BKKBN Sulawesi Tenggara Edukasi Warga Manfaatkan Pangan Lokal Cegah Stunting

Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Senin, 25 Desember 2023
0 dilihat
BKKBN Sulawesi Tenggara Edukasi Warga Manfaatkan Pangan Lokal Cegah Stunting
Kepala BKKBN Sulawesi Tenggara, Asmar saat mengunjungi masyarakat dalam mengedukasi pencegahan stunting. Foto: Ist.

" Melalui program inovatif Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat), BKKBN Sulawesi Tenggara berfokus pada edukasi warga untuk memanfaatkan pangan lokal guna mengatasi masalah stunting di kalangan anak-anak "

KENDARI, TELISIK.ID - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tenggara, terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk ikut mencegah stunting. Salah satunya dengan memanfaatkan pangan lokal untuk memenuhi gizi anak.

Melalui program inovatif Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat), BKKBN Sulawesi Tenggara berfokus pada edukasi warga untuk memanfaatkan pangan lokal guna mengatasi masalah stunting di kalangan anak-anak.

Program Dashat ini menjadi langkah konkret BKKBN Sulawesi Tenggara dalam memberikan edukasi kepada masyarakat, terkait pentingnya memanfaatkan pangan lokal yang kaya akan nutrisi.

Kepala BKKBN Sulawesi Tenggara, Asmar menjelaskan, stunting dapat dicegah dengan menjaga keberagaman konsumsi pangan, terutama yang berasal dari lingkungan sekitar.

Kata dia, program dapur sehat bertujuan untuk memastikan anak-anak menerima asupan gizi yang optimal melalui makanan yang sehat dan bervariasi.

Baca Juga: Kepala BKKBN Sulawesi Tenggara Hadirkan Solusi Efektif Atasi Anemia demi Pencegahan Stunting

Dapur sehat menjadi salah satu solusi konkret dalam mengatasi stunting, masalah gizi kronis yang masih menghantui beberapa wilayah di Sulawesi Tenggara.

Dalam upaya meningkatkan gizi anak-anak secara menyeluruh, BKKBN Sulawesi Tenggara mengambil langkah progresif lewat dapur sehat dengan memanfaatkan pangan lokal yang melimpah di berbagai daerah di Bumi Anoa.

“Kita manfaatkan pangan lokal yang ada di daerah di dapur sehat ini. Jadi tidak perlu cari bahan makanan di luar kalau mau buat makanan bergizi, cukup manfaatkan pangan yang ada di daerah kita,” katanya kepada Telisik.id saat ditemui di ruang kerjanya, belum lama ini.

Kepala BKKBN Sulawesi Tenggara, Asmar saat mengunjungi masyarakat dalam mengedukasi pencegahan stunting. Foto: Ist.

 

Program dapur sehat atau Dashat ini dilakukan di berbagai daerah Bumi Anoa, salah satunya di Kabupaten Muna Barat. Kegiatan Dashat yang dilaksanakan di Muna Bara pada Mei lalu ini terdapat menu makanan yang disajikan kaya akan protein hewan.

Makanan yang diolah tersebut meliputi bubur singkong kukuruyuk, bola-bola nasi, omelette daun katuk, ikan kembung pesmol.

Penjabat (Pj) Bupati Muna Barat, Bahri mengatakan, tujuan Dashat untuk memperkenalkan makanan kaya protein dan hewani, untuk itu tidak ada lagi pemberian bubur kacang ijo.

"Saya kembali merevisi dan menggeser dana hingga Rp 3,5 miliar untuk intervensi stunting," ungkap Bahri.

Baca Juga: Upaya Cegah Stunting, BKKBN Sulawesi Tenggara Sarankan Konsumsi Sayur Kelor sebagai Sumber Gizi

Sebelumnya, dikutip dari bkkbn.go.id, Kepala BKKBN, Dokter Hasto Wardoyo menyampaikan, Dahsat ada dalam kampung keluarga berkualitas (Kampung KB) dan menjadi pusat gizi serta pelayanan pada anak stunting.

BKKBN bersama para ahli gizi telah menyusun menu sehat dengan konsep produk lokal karena sekaligus memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat sendiri.

Dashat merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting yang memiliki calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, baduta/balita stunting terutama dari keluarga kurang mampu. Melalui pemanfaatan sumberdaya lokal (termasuk bahan pangan lokal) yang dapat dipadukan dengan sumberdaya/kontribusi dari mitra lainnya. (A-Adv)

Penulis: Fitrah Nugraha

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel Terkait
Baca Juga