangkit dari Rasa Malu, Siswa Ini Harumkan Nama Sulawesi Tenggara

Erni Yanti, telisik indonesia
Sabtu, 01 Februari 2025
0 dilihat
Bangkit dari Rasa Malu, Siswa Ini Harumkan Nama Sulawesi Tenggara
Dua Siswa berprestasi dari SMA Negeri 2 Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara. Foto: Ist

" Abdurrahman Al Ghazy, siswa SMA Negeri 2 Kendari, berhasil meraih juara di tingkat nasional melalui Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) "

KENDARI, TELISIK.ID – Abdurrahman Al Ghazy, siswa SMA Negeri 2 Kendari, berhasil meraih juara di tingkat nasional melalui Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI).

Prestasi gemilang ini tidak hanya mengharumkan nama sekolahnya, tetapi juga membawa kebanggaan bagi Sulawesi Tenggara.

Perjalanan Abdurrahman menuju kesuksesan ini bermula dari rasa malu dan ketidakpercayaan diri yang sempat menghantuinya di masa lalu.

Saat duduk di bangku kelas XI, Abdurrahman mengikuti tes UKBI yang diselenggarakan secara daring, terbuka untuk pelajar dari berbagai jenjang—mulai dari SMP, MTs, SMA, hingga perguruan tinggi.

Pada November 2024, ia meraih penghargaan dengan nilai tertinggi. Tes ini mengukur kemampuan berbahasa Indonesia melalui ujian membaca dan mendengar.

"Alhamdulillah, saya mendapatkan skor yang sangat memuaskan," ujar Abdurrahman dengan senyum bangga.

Skor tersebut menjadi yang tertinggi di Sulawesi Tenggara, mengantarkannya meraih sertifikat bergengsi. Namun, di balik prestasi tersebut, tersimpan kisah perjuangan pribadi.

Baca Juga: Sistem PPDB Zonasi Resmi Dihapus Ganti SPMB Domisili, Penerimaan Siswa Baru 2025 Lewat Empat Jalur

Abdurrahman mengungkapkan, sebelum meraih berbagai penghargaan, baik di sekolah maupun kompetisi nasional, ia sempat merasa rendah diri.

Ia mengenang masa-masa SD dan SMP, saat sering menjadi korban perundungan karena penampilannya yang berbeda. Tubuh gemuk dan postur tubuh yang lebih pendek dibandingkan teman-temannya sering menjadi bahan ejekan.

"Dulu saya sering dibuli, nilai saya juga tidak begitu bagus. Tapi saya sadar, kalau ingin berubah, saya harus berusaha lebih keras," kenang Abdurrahman.

Motivasi utama Abdurrahman untuk berubah berasal dari rasa iri positif terhadap teman-teman yang lebih berprestasi.

"Saya ingin membuktikan bahwa saya juga bisa. Saya mulai membaca buku-buku yang saya minati, seperti novel dan buku motivasi," ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya mengubah kebiasaan kecil. Menurutnya, rutinitas sederhana seperti bangun pagi, merapikan tempat tidur, dan menjaga konsistensi belajar memiliki dampak besar terhadap kesuksesannya.

Tidak hanya berprestasi di bidang akademis, Abdurrahman juga aktif dalam berbagai kegiatan di luar kelas. Ia mengikuti olahraga seperti basket dan renang, serta lomba akademik, mulai dari debat bahasa Inggris, LCT Biologi, hingga Olimpiade Sains Nasional (OSN). Semua pengalaman ini membentuk karakter dan kemampuan berpikir kritis yang membantunya meraih prestasi di UKBI.

Sejak kelas X, Abdurrahman bertekad membangun fondasi akademis yang kuat.

"Kelas X adalah masa yang krusial. Saya fokus memperkuat dasar-dasar pelajaran SMA. Alhamdulillah, di kelas XI saya berhasil meraih juara umum 1 di angkatan saya," tuturnya penuh syukur.

Abdurrahman mengakui bahwa dirinya bukan siswa yang terlahir dengan kecerdasan luar biasa. Namun, melalui kerja keras dan konsistensi, ia mampu mengubah dirinya menjadi pribadi yang lebih baik.

"Ada orang yang memang pintar sejak lahir, tapi bagi saya, semua pencapaian harus diraih melalui usaha keras," tegasnya.

Selain usaha pribadi, Abdurrahman juga menekankan pentingnya dukungan keluarga dalam perjalanan suksesnya. Orang tuanya selalu mendukung pilihan dan minatnya, selama tetap menjalankan kewajiban sebagai seorang Muslim.

"Orang tua saya memberi kebebasan untuk memilih jalan hidup saya, asalkan saya tetap menjaga nilai-nilai seperti sholat dan ngaji," ungkapnya.

Dukungan ini memberinya ruang untuk berkembang dan mengejar impian. Di masa depan, Abdurrahman bercita-cita melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi negeri (PTN).

Ia berharap kisahnya bisa menginspirasi teman-teman sebaya dan generasi muda untuk tidak mudah menyerah meski menghadapi banyak tantangan.

"Saya ingin menunjukkan bahwa meskipun pernah dibuli dan merasa rendah diri, saya bisa mencapai yang terbaik. Kuncinya adalah usaha dan niat untuk terus menjadi lebih baik setiap hari," tutupnya penuh semangat.

Selain Abdurrahman, ada pula Riska Hapriliansyah, siswa SMA Negeri 2 Kendari yang berhasil meraih prestasi di tingkat nasional.

Seperti Abdurrahman, Riska juga sempat merasa kurang percaya diri. Namun, melihat prestasi kakak-kakak kelasnya yang kerap menerima penghargaan saat upacara bendera setiap Senin, membangkitkan semangatnya untuk menemukan dan mengasah bakatnya.

Baca Juga: Cara Ganti Periode Pengelolaan Kinerja 2025 Guru dan Kepala Sekolah di PMM Berganti Ruang GTK

Riska memulai perjalanan prestasinya dengan mengikuti lomba prakarya dan berhasil meraih juara III tingkat Kota Kendari.

Ia kemudian mengikuti lomba biologi tingkat nasional dengan menciptakan inovasi pengelolaan sampah popok untuk mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan.

Tak hanya itu, Riska juga berpartisipasi dalam pembuatan sunscreen alami yang ramah lingkungan bersama tim Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) SMA Negeri 2 Kendari, di mana ia menjabat sebagai wakil ketua.

"Saya ingin teman-teman saya bisa menemukan bakat mereka dan terus berkembang. Prestasi tidak datang dengan mudah, tetapi jika kita terus mencoba, kita pasti akan menemukannya," ujar Riska penuh semangat. (B)

Penulis: Erni Yanti

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga