Cek Jadwal Libur Idul Adha 2025 Versi Pemerintah, NU dan Muhammadiyah

Merdiyanto , telisik indonesia
Sabtu, 03 Mei 2025
0 dilihat
Cek Jadwal Libur Idul Adha 2025 Versi Pemerintah, NU dan Muhammadiyah
Sapi kurban yang identik dengan perayaan Idul Adha. Foto: Repro Beritasebelas.

" Jika hilal terlihat, maka 1 Zulhijah akan dimulai pada hari berikutnya, dan Idul Adha pun akan ditentukan sepuluh hari setelahnya "

JAKARTA, TELISIK.ID - Hari Raya Idul Adha 2025 menjadi momen penting yang dinantikan umat Islam di seluruh Indonesia. Namun seperti tahun-tahun sebelumnya, perbedaan metode penetapan antara pemerintah, Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah membuat waktu pelaksanaannya bisa berbeda.

Masyarakat pun diminta untuk mengecek jadwal resmi sesuai acuan masing-masing. Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah akan kembali dirayakan oleh umat Islam di seluruh penjuru Indonesia dengan penuh semangat dan makna.

Namun, penetapan hari raya ini kerap kali berbeda antara Pemerintah, NU, dan Muhammadiyah, tergantung pada metode penentuan awal bulan yang digunakan.

Dalam kalender Islam, Idul Adha dirayakan setiap tanggal 10 Zulhijah. Berdasarkan informasi dari Kementerian Agama (Kemenag) RI, awal bulan Zulhijah 1446 H diproyeksikan jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025.

Oleh karena itu, Idul Adha 2025 diperkirakan akan berlangsung pada Jumat, 6 Juni 2025.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan secara resmi waktu pelaksanaan Hari Raya Idul Adha 2025. Keputusan ini dituangkan dalam Maklumat Nomor: 1/MLM/I.0/E/2025 yang diterbitkan pada awal tahun.

Muhammadiyah menetapkan bahwa 1 Zulhijah 1446 H jatuh pada hari Rabu Kliwon, 28 Mei 2025. Penetapan ini didasarkan pada metode hisab wujudul hilal, yang menjadi pedoman utama Muhammadiyah dalam menentukan awal bulan hijriah.

Melansir suara.com jaringan telisik.id, Sabtu (3/5/2025), Ijtimak menjelang bulan Zulhijah 1446 H terjadi pada Selasa Wage, 27 Mei 2025 pukul 10.04.18 WIB.

Saat matahari terbenam, posisi hilal di Yogyakarta telah berada pada ketinggian +01°27'07", sehingga secara hisab hilal dianggap sudah wujud.

Berdasarkan maklumat tersebut, Hari Arafah atau 9 Zulhijah ditetapkan jatuh pada Kamis Pon, 5 Juni 2025. Sedangkan Hari Raya Idul Adha 1446 H ditetapkan oleh Muhammadiyah pada Jumat Wage, 6 Juni 2025.

Penetapan ini berlaku secara nasional karena posisi hilal yang dinyatakan terlihat juga berlaku di seluruh wilayah Indonesia.

Baca Juga: Pasar Sentral Lacaria Kolaka Utara Lesu Pasca Lebaran Idul Adha

Sementara itu, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama dan Nahdlatul Ulama (NU) masih menunggu hasil pemantauan hilal untuk menentukan awal Zulhijah.

NU dan pemerintah menggunakan metode rukyat hilal, yaitu pengamatan langsung terhadap kemunculan bulan sabit setelah matahari terbenam.

Pemantauan hilal akan dilakukan pada akhir bulan Zulkaidah 1446 H. Hasil pengamatan tersebut akan diumumkan dalam sidang isbat yang akan diselenggarakan oleh Kemenag bersama berbagai ormas Islam.

Jika hilal terlihat, maka 1 Zulhijah akan dimulai pada hari berikutnya, dan Idul Adha pun akan ditentukan sepuluh hari setelahnya.

Kendati hasil resmi sidang isbat belum dirilis, Kementerian Agama RI melalui kalender Hijriah yang sudah dipublikasikan memproyeksikan bahwa 1 Zulhijah jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025.

Dengan demikian, Idul Adha kemungkinan besar akan dilaksanakan pada Jumat, 6 Juni 2025, sama seperti yang telah ditetapkan oleh Muhammadiyah.

Selain sebagai hari raya keagamaan, Idul Adha juga menjadi momen libur panjang yang dinantikan masyarakat. Pemerintah Indonesia telah menetapkan jadwal libur nasional dan cuti bersama Idul Adha 2025 melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri.

SKB tersebut terdiri dari:

SKB Nomor 1017/2024

SKB Nomor 2/2024

SKB Nomor 2/2024

Melalui SKB ini, pemerintah menetapkan jadwal libur dan cuti bersama Idul Adha 2025 sebagai berikut:

Daftar Jadwal Libur dan Cuti Bersama Idul Adha 2025:

Jumat, 6 Juni 2025: Libur nasional Idul Adha 2025

Sabtu, 7 Juni 2025: Akhir pekan

Minggu, 8 Juni 2025: Akhir pekan

Senin, 9 Juni 2025: Cuti bersama Idul Adha

Dengan demikian, masyarakat Indonesia akan menikmati masa libur panjang selama empat hari berturut-turut. Hal ini memberikan waktu yang cukup bagi masyarakat untuk melaksanakan ibadah kurban, berkumpul bersama keluarga, serta melakukan perjalanan pulang kampung atau rekreasi.

Walau terdapat proyeksi yang menyamakan tanggal Idul Adha 2025 antara Pemerintah dan Muhammadiyah, potensi perbedaan masih mungkin terjadi.

Hal ini disebabkan oleh perbedaan metode penentuan awal bulan. Muhammadiyah menggunakan metode hisab wujudul hilal yang bersifat perhitungan astronomis, sedangkan Pemerintah dan NU menggunakan metode rukyat atau pengamatan langsung.

Masyarakat Indonesia diimbau untuk mengikuti keputusan dari organisasi atau otoritas keagamaan yang mereka anut. Meski terdapat perbedaan tanggal, hal tersebut telah menjadi bagian dari dinamika dalam penetapan hari besar Islam di Indonesia selama bertahun-tahun.

Berikut ringkasan penetapan Idul Adha 2025 oleh tiga pihak berbeda:

Ringkasan Penetapan Idul Adha 2025:

1. Muhammadiyah:

1 Zulhijah 1446 H: Rabu, 28 Mei 2025

Idul Adha 1446 H: Jumat, 6 Juni 2025

Berdasarkan metode hisab wujudul hilal

2. Pemerintah (Kemenag):

Proyeksi 1 Zulhijah: Rabu, 28 Mei 2025

Proyeksi Idul Adha: Jumat, 6 Juni 2025

Penetapan resmi menunggu sidang isbat dan pemantauan hilal

Baca Juga: Masyarakat Antusias Ikut Shalat Idul Adha 1445 Hijriah di Polda Sulawesi Tenggara

3. Nahdlatul Ulama (NU):

Menggunakan metode rukyat hilal

Penetapan mengikuti hasil sidang isbat bersama Kemenag

Potensi tanggal Idul Adha sesuai proyeksi: Jumat, 6 Juni 2025

Perbedaan dalam penetapan hari raya ini tidak mengurangi kekhusyukan dalam menjalankan ibadah. Masing-masing metode memiliki dasar ilmiah dan keagamaan yang kuat.

Yang terpenting, masyarakat dapat menjalankan ibadah dengan penuh kesadaran dan sesuai tuntunan agama yang dianut.

Idul Adha 2025 menjadi momen penting untuk mempererat silaturahmi, menumbuhkan kepedulian sosial melalui ibadah kurban, serta merefleksikan nilai pengorbanan yang diajarkan Nabi Ibrahim AS.

Oleh karena itu, masyarakat diharapkan tetap menjaga kerukunan dalam perbedaan dan menyambut hari raya ini dengan penuh khidmat. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga