Campak di Kota Kendari Bukan Kejadian Luar Biasa Meski Jumlahnya Meningkat

Wa Ode Ria Ika Hasana, telisik indonesia
Sabtu, 28 Januari 2023
0 dilihat
Campak di Kota Kendari Bukan Kejadian Luar Biasa Meski Jumlahnya Meningkat
Kasus campak di Kota Kendari memingkat dari tahun 2021 yang ditemukan 4 kasus positif menjadi 6 kasus positif di tahun 2022. Foto: Ist.

" Campak merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan yang sangat menular, ditandai dengan ruam kulit di seluruh tubuh dan gejala seperti flu "

KENDARI, TELISIK.ID - Kasus campak di Kota Kendari belum masuk dalam kategori kejadian luar biasa walaupun kasusnya meningkat dari tahun 2021. Campak lebih sering menimpa anak-anak berusia di bawah lima tahun.

Campak merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan yang sangat menular, ditandai dengan ruam kulit di seluruh tubuh dan gejala seperti flu.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari mencatat 4 orang terkonfirmasi positif campak dari 18 suspek di tahun 2021 sedangkan pada tahun 2022 menjadi 6 orang positif dari 32 suspek.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Kendari, Elfi mengatakan, dari kasus yang ditemukan, perlu disampaikan ke seluruh masyarakat bahwa tidak bisa dijadikan sebagai sebuah kejadian luar biasa.

Baca Juga: Catat, Ini 4 Cara Mencegah Campak pada Anak

"Syarat sebagai kejadian luar biasa harus memenuhi unsur berada di lingkungan dan waktu yang sama, sedangkan kasus yang kita temui di tempat yang berbeda, waktu yang berbeda dan tidak ada hubungan darah," ujar Elfi, Jumat (27/1/2023).

Dia menambahkan, beberapa hal yang harus disampaikan ke masyarakat, kenapa masih ditemukan kasus campak padahal kita sudah imunisasi, itu karena konsep kerja vaksin tidak lantas menjamin kita terbebas dari penyakit, namun untuk meminimalisir risiko komplikasi yang dapat menyebabkan kematian.

Baca Juga: Lindungi Anak dari Campak dan Polio, Pemda Bombana Gelar Bulan Imunisasi

Dilansir dari Detikhealt.com, Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes, dr Prima Yosephine, MKM mengatakan, penyebab kenaikan kasus campak yang cukup signifikan, karena sudah 2 tahun berturut-turut Indonesia tidak bisa mencapai target untuk pelayanan imunisasi rutin akibat COVID-19.

"Padahal pencegahan campak hanya bisa diperoleh dari imunisasi. Hanya saja di Indonesia dalam 2 tahun terakhir cakupan imunisasi anak turun membuat anak rentan terkena infeksi, termasuk campak," ujar Prima. (B)

Penulis: Wa Ode Ria Ika Hasana

Esditor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga