Dahsyatnya Efek Buah Kecubung, Puluhan Orang Berhalusinasi Massal Masuk RSJ hingga Tewas

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Minggu, 14 Juli 2024
0 dilihat
Dahsyatnya Efek Buah Kecubung, Puluhan Orang Berhalusinasi Massal Masuk RSJ hingga Tewas
Efek samping dari mabuk kecubung yang menghebohkan jagat media sosia. Foto: Repro tribunnews.com

" Meskipun tergolong buah-buahan, kecubung memiliki dampak negatif yang serius bagi tubuh. Beberapa orang bahkan menyalahgunakan buah ini sebagai zat adiktif "

BANJARMASIN, TELISIK.ID -  Tengah viral di media sosial, puluhan orang mengalami halusinasi hingga beberapa di antaranya meregang nyawa akibat konsumsi buah kecubung.

Meskipun tergolong buah-buahan, kecubung memiliki dampak negatif yang serius bagi tubuh. Beberapa orang bahkan menyalahgunakan buah ini sebagai zat adiktif.

Buah kecubung dikenal memiliki efek anestesi, karena dapat menghilangkan kesadaran seseorang. Buah ini juga mengandung zat yang dapat menyebabkan halusinasi dan memberikan efek relaksasi, yaitu metil kristalin, seperti dilansir dari halodoc.com, Minggu (14/7/2024).

Selain itu, buah ini mengandung senyawa alkaloid seperti atropin, hiosiamin, dan skopolamin yang bersifat antikolinergik. Karena berbagai kandungan tersebut, beberapa orang menggunakan buah ini sebagai obat rekreasi yang menginduksi halusinasi dan euforia.

Buah kecubung dapat menyebabkan halusinasi dan euforia atau rasa gembira sesaat. Hal ini terjadi karena buah ini termasuk dalam golongan tanaman opioid seperti ganja dan katinon. Tidak hanya halusinasi, orang yang mengonsumsinya juga dapat mengalami pusing berkepanjangan dan muntah-muntah.

Efek ini akan bertahan semakin lama jika dikonsumsi dalam jumlah banyak. Saking kuatnya efek memabukkan dari buah kecubung, orang yang mengonsumsinya bisa tidak sadarkan diri selama tiga hari. Jika konsumsi dilakukan terus-menerus, dampaknya bisa sangat serius mulai dari keracunan hingga kematian.

Buah ini juga mengandung bahan kimia yang menyebabkan efek pengeringan pada tubuh dan memengaruhi otak serta jantung. Beberapa gejala yang dapat terjadi karena efek ini adalah kulit kering, pusing, tekanan darah rendah, dan detak jantung cepat.

Baca Juga: Kisah Pilu Dua Nelayan Asal Buton Dihantam Gelombang Tinggi di Perairan Wabula

Buah kecubung memiliki julukan “the devil’s breath” atau “napas setan” karena mengandung zat bernama skopolamin yang bisa memberi efek tertentu pada tubuh. Zat ini bahkan berpotensi sangat berbahaya, terutama dalam dosis tinggi, karena dapat merusak daya ingat dan menimbulkan kematian.

Buah kecubung juga dapat memengaruhi sistem saraf pusat jika dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh adanya efek katinona, zat stimulan untuk sistem saraf pusat yang banyak digunakan sebagai club drug atau party drug. Zat berbahaya ini dapat membuat seseorang merasakan kesenangan dan kegembiraan yang tinggi karena merangsang ujung-ujung saraf.

Bahayanya, zat katinon ini memiliki potensi menyebabkan kecanduan. Beberapa efek yang dapat terasa akibat zat katinona saat mengonsumsi buah kecubung adalah euforia, semangat berlebihan, sulit tidur, percaya diri berlebihan, dan peningkatan gairah seksual. Efek-efek tersebut dapat terasa selama sekitar 4-6 jam.

Setelah efek zat hilang, penggunanya akan kembali normal, lebih mengantuk, lemas, dan depresi. Jika mengonsumsi buah ini dengan zat berbahaya dalam jangka panjang, ada banyak efek berbahaya yang bisa timbul, seperti peningkatan tekanan darah, stroke, depresi berat hingga keinginan bunuh diri, anoreksia, kesulitan tidur, gangguan irama jantung, dan gangguan jiwa berat.

Karena potensi bahaya yang tinggi, penting untuk menghindari konsumsi buah kecubung. Jika mengalami masalah kesehatan akibat buah ini, segera dapatkan penanganan medis.

Dikutip dari kumparan.com, fenomena mabuk kecubung menjadi isu yang viral dit Kalimantan Selatan. Beberapa warga terlihat teler di pinggir jalan diduga karena mengonsumsi kecubung. Mereka yang menjadi korban kecubung bahkan dilarikan ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ).

Di RSJ Sambang Lihum, total pasien yang dirawat per 12 Juli 2024 ada 47 orang. Jumlah pasien tidak hanya berasal dari Kota Banjarmasin, tetapi juga beberapa daerah di Kalimantan Selatan, yaitu Banjarmasin (26 orang), Banjarbaru (3 orang), Kabupaten Banjar (7 orang), Kabupaten Hulu Sungai Selatan (1 orang), Kapuas (3 orang), Batola (6 orang), dan Kotabaru (1 orang).

Kondisi pasien yang juga terpengaruh kecubung ada yang masih mengamuk. Jika parah, mereka dibawa ke ruang isolasi. Sementara itu, di Rumah Sakit Sultan Suriansyah Banjarmasin pada hari yang sama juga menerima pasien dengan dugaan mabuk kecubung.

Terdapat enam pasien yang sempat dirawat. Total jumlah korban mabuk kecubung yang dirawat di dua rumah sakit di Kalimantan Selatan mencapai 53 orang. Polisi sempat mengamankan seorang pria yang sempoyongan akibat mabuk kecubung di bawah flyover Banjarmasin. Setelah sadar, pria tersebut membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya.

Peristiwa ini terjadi di bawah atau tepatnya di samping Jalan Flyover Kota Banjarmasin. Setelah diamankan 1x24 jam di Polsek Banjarmasin Timur, pria tersebut berangsur sadar dan menyesali perbuatannya. Polisi melakukan operasi menanggapi fenomena kecubung di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Patroli dengan menyisir kerumunan warga untuk menindaklanjuti laporan soal penjualan rokok kecubung.

Baca Juga: Viral Video Oknum Kepala Desa Konawe Selatan Ngamar dengan Seorang Perempuan

Polisi yang berpatroli mengenakan seragam lengkap, rompi, dan ada yang membawa senjata api laras panjang. Patroli di Banjarmasin difokuskan di dua tempat, yaitu Pasar Lima dan Pasar Batuah.

Dua orang meninggal dunia diduga akibat mabuk kecubung. Polda Kalimantan Selatan pun mengeluarkan imbauan mengenai bahaya mengonsumsi kecubung. Efek samping kecubung dapat menyebabkan halusinasi yang intens, termasuk visual dan auditorik, serta kondisi mental yang bingung dan tidak teratur.

Efek samping tersebut terjadi karena kandungan senyawa kimia beracun yang ada di dalam kecubung. Ditresnarkoba Polda Kalimantan Selatan telah membawa sampel buah kecubung yang viral diduga dipakai untuk mabuk ke Labfor Mabes Polri Cabang Surabaya untuk mencari tahu kandungannya.

Sampel buah kecubung telah dikirim ke Surabaya dan tinggal menunggu hasilnya.

Masyarakat diimbau untuk tidak berasumsi sebelum terungkap penyebab pasti banyak warga yang teler. Terutama untuk mereka yang dirawat maupun yang meninggal dunia, perlu ada keterangan resmi medis terkait penyebabnya. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga