Bukan Tambah Rapat, Vagina Jarang Digunakan Justru Berisiko Bagi Kesehatan

Adinda Septia Putri, telisik indonesia
Kamis, 18 Mei 2023
0 dilihat
Bukan Tambah Rapat, Vagina Jarang Digunakan Justru Berisiko Bagi Kesehatan
Organ kewanitaan yang tak aktif berhubungan seks nyatanya berbahaya bagi kesehatan. Foto: Repro Tribunnews.com

" Organ kewanitaan yang pasif dalam aktivitas seksual justru mengundang banyak risiko kesehatan "

KENDARI, TELISIK.ID - Banyak yang berpendapat apabila lama tak berhubungan seks, vagina akan rapat kembali. Nyatanya, organ kewanitaan yang pasif dalam aktivitas seksual justru mengundang banyak risiko kesehatan.

Dilansir dari Orami.co.id, berikut beberapa risiko ketika miss V jarang dipakai.

1. Mengalami Vaginismus

Vaginismus adalah sebuah kondisi di mana terjadi gangguan pada otot di area sekitar miss V. Jadi, kondisi ini membuat miss V akan mengencang dengan sendirinya saat penetrasi seksual.

Dalam kata lain, vaginismus merupakan salah satu disfungsi seksual yang terjadi pada wanita karena dialami oleh miss V. Kondisi ini bisa menimbulkan rasa sakit saat berhubungan intim kembali dilakukan.

Gejala vaginismus bisa bervariasi tergantung tingkatan keparahannya. Ada yang merasakan rasa sakit saat penetrasi, kejang otot, hingga tidak dapat melakukan penetrasi. Vaginismus sebenarnya bisa diatasi dengan pemanasan atau melakukan foreplay terlebih dahulu sebelum melakukan hubungan intim bersama pasangan.

Jika foreplay yang dilakukan cukup, maka kondisi vaginismus bisa diatasi dengan baik.

2. Kehilangan Hasrat Berhubungan Intim

Saat Anda lama tidak berhubungan intim dengan pasangan, efeknya adalah bisa kehilangan hasrat atau keinginan untuk berhubungan intim lagi. Ketika berhubungan intim, tubuh akan memproduksi hormon endorfin dan estrogen.

Hormon inilah yang bisa membuat seseorang mengalami keinginan untuk melakukan kegiatan seksual dan keintiman bersama dengan pasangan. Tak heran jika ada pasangan yang bisa melakukan hubungan intim lebih dari satu kali.

Hal ini dikarenakan hormon endorfin dan estrogen yang dilepaskan setelah berhubungan intim yang pertama akan terlepas. Sehingga membuat pasangan menginginkan kegiatan seksual lagi.

Baca Juga: 5 Perubahan pada Tubuh Wanita Setelah Pertama Kali Berhubungan Seks

Saat aktivitas seks lama tidak dilakukan, miss V yang jarang dipakai bisa membuat Anda enggan melakukan kegiatan seksual. Hal ini karena tubuh tidak peka lagi terhadap hormon endorfin.

Tapi tenang saja, Anda bisa meningkatkan hasrat berhubungan intim dengan mengonsumsi makanan yang bisa meningkatkan gairah. Cobalah mengonsumsi makanan peningkat gairah seperti tiram, buah bit, cokelat hitam, dan sebagainya.

Anda juga bisa menghabiskan waktu lebih lama bersama pasangan dan melakukan kegiatan berdua untuk meningkatkan kemesraan.

3. Terasa Sakit saat Berhubungan Intim Lagi

Ketika miss V jarang dipakai, Anda bisa merasakan rasa sakit ketika berhubungan intim kembali bersama pasangan. Hal ini menjadi dampak dari kehilangan hasrat untuk berhubungan intim.

Sehingga hormon endorfin yang bisa meningkatkan rangsangan seksual, menjadi berkurang. Jika rangsangan seksual berkurang, otomatis produksi cairan pelumas vagina menjadi berkurang.

Artinya, miss V menjadi kering dan terasa sakit ketika berhubungan intim lagi. Saat kondisi ini terjadi, Anda bisa menggunakan pelumas vagina untuk membantu mengurangi rasa sakit yang dialami.

Pelumas ini akan membuat tubuh Anda menjadi lebih rileks saat melakukan hubungan seks bersama pasangan. Selain menggunakan pelumas vagina, Anda juga bisa melakukan foreplay yang lebih lama.

Karena jika miss V jarang dipakai, akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk terangsang. Sehingga produksi cairan pelumas vagina juga bisa terhambat.

4. Meningkatnya Kadar Stres

Sudah bukan rahasia lagi kalau kegiatan seksual bisa menurunkan tingkat stres seseorang. Ketika melakukan hubungan seksual, tubuh akan melepaskan hormon endorfin yang bisa membuat Anda merasa senang.

Tapi jika miss V jarang dipakai, maka hormon endorfin tersebut tidak bisa terlepaskan. Akibatnya, Anda akan mudah mengalami stres. Dalam sebuah jurnal penelitian yang berjudul Does Increased Sexual Frequency Enhance Happiness, dijelaskan kalau seringnya melakukan kegiatan seks bisa meningkatkan efek rasa bahagia.

Sedangkan, jika miss V jarang dipakai, maka bisa berdampak pada meningkatnya kadar stres dikarenakan menurunnya efek kebahagiaan tersebut.

5. Menurunnya Kadar Imunitas Tubuh

Efek lain dari miss V jarang dipakai adalah menurunnya kadar imunitas yang dimiliki oleh tubuh. Hal ini sebenarnya belum ada yang bisa membuktikan dengan pasti. Tapi banyak orang yang mengira kalau jarang berhubungan intim bisa berdampak pada menurunnya kadar imunitas tubuh.

Baca Juga: Beberapa Penyakit yang Diklaim Bisa Sembuh dengan Seks

Pasalnya ketika berhubungan intim dengan pasangan, ada banyak hormon baik yang dilepaskan oleh tubuh seperti hormon endorfin, estrogen, serotonin, hingga dopamine. Keempat hormon yang berkaitan dengan kebahagiaan ini ternyata bisa mempengaruhi imunitas tubuh seseorang.

Jika seseorang merasa bahagia, maka tubuhnya akan menciptakan imunitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang kurang bahagia.

Dikutip dari Selebtok.suara.com, Dokter Boyke malah mengungkap fakta mengejutkan. Vagina yang sering digunakan untuk hubungan seks justru akan semakin kencang karena otot-ototnya makin terlatih.

"Itu adalah mitos, justru kalau sering melakukan hubungan seks, otomatis otot-ototnya makin terlatih," ungkap Dokter Boyke dikutip dari Poptren.suara.com dari akun TikTok @pasutri_18.  (C)

Penulis: Adinda Septia Putri

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga