Waspada, 14 Kawasan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Rawan Bencana
Try Wahyudi Ary Setyawan, telisik indonesia
Selasa, 18 Oktober 2022
0 dilihat
Rakor bencana di Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Foto: Ist
" Ancaman bencana di saat musim hidrometeorologi, saat ini segera diantisipasi beberapa instansi sebagai langkah mencegah munculnya kerugian materi maupun materiil. Salah satunya di wilayah pelabuhan "
SURABAYA, TELISIK.ID - Ancaman bencana di saat musim hidrometeorologi, saat ini segera diantisipasi beberapa instansi sebagai langkah mencegah munculnya kerugian materi maupun materiil. Salah satunya di wilayah pelabuhan.
Bahkan, pihak Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dalam rapat koordinasi (Rakor) dengan sejumlah unsur di wilayah pelabuhan, sudah mengeluarkan warning 14 kawasan di Pelabuhan Perak Surabaya rawan ada bencana.
Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKBP Anton Elfrino Trisan mengungkapkan, dalam Rakor penanggulangan bencana ini, pihaknya juga berkondisi dengan Astra Gatra di wilayah Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Baca Juga: Komunikasi Wagub Emil Dardak dan Kepala Daerah di Jawa Timur Buruk
"Ada 14 titik pemantauan debit air untuk mengantisipasi perubahan cuaca ekstrem yang saat ini memasuki musim hujan, biasanya rawan bencana banjir rob, terhadap kondisi penghujan," katanya, Selasa (18/10/2022).
AKBP Anton Elfrino Trisan menegaskan untuk mengantisipasi adanya banjir rob di wilayah hukum Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, serta di manapun kejadian tersebut, para Kapolsek harus hadir dan membantu masyarakat yang terdampak banjir atau kejadian lain.
“Segera saya perintahkan pasukan pengurangan risiko bencana, sekarang harus tiap hari keliling dan mengedukasi masyarakat sambil memberikan informasi," tegas AKBP Anton.
Ia juga meminta pada seluruh anggota dan Polsek jajaran di wilayah hukum Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya rawan untuk apel siaga antara TNI, Polri, PMI dan SAR.
"Semua dikerahkan untuk kita benar-benar siaga," tambah AKBP Anton.
Di 14 rawan bencana banjir, AKBP Anton meminta dilakukan persiapan personel serta penyebaran risiko bencana. Tujuannya, agar tidak terjadi kepanikan warga dan terwujud kesiapsiagaan masyarakat.
Sementara itu, Sekrestaris BPBD, Ridwan Mubarun mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan BMKG Juanda dan Maritim dikarenakan informasi dari BMKG sangat akurat.
"Musim peralihan atau pancaroba yang sangat dikuatirkan kemungkinan pada November dan Desember yang dikarenakan sudah memasuki musim hujan lebat," katanya.
Ridwan Mubarun mengungkapkan, potensi rawan kejadian seperti pohon tumbang, atap rumah roboh, banjir genangan siap siaga apabila terjadi bencana.
"Maka dari itu kita menyediakan 7 posko terpadu posko dan 16 pos pantau yang sudah kita siapkan dengan perlengkapan dan peralatan tanggap bencana," urai Ridwan.
Masih kata Ridwan, seperti kepala sekolah untuk mengecek bangunan sekolah, kemudian dari dinas kesehatan terutama puskesmas untuk mengecek bangunan dan fasilitas kesehatan, ketika terjadi adanya kejadian di Surabaya langsung bisa menghubungi cal center 112.
Baca Juga: Pasca Penahanan Kadishub Kota Makassar, GNPK Minta Kejati Seret Seluruh Pejabat yang Ikut Menikmati
"Sekitar ada 16 pos pantau yang diisi oleh BPBD respon cepat apabila dibutuhkan," kata dia.
Ridwan menjelaskan, seperti kejadian Januari ketika ada hujan Es di Wiyung pada sore hari, selain membatu masyarakat setempat kita juga di lokasi tersebut bisa mengatur lalu lintas sehingga tidak terjadi kemacetan di wilayah itu.
"BPBD dan Satpol PP siap membantu masyarakat yang membutuhkan ketika terjadi banjir rob atau kejadian lain yang dibutuhkan masyarakat," pungkasnya. (B)
Penulis: Try Wahyudi Ari Setyawan
Editor: Kardin