BLUD Djafar Harun Kolaka Utara, Rumah Sakit Tipe C yang Kerap Kebanjiran

Muh. Risal H, telisik indonesia
Kamis, 27 Juni 2024
0 dilihat
BLUD Djafar Harun Kolaka Utara, Rumah Sakit Tipe C yang Kerap Kebanjiran
Kondisi Rumah Sakit H. M. Djafar Harun Kolaka Utara yang tergenang banjir saat hujan deras mengguyur Kota Lasusua. Foto: ist.

" Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H.M Djafar Harun Lasusua merupakan satu-satunya rumah sakit umum milik Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara "

KOLAKA UTARA, TELISIK.ID - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H.M Djafar Harun Lasusua merupakan satu-satunya rumah sakit umum milik Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara.

Informasi yang dihimpun Telisik.Id, Rumah Sakit ini beroperasi sejak tahun 2006. Seiring berjalannya waktu, tahun 2013 RSUD H.M Djafar Harun mengalami perubahan pengelolaan keuangan menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

BLUD Rumah Sakit yang dibangun di atas lahan seluas 37.030 m2 ini adalah rumah sakit umum Tipe C yang memberikan pelayanan rujukan dari fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) di wilayah Kabupaten Kolaka Utara dan sekitarnya.

Kurang lebih 18 tahun beroperasi, BLUD Rumah Sakit H. M. Djafar Harun terus berupaya meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat Kolaka Utara dengan menghadirkan berbagai alat kesehatan (alkes) modern.

Salah satu sarana medis modern yang Februari 2023 lalu mulai dioperasikan, yakni Computerized Tomography atau lebih dikenal dengan sebutan CT-SCAN. Alat ini merupakan prosedur diagnosis yang menggunakan komputer dan mesin sinar-X yang berputar untuk membuat gambar penampang tubuh.

Baca Juga: Masa Jabatan 127 Kepala Desa di Kolaka Utara Bakal Diperpanjang

Selain CT-SCAN, BLUD Djafar Harun juga kini memiliki alkes TMS yang merupakan salah satu alat bidang neurofisiologi.

Sebelumnya, Eks Direktur BLUD Rumah Sakit Djafar Harun, dr. Syarif menuturkan, lebih spesifik, TMS tersebut digunakan dalam terapi penyakit stroke, parkinson, pasca trauma otak dan saraf, neuropati dan distonia.

Fasilitas baru lainnya di ruang operasi yakni Modular Operating Theatre berbasis digital. Alat ini memiliki fungsi penting yang siap pakai pada penanganan dadakan semisal operasi untuk korban kecelakaan.

Keunggulan fasilitas ini karena dilengkapi harmonic scalpel, teknik operasi cepat dan aman. Penanganan yang biasanya menghabiskan waktu hingga durasi dua jam, bisa diselesaikan dalam kurun waktu 30-40 menit saja.

Meski telah memiliki beberapa fasilitas kesehatan modern, Rumah Sakit Tipe C ini justru kerap menjadi langganan banjir saat hujan deras mengguyur Kota Lasusua dan sekitarnya.

Bahkan tahun ini, pusat layanan kesehatan bagi masyarakat Kolaka Utara tersebut sudah tiga kali terendam banjir. Kejadian terakhir terjadi pada Selasa (9/4/2024) malam pukul 22.00 Wita.

Berdasarkan laporan Tim Reaksi Cepat (TRC), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kolaka Utara, banjir kadang menggenangi ruang radiologi, fisioterapi, perawatan anak, dan VIP Mawar dengan ketinggian air lebih dari 50 centimeter.

Eks Direktur BLUD Rumah Sakit H. M. Djafar Harun, dr. Syarif mengakui, banjir yang kerap melanda Rumah Sakit hal mendesak karena menyangkut fungsi pelayanan, kebersihan lingkungan pelayanan, keamanan alat kesehatan,  dan keselamatan petugas.

Terlebih secara topografi lokasi rumah sakit memang daerah rawa dan berada pada posisi yang rendah sehingga ketika terjadi banjir pasti meluap ke rumah sakit. Pihak rumah sakit telah menyampaikan persoalan ini ke Dinas PUPR Kolaka Utara.

"PUPR sudah pernah turun, kita berharap nanti pembuatan drainase baru  terkoneksi dengan pembuangan luar yang lancar, termasuk mengangkat posisi dasar alas lantai Rumah Sakit," terangnya, Kamis (27/6/2024).

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kolaka Utara, Ramsya mengatakan, air yang menggenangi beberapa fasilitas kesehatan di RS Djafar Harun Lasusua sebagian dari luapan anak Sungai Moro dan air hujan yang tidak terbuang akibat tersumbatnya drainase.

"Penyebabnya luapan sungai dan juga air hujan yang tidak mengalir akibat sumbatan drainase, terlebih posisi rumah memang sedikit rendah," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kolaka Utara, Mukramin menuturkan, terkait banjir yang belakangan ini kerap melanda Rumah Sakit Djafar Harun akibat luapan anak sungai moro yang terletak di Desa Tojabi, Kecamatan Lasusua dan genangan air hujan yang tidak terbuang ke drainase.

Baca Juga: DPP PKB Belum Tetapkan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Kolaka Utara di Pilkada 2024

Pihaknya telah meninjau langsung serta telah menyiapkan beberapa upaya alternatif yang bakal dilakukan kedepan. Salah satunya, melakukan perbaikan jaringan drainase yang ada di sekitar rumah sakit.

"Sekarang ini personil PUPR telah melakukan pembersihan drainase pada area aliran anak sungai moro. Ini alternatif kedua," urainya.

Selain itu, Kadis PUPR telah memerintahkan kepala Bidang Cipta Karya berkoordinasi dengan Pemerintah Desa Tojabi untuk pengalihan aliran anak sungai moro dari belakang pagar  rumah sakit menuju jalan nasional.

"Untuk anggaran reguler program untuk pembangunan drainase tidak ada. Langkah awal jika tidak ada kendala di lapangan, maka kami akan membuat galian saja dulu," tukasnya.

Selanjutnya, jika anggaran sudah siap di tahun 2025 atau bisa jadi di perubahan anggaran tahun ini Dinas PUPR Kolaka Utara baru melakukan pembangunan drainase secara permanen. (A)

Penulis: Muh. Risal H

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga