Curah Hujan Tinggi di Papua Picu Banjir di Dua Kabupaten

Marwan Azis, telisik indonesia
Rabu, 15 September 2021
0 dilihat
Curah Hujan Tinggi di Papua Picu Banjir di Dua Kabupaten
Kondisi banjir yang menggenangi rumah warga di Kabupaten Nabire, Papua pada Selasa (14/9/2021). Foto: BPBD Kabupaten Nabire

" Selain hujan, meluapnya Sungai Mantembu, Kali Dingin, Kali Wanggar dan Kali Yaro juga menjadi pemicu terjadinya peristiwa ini. "

NABIRE, TELISIK.ID - Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di wilayah Papua memicu terjadinya banjir di dua kabupaten yakni Kabupaten Kepulauan Yapen dan Kabupaten Nabire.

Selain hujan, meluapnya Sungai Mantembu, Kali Dingin, Kali Wanggar dan Kali Yaro juga menjadi pemicu terjadinya peristiwa ini pada Rabu (14/9/2021) pukul 06.00 WIT.

Hal tersebut disampaikan Abdul Muhari, Ph.D. Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Selasa malam (14/9/2021).

Dikatakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Yapen menginformasikan terdapat dua distrik yang terdampak yakni Kp Imandoa, Kp Manaini, Kp Rawa Gang 1, Kp Cina Tua di Kelurahan Serui Kota dan Kp Bawai di Kelurahan Tarau, Distrik Yapen Selatan dan Distrik Anotaurei.

"Selain banjir, peristiwa ini juga mengakibatkan 2 unit rumah longsor di Kp Imandoa," ungkapnya.

Ia menuturkan, BPBD Kabupaten Nabire mencatat sebanyak 1.050 kk yang berada di Distrik Yaro yakni Yaro 1 (Jaya Mukti) dan Yaro 2 (Makmur) terdampak atas peristiwa ini.

"Yaro 1 (Jaya Mukti) sebanyak 250 kk terdampak, sedangkan Yaro 2 (Makmur) sebanyak 250 kk terdampak," ujar Medy Tonapa, Pusdalops BPBD Kabupaten Nabire melalui pesan singkat, Selasa (14/9/2021).  

Baca juga: Terjatuh saat Melaut, Dua Nelayan di NTT Selamat, Satu Belum Ditemukan

Baca juga: Kurang Diperhatikan, Jalan Provinsi di Muna Diusulkan Naik Status

Ia mengungkapkan, hasil pemantauan di lapangan, ketinggian muka air saat ini berkisar antara 40 - 200 centimeter. Dengan kondisi ini, menyebabkan akses jembatan menuju Desa Parauto, Kabupaten Nabire terputus.

Medy menambahkan, pihaknya sudah mengerahkan perahu karet untuk melakukan pendataan dan koordinasi dengan pihak terkait penanganan bencana banjir.

"Karena akses jembatan putus, kami berusaha menyeberang dengan peralatan perahu karet," ujar Medy Tonapa.

Saat ini kata Medy, kondisi cuaca terkini di lapangan berawan mendung.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga mengeluarkan informasi mengenai prakiraan musim hujan untuk Wilayah Papua diprediksi terjadi pada bulan September hingga November.

BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi cuaca yang memicu terjadinya bahaya hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor dan angin kencang.

Masyarakat juga dapat memantau informasi prakiraan cuaca melalui Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta memeriksa potensi bencana disekitar wilayah melalui InaRisk. (C)

Reporter: Marwan Azis

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga