Bantuan Tak Merata, Data Masyarakat Berpenghasilan Rendah Kota Surabaya Banyak Hilang

Try Wahyudi Ary Setyawan, telisik indonesia
Minggu, 05 Juni 2022
0 dilihat
Bantuan Tak Merata, Data Masyarakat Berpenghasilan Rendah Kota Surabaya Banyak Hilang
Anggota DPRD Jawa Timur, Blegur Prijanggono. Foto: Yudhie/Telisik

" Masalah tersebut berdampak pada banyaknya masyarakat di Surabaya tak menerima bantuan dari pemerintah, baik dari pemkot, pemprov hingga pemerintah pusat "

SURABAYA, TELISIK.ID - Permasalahan data MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) Kota Surabaya menjadi polemik di tingkatan masyarakat kota pahlawan tersebut.

Masalah tersebut berdampak pada banyaknya masyarakat di Surabaya tak menerima bantuan dari pemerintah, baik dari pemkot, pemprov hingga pemerintah pusat.

Menurut Siti Aisyah (45) warga Sidotopo Sekolahan mengatakan, suaminya bekerja sebagai kuli bangunan yang penghasilannya pas-pasan. Namun tak pernah mendapat bantuan apapun dari pemerintah baik dari pemkot, pemprov maupun pemerintah pusat.

“Saya pernah didata oleh RT dan RW termasuk pihak kelurahan sebagai MBR. Tapi ketika bantuan-bantuan mengucur, saya tak pernah mendapatkan bantuan tersebut sebagai MBR,” jelasnya saat ditemui di Surabaya, Minggu (5/6/2022).

Senada dengan Siti Aisyah, warga lainnya bernama Romlah (45) warga Semampir Surabaya mengatakan bahwa dirinya seorang janda. Suaminya meninggal dunia karena kecelakaan beberapa tahun lalu.  Lalu, kata wanita anak dua ini, pernah dimasukkan dalam MBR dengan harapan rumahnya bisa menjadi bagian program pemerintah Kota Surabaya yaitu bedah rutilahu (rumah tidak layak huni).

Baca Juga: Duta Wisata Wakatobi 2022 Terpilih, Ini Harapan Bupati Haliana

“Dengan masuk daftar MBR Kota Surabaya saya berharap rumah saya masuk program rutilahu yang akan dibedah oleh Pemkot Surabaya. Namun sampai saat ini saya tak masuk sama sekali dalam program itu. Bahkan nama saya hilang dalam daftar MBR tersebut,” jelasnya.

Sekedar diketahui, Pemerintah Kota Surabaya menargetkan program perbaikan rumah tidak layak huni (rutilahu) tahun 2022 ini sebanyak 800 unit. Setiap unit, pemkot menganggarkan perbaikan sebesar Rp 35 juta. Anggaran ini sudah disiapkan di dalam APBD 2022 ini.

Sementara itu, melihat keluhan warga tersebut, anggota DPRD Jawa Timur Blegur Prijanggono mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemkot Surabaya atas hilangnya masyarakat dalam daftar MBR tersebut.

Baca Juga: Edi Suhairul Disepakati jadi Ketua Definitif Pengurus Daerah JMSI Kalbar

“Keluhan banyak sekali di mana daftar masyarakat masuk MBR kok banyak hilang. Kendala apa yang menyebabkan mereka hilang dari daftar MBR tersebut,” jelas politisi Golkar ini.

Blegur mengaku jika ditemukan kendala-kendala tersebut, pihaknya siap untuk memfasilitasi Pemkot Surabaya untuk bisa memenuhi persyaratan untuk melakukan pendataan MBR.

"Sudah kewajiban Pemkot Surabaya untuk memberikan kesejahteraan bagi masyarakatnya yang membutuhkan bantuan,” tandasnya. (A)

Penulis: Try Wahyudi Ari Setyawan

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga