Cuaca Ekstrem Tak Pengaruhi Animo Petani Kolaka Utara Tanam Padi

Muh. Risal H, telisik indonesia
Sabtu, 30 September 2023
0 dilihat
Cuaca Ekstrem Tak Pengaruhi Animo Petani Kolaka Utara Tanam Padi
Potret aktivitas petani padi sawah di Kecamatan Wawo sebelum panen. Foto: Muh Risal H/Telisik

" Potensi gagal panen padi sawah di beberapa daerah di Sulawesi Tenggara diprediksi bakal terjadi tahun ini, akibat musim kemarau dan fenomena elnino yang melanda semua kabupaten di Sulawesi Tenggara "

KOLAKA UTARA, TELISIK.ID - Potensi gagal panen padi sawah di beberapa daerah di Sulawesi Tenggara diprediksi bakal terjadi tahun ini, akibat musim kemarau dan fenomena elnino yang melanda semua kabupaten di Sulawesi Tenggara.

Meski cuaca ekstrem diperkirakan bakal berlangsung hingga Februari 2024 tahun depan, namun animo para petani di Kolaka Utara untuk tanam padi sawah tidak menurun.

Menurut Kepala Seksi Produksi Tanaman Pangan, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distanghorti) Kolaka Utara, Ronaldi, untuk saat ini kemarau tidak berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas para petani sawah di Kolaka Utara.

Bahkan kata dia, informasi potensi gagal panen dari penyuluh hingga saat ini tidak ada. Sebaliknya, petani yang telah melakukan panen pada September 2023 lalu mulai menanam kembali pada November 2023 nanti.

Baca Juga: Pemda Kolaka Utara Siapkan Subsidi Rp 210 Juta Pemasangan Instalasi Air Bersih Keluarga Miskin

"Untuk tanaman padi sawah, tidak ada masalah. Informasi beberapa penyuluh petani, justru petani di Kecamatan Batu Putih kembali menanam bulan depan," terangnya, Sabtu (30/9/2023).

Selain Batu Putih, Kecamatan Wawo, lanjutnya, juga mulai menanam pada November. Karena itu, potensi gagal panen kemungkinan kecil terjadi di Kolaka Utara di banding daerah lain.

"Kita tidak tahu ke depannya, tapi saat ini masih aman. Terlebih cuaca di Kolaka Utara meski kemarau, kadang masih terjadi juga hujan lebat," ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, mayoritas sawah di Kolaka Utara mengandalkan irigasi untuk mengairi area persawahan petani dan kali ini debit air masih cukup.

"Umumnya sawah irigasi di Kolaka Utara panen dua kali setahun, sementara yang mengandalkan curah hujan seperti Desa Latawe, Baru Api, Kecamatan Porehu, dan Desa Parutellang panen sekali setahun. Di daerah ini (Parutellang) padinya belum panen," jelasnya.

Walau potensi gagal panen di Kolaka Utara tidak terjadi, tetapi produksi padi petani lokal tidak mampu mencukupi kebutuhan beras masyarakat Kolaka Utara yang setiap minggunya mencapai 303.8 ton.

Informasi potensi gagal panen di daerah penghasil beras di wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara, membuat pemerintah daerah khawatir dengan stok beras di Kolaka Utara.

Mengantisipasi hal itu, Sekertaris Daerah (Sekda) Kolaka Utara, Taufiq S telah memerintahkan Dinas Ketahanan Pangan Kolaka Utara untuk menyiapkan cadangan pangan berupa beras sebagai antisipasi lonjakan harga dan menekan laju inflasi di penghujung tahun 2023 ini.

Menurut informasi, salah satu daerah penyuplai beras ke Kolaka Utara seperti Kabupaten Pinrang dan Sidrap, Sulawesi Selatan, saat ini mengalami paceklik yang cukup besar.

Baca Juga: Setelah ASN, Kini Giliran Pendamping PKH di Kolaka Utara Diduga Terbawa Arus Politik

"Bahkan di beberapa tempat di Sidrap sudah mengalami puso, sehingga suplai beras yang masuk ke Kabupaten Kolaka Utara agak sedikit terhambat. Namun, kita telah melakukan pencadangan pangan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan," terangnya.

Diketahui, Dinas Ketahanan Pangan tahun ini menyiapkan anggaran cadangan pangan sebesar Rp 40 juta untuk memenuhi ketersediaan cadangan pangan di Kolaka Utara sekitar 3 ton beras selama 3 bulan terakhir.

Jumlah tersebut sudah dikalkulasi berdasarkan kebutuhan beras masyarakat Kolaka Utara setiap bulannya, bahkan per tahunnya. (B)

Penulis: Muh Risal H

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga