Demi Pekerjaan, Pria Asal Sulsel Jalani Puasa di Tanah Rantau NTT
Berto Davids, telisik indonesia
Minggu, 18 April 2021
0 dilihat
Wawan, perantau asal Kabupaten Luwu Timur, Sulsel. Foto: Ist.
" Perasaan sedih ketika menjalankan ibadah puasa jauh dari keluarga, khususnya orang tua dan saudara lainnnya apalagi saya di sini sendiri belum berkeluarga. Tetapi memang karena ini adalah bentuk tanggung jawab terhadap pekerjaan saya, maka saya jalani dengan sabar, ikhlas, dan tetap semangat pastinya banyak. "
MANGGARAI, TELISIK.ID - Wawan, seorang pria perantau asal Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel) ini harus menjalani puasa Ramadan 2021 di tanah rantau Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) tanpa keluarga.
Bulan Ramadan tahun ini memang terasa berbeda bagi pria yang berprofesi sebagai teknisi di salah satu perusahaan swasta Pelabuhan Kedindi Reok Manggarai. Pasalnya, selain sibuk dengan pekerjaannya yang numpuk, ia harus rela menjalani puasa sendirian di kost.
Tiada kata yang bisa menggambarkan keinginan Wawan untuk menjalani ibadah puasa bersama sanak saudaranya di Sulsel, terkhusus sama keluarganya. Namun berkat motivasi yang tinggi ia pun menjalani puasa dengan iklhas dan sabar.
Di tengah larangan mudik, Wawan pun harus bertahan secara mandiri dan menjalani puasa di Kost dengan segudang motivasi yang tinggi, bahkan acap kali Wawan harus telat menjalani ibadah tarawih karena tuntutan pekerjaan dan dipaksakan harus pulang hingga malam hari.
Baca Juga: Ini Kronologis Pengungkapan Sabu 7 Karung, Diangkut Pakai Mobil Pickup Hendak Nyebrang Kolaka
"Perasaan sedih ketika menjalankan ibadah puasa jauh dari keluarga, khususnya orang tua dan saudara lainnnya apalagi saya di sini sendiri belum berkeluarga. Tetapi memang karena ini adalah bentuk tanggung jawab terhadap pekerjaan saya, maka saya jalani dengan sabar, ikhlas, dan tetap semangat pastinya banyak," tutur pria pemilik nama lengkap Surwayan Ali Wardana saat ditemui Telisik.id di kostnya Kelurahan Baru, Kecamatan Reok, Minggu (18/04/2021).
Untuk sahur dan berbuka puasa, kata Wawan, dirinya sering memasak sendiri atau sesekali beli di Warung, dengan begitu kebutuhan tetap terpenuhi.
"Memang di sini saya ngekost dan tinggal sendiri, jadi keseringan masak sendiri atau sesekali makan di warung. Tetapi, karena ini di bulan Ramadan saya cukup mudah untuk mendapatkan itu semua, termasuk jajanan takjil yang dijual tiap hari dan itu sangat membantu semisal menu lauk dan sayuran," ungkap pria asal Kecamatan Wasuponda, Kabupaten Luwu Timur itu. (B)
Reporter: Berto Davids
Editor: Fitrah Nugraha