Berikut Dua Strategi Sukanto Toding Tekan Laju Inflasi di Kolaka Utara
Muh. Risal H, telisik indonesia
Selasa, 28 November 2023
0 dilihat
Pj Bupati Kolaka Utara, Sukanto Toding pantau harga dan ketersediaan kebutuhan pokok di pasar sentral Lacaria Lasusua. Foto: Diskominfo Kolaka Utara
" Pemda Kolaka Utara di bawah kepemimpinan Penjabat (Pj) Bupati, Sukanto Toding terus berupaya menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok khusus beras, telur, bawang merah, dan cabai, yang dapat menyebabkan inflasi "
KOLAKA UTARA, TELISIK.ID - Pemda Kolaka Utara di bawah kepemimpinan Penjabat (Pj) Bupati, Sukanto Toding terus berupaya menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok khusus beras, telur, bawang merah, dan cabai, yang dapat menyebabkan inflasi.
Komitmen untuk terus berupaya menekan laju inflasi di tengah isu gagal panen padi di beberapa kabupaten di wilayah Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan, imbas kemarau panjang akibat fenomena El Nino diwujudkan dengan menggelar pasar murah di beberapa kecamatan.
Memantau kondisi harga kebutuhan pokok di beberapa pasar tradisional secara berkala untuk memastikan stabilitas harga dan ketersediaan barang di pasaran.
Tidak hanya itu, Pemda Kolaka Utara juga gencar menggelar pertemuan dan rapat koordinasi dengan Pemerintah Pusat melalui zoom meeting guna menyamakan persepsi, menyampaikan kendala, dan mencari solusi dalam rangka menekan laju inflasi di Kolaka Utara.
Pj Bupati, Sukanto Toding mengungkapkan, setidaknya dua kebijakan atau strategi yang bakal dilakukan Pemda Kolaka Utara untuk menjaga inflasi ke depan.
Strategi tersebut antara lain, menjamin distribusi komoditas kebutuhan pokok, sehingga pedagang mendapatkan harga yang layak dan mengurangi ketergantungan kebutuhan pokok utamanya beras, telur dan bawang dengan membangun kawasan sendiri.
"Kami akan memaksimalkan hasil panen agar dapat mencukupi kebutuhan lokal, sehingga kita tidak bergantung pada pasokan dari luar. Ini sebagai langkah strategis untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan,” terangnya, Selasa (28/11/2023).
Menurutnya, beberapa kecamatan di Kolaka Utara seperti Kecamatan Wawo, Ranteangin, Pakue Utara, dan Batu Putih dapat menjadi lumbung beras. Sementara Kecamatan Tolala, Kodeoha, Lasusua, dan Ranteangin bisa menjadi sentra produksi telur.
"Kawasan produksi bawang dan cabai ada di Kecamatan Lasusua, Batu Putih dan Lambai," imbuhnya.
Sementara itu, dalam dua bulan terakhir ini Pemda Kolaka Utara telah melakukan beberapa kegiatan dalam rangka menjaga inflasi. Kegiatan tersebut antara lain:
1. Peluncurkan Program Gerakan Mandiri Telur
Program gerakan mandiri telur, sebagai upaya menekan laju inflasi dan memberdayakan para peternak lokal tersebar di tiga kecamatan yakni Kecamatan Lasusua, Kodeoha, dan Ranteangin.
Program ini merupakan kolaborasi konsep dari tim pengendalian inflasi daerah (TPID) dan Dinas Perkebunan dan Peternakan Kolaka Utara (Disbunnak) sebagai salah satu langkah menekan laju inflasi, mendorong kelompok peternak untuk mandiri, dan memastikan pasokan telur di Kolaka Utara stabil sehingga harga tetap normal.
Kata Kepala Disbunnak, Ismail Mustafa, selama ini pemerintah tidak memiliki program terkait kemandirian peyedian telur di Kolaka Utara. Oleh karena itu, kedepannya program ini diharapkan mampu menyediakan pasokan telur secara mandir tanpa harus memasok telur dari wilayah Sulawesi Selatan.
"Sedikitnya 1800 ekor ayam petelur telah didistribusikan ke empat kelompok peternak ayam petelur. Dua kelompok mendapat bantuan 500 ekor ayam dan dua kelompok lainnya diberi 400 ekor ayam," ujar Ismail.
Sementara itu, Pj Bupati Kolaka Utara, Sukanto Toding saat meresmikan program ini Kamis (15/9/2023) lalu memberikan apresiasi. Kata dia, program ini mendorong Kolaka Utara bergerak maju dalam menciptakan kemandirian ekonomi lokal sambil berkontribusi mengendalikan laju inflasi di daerah.
"Kita berharap program ini akan memberikan manfaat jangka panjang bagi peternak dan masyarakat setempat,” harapnya.
2. Gerakan Pasar Murah
Selain program mandiri telur, Pemda Kolaka Utara melalui TPID pada Selasa (10/10/2023) lalu, menggelar pasar murah dengan menyiapkan beberapa komoditas kebutuhan pokok yang dipasarkan dengan harga terjangkau.
Kegiatan yang digelar di Kecamatan Lasusua, Lambai, Katoi, Kodeoha, Tiwu, Watunohu, dan Pakue menjual kebutuhan pokok berupa beras 10 kg seharga Rp 99,500, minyak goreng per liter Rp 14,000, dan telur seharga Rp 45,000 per rak.
Sukanto Toding yang membuka pasar murah di Kecamatan Lasusua menuturkan, jika pasar murah merupakan bentuk kepedulian pemerintah daerah terhadap kesejahteraan masyarakat.
Ia juga menegaskan komitmennya untuk senantiasa menjaga stabilitas harga dan ketersediaan kebutuhan pokok bagi warga Kolaka Utara.
Sementara itu, Asisten II Setda Kolaka Utara, Bidan Pembangunan, Syamsuddin mengatakan, pasar murah digelar untuk menindaklanjuti informasi tentang kenaikan harga komoditas beras, pada 28-29 September 2023 saat itu.
Informasi tersebut berdasarkan hasil monitoring TPID bersama unsur forkopimda dan OPD di pasar tradisional yang terletak di tiga zona.
3. Gerakan Pangan Murah
Gerakan pangan murah ini digelar Dinas Ketahanan Pangan dan TPID Kolaka Utara dalam rangka memperingati hari pangan sedunia (HPS).
Menurut Sekertaris Dinas Tanaman Pangan, Bakri, gerakan pangan murah bertujuan untuk menjaga stabilisasi pasokan dan harga kebutuhan pokok di pasaran di tengah cuaca ekstrem yang berpotensi menyebabkan gagal panen di beberapa daerah.
Kegiatan yang digelar pada (16/10/2023) ini juga bertujuan menekan laju inflasi. Kepala Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan, Dinas Ketahanan Pangan, Elis Linggiallo menyatakan, persediaan beras untuk kegiatan pangan muarah mencapai 4 ton mencangkup pasokan TPID Kolaka Utara 2 ton dan Dinas Ketahanan Pangan 2 ton. Telur ayam ras 150 rak, minyak goreng 100 liter, dan gula pasir 200 Kg.
"Beras SPHP Bulog dijual seharga Rp 49.750 per 5 Kg, telur ayam ras Rp 45.000 rak, minyak goreng kita Rp.13.000 liter, minyak goreng sarina Rp 14.000 liter, dan gula pasir 14.000 Kg," rincinya.
4. Pj Bupati Kolaka Utara Pantau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Lacaria
Pastikan stabilitas harga dan ketersediaan kebutuhan pokok, Pj Bupati Sukanto Toding menggelar inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Lacaria Lasusua, Jumat (10/11/2023).
Kata dia, sidak yang dilakukan bersama Forkopimda dan tim pengendali inflasi daerah (TPID) Kolaka Utara untuk memastikan ketersediaan kebutuhan yang berpengaruh pada inflasi, seperti beras, telur, minyak, cabe, dan ikan.
"Harga kebutuhan pokok saat ini relatif stabil," tukasnya.
Studi Tiru penanganan inflasi ke Kabupaten Banyuwangi dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kolaka Utara, Taupiq. Rombongan belajar ini tiba di Banyuwangi, Jumat (24/11/2023). Mereka di sambut Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Dwi Yanto serta Ipuk Fiestiandani mewakili Bupati Banyuwangi.
Taupiq menyatakan, kunjungan ke Banyuwangi dilakukan untuk mempertajam implementasi penanganan pengendalian inflasi di Kolaka Utara, serta untuk melihat berbagai hal yang sudah diterapkan dan dilaksanakan di sana.
“Kunjungan ke Banyuwangi akan membantu kami memahami bagaimana pengendalian inflasi dapat ditingkatkan lebih baik lagi. Kami ingin memperoleh pembelajaran dari cara Banyuwangi mengelola inflasi tidak hanya dari segi aksi, tetapi juga dari kolaborasi dan peran semua pihak,” imbuhnya.
Diketahui, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, telah mencatat prestasi dalam mengendalikan inflasi selama empat tahun berturut-turut. Bahkan Bumi Blambangan itu mendapatkan penghargaan langsung dari Presiden Joko Widodo soal inflasi. (A-Info)