Dalam 3 Tahun, Warga Miskin di Bombana Berkurang hingga Ratusan Jiwa
Hir Abrianto, telisik indonesia
Rabu, 08 Desember 2021
0 dilihat
Launching Aplikasi Smart Sakina Dinas Sosial Kabupaten Bombana. Foto: Hir/Telisik
" Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten menginisiasi Sistem Informasi Terpadu Pengentasan Kemiskinan yang dapat diakses secara online "
BOMBANA, TELISIK.ID – Guna mempercepat pelaksanaan program pengentasan kemiskinan di Kabupaten Bombana, Dinas Sosial (Dinsos) menginisiasi Sistem Informasi Terpadu Pengentasan Kemiskinan (Smart Sakina) yang dapat diakses secara online.
Kepala Dinsos Bombana, Husrifnah Rahim mengatakan, sebagai upaya untuk evaluasi program berjalan dan memantapkan pelaksanaan program pembagunan kesejahteraan sosial tahun 2022.
Termasuk meningkatnya kinerja dan kualitas pembagunan kesejahteraan sosial di Kabupaten Bombana dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan bagi penyandang masalah kesejahteraan.
“Aplikasi Smart Sakina adalah sistem informasi berbau aplikasi, dimana program pemerintah daerah yang di kelola lintas organisasi perangkat daerah yang terkait koneksi secara online dalam upaya mempermudah pengentasan kemiskinan,” ucap Husrifnah Rahim.
Sementara itu, Bupati Bombana yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Bombana, Man Arfa dalam sambutannya menyampaikan, kemiskinan di Kabupaten Bombana mengalami penuruanan.
Pada tahun 2021, Kementerian Sosial RI telah mengalokasikan 2 desa/kelurahan di Kabupaten Bombana sebagai pilot project pembentukan Pusat Kesejahteraan Sosial Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (Puskesos-SLRT).
Hal ini, kata dia, merupakan sebuah sinergi dalam rangka penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial di Kabupaten Bombana.
Man Arfa menambahkan, merujuk data BPS Kabupaten Bombana jumlah penduduk miskin dari tahun ke tahun telah mengalami penurunan cukup signifikan.
Dimana tahun 2017, jumlah penduduk miskin sebanyak 21.520 jiwa atau 12,36 persen. Pada tahun 2020, mengalami penurunan menjadi 18.840 jiwa atau 10,01 persen.
Baca Juga: Bombana Diterpa Banjir hingga Longsor, Pemda Dinilai Lambat Tanggap Bencana Alam
"Jadi sejak tahun 2017 sampai 2020 jumlah penduduk miskin berkurang, rata-rata sebesar 893 jiwa per tahun," kata Man Arfa.
Mantan Inspektur Inspektorat Bombana ini berharap, semua perangkat daerah dapat bersinergi dalam meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat miskin dan rentan.
Yaitu dengan fokus pada pengentasan kemiskinan melalui program Gembira yang tepat sasaran, agar semakin memperkuat jejaring kerja antara pusat dan daerah melalui potensi dan sumber kesejahteraan sosial.
Baca Juga: Balon Sekda Muna, dari Putra Mahkota hingga Kasus Dugaan Korupsi
Hal ini dilakukan dalam upaya percepatan penanggulangan kemiskinan dengan target penurunan 1 - 2 persen setiap tahunnya. (B)
Reporter: Hir Abrianto
Editor: Fitrah Nugraha