Cegah Stunting dengan Jaga Kebersihan Sanitasi

Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Senin, 10 Juli 2023
0 dilihat
Cegah Stunting dengan Jaga Kebersihan Sanitasi
Tim BKKBN Sulawesi Tenggara berkunjung ke warga. Foto: Dok. BKKBN Sultra

" Stunting masih menjadi permasalahan serius di Indonesia, termasuk di Sulawesi Tenggara. Penyebab seorang anak mengalami stunting tidak hanya karena kekurangan gizi saja, namun juga sanitasi yang kurang bersih "

KENDARI, TELISIK.ID - Stunting masih menjadi permasalahan serius di Indonesia, termasuk di Sulawesi Tenggara. Penyebab seorang anak mengalami stunting tidak hanya karena kekurangan gizi saja, namun juga sanitasi yang kurang bersih.

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tenggara, Asmar. Menurutnya, stunting dapat terjadi akibat berbagai faktor, salah satunya adalah kurangnya kebersihan sanitasi yang menyebabkan infeksi dan penyerapan nutrisi yang tidak optimal pada anak.

Kata dia, sanitasi yang buruk dapat menimbulkan penyakit infeksi pada balita serta diare dan kecacingan yang dapat mengganggu proses pencernaan dalam proses penyerapan nutrisi, jika kondisi ini terjadi dalam waktu lama dapat mengakibatkan stunting.

Baca Juga: Kondisi Lingkungan jadi Faktor Dominan Stunting di Sulawesi Tenggara

“Kalau anak sering sakit diare, itu artinya dia akan banyak kekurangan cairan. Ini yang membuat anak akan kekurangan gizi, sehingga akan mengalami stunting,” kata Asmar kepada Telisik.id, belum lama ini.

 

Sanitasi layak untuk masyarakat Indonesia cegah stunting. Foto: Kementerian PUPR

 

Lebih lanjut tambah dia, menjaga kebersihan lingkungan ini di antaranya adalah membuat jamban yang bersih, menyediakan air bersih, dan menjaga kebersihan sanitasi.

“Kalau punya kemampuan buatlah jamban yang bersih, konsumsi air bersih. Karena ini semuanya adalah bisa membantu mencegah stunting,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo mengatakan, stunting disebabkan oleh beberapa faktor dan menjadi penting untuk ditangani bersama dengan semua pihak yang berada di daerah sebagai penentu keberhasilannya.

Baca Juga: Tim Pendamping Keluarga Bantu Cegah Stunting

“Kita harus menyiapkan strategi dan rencana aksi yang tepat, dimulai dari pengawalan calon pengantin, ibu hamil dan pasca persalinan serta 1000 HPK,” katanya, dikutip dari bkkbn.go.id.

BKKBN tidak dapat bekerja sendirian tapi harus melibatkan kementerian/lembaga untuk bersama-sama bersinergi mencapai target yang telah ditentukan. Di mana Pemerintah Indonesia telah menetapkan stunting sebagai isu prioritas nasional.

Komitmen ini terwujud dalam masuknya stunting ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dengan target penurunan yang cukup signifikan dari kondisi 27,6 persen pada tahun 2019 diharapkan menjadi 14 persen pada tahun 2024. (B-Adv)

Penulis: Fitrah Nugraha

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga