Desa di Muna Jadikan Lomba Panjat Pinang Tradisi Turun-temurun Saat Lebaran Idul Fitri

Haidir Ali, telisik indonesia
Selasa, 03 Mei 2022
0 dilihat
Desa di Muna Jadikan Lomba Panjat Pinang Tradisi Turun-temurun Saat Lebaran Idul Fitri
Salah seorang peserta lomba panjat pinang yang berhasil mencapai puncak dengan memegang bendera dan mendapatkan hadiah utama. Ini dilakukan setiap tahun usai salat idul fitri. Foto: Haidir Ali/Telisik

" Ratusan masyarakat Desa Labasa, berbondong-bondong memadati pelataran masjid Darul Fala untuk menyaksikan lomba panjat pinang yang dilaksanakan setiap tahun "

MUNA, TELISIK.ID - Lomba panjat pinang biasanya dilakukan pada momentum HUT kemerdekaan RI. Namun berbeda halnya dengan masyarakat Desa Labasa, Kecamatan Tongkuno Selatan, Kabupaten Muna, setiap tahunnya mereka secara turun-temurun melakukannya pada libur hari raya idul fitri. Itu sudah menjadi tradisi.

Ratusan masyarakat Desa Labasa, berbondong-bondong memadati pelataran masjid Darul Fala untuk menyaksikan lomba panjat pinang yang dilaksanakan setiap tahun, setelah pelaksanaan salat idul fitri.  

Para penonton bersorak-sorai dengan meriah, kala melihat para peserta lomba hendak mencapai puncak untuk mengambil hadiah yang bergelantungan di puncak batang pinang yang sebelumnya dilumuri oli dan gomo.

Perjuangan yang tidak mudah memaksa puluhan peserta harus bekerja sama untuk mencapai puncak, guna mengambil beragam hadiah yang disediakan panitia lomba, ada 33 jenis hadiah termasuk uang tunai ratusan ribu rupiah.

Seperti diungkapkan ketua panitia kegiatan, Rusman, siapa pun bisa mengikuti lomba, baik anak-anak maupun orang dewasa. Lomba ini diperuntukan bagi seluruh masyarakat yang siap berpartisipasi untuk mengikuti lomba.

Ia juga mengatakan, lomba panjat pinang pada momentum lebaran ini sangat dirindukan oleh seluruh masyarakat setempat karena sudah dua tahun tidak dilaksanakan. Namun, akibat pandemi COVID-19 yang saat ini sudah mulai melandai, maka kembali diadakan.

Masyarakat dan anak-anak sebagai peserta  sangat antusias, baik sebagai penonton maupun sebagai peserta lomba.

Baca Juga: Pasca Salat Id, Warga Konawe Lanjutkan Tradisi Ziarah Kubur

"Barusan lagi diadakan lomba ini, karena kemarin ada Corona, sebenarnya dari kemarin dilaksanakan karena persiapan belum tuntas semua, jadi nanti satu hari setelah lebaran baru kita laksanakan," kata Rusman. Selasa (3/5/2022).

Hal sama juga diungkapkan oleh Ketua Remaja masjid Darul Fala, La Udi, jiks lomba diinisiasi oleh remaja masjid dan sejumlah mahasiswa yang berasal dari Desa Labasa.

Ia juga mengatakan, sebelumnya bukan saja lomba panjat pinang, namun ada juga lomba perkelahian kuda.

"Kuda didatangkan dari Kecamatan Lawa, baku adu dengan kuda dari sini," bebernya.

Sementara itu, salah satu penonton bernama Dimas mengungkapkan, kegiatan ini sudah sejak lama dilakukan dan sangat mengibur warga setempat.

Baca Juga: Jijik, Tambatan Perahu di Reok Manggarai Dicemari Sampah dan Kotoran Manusia

Ia juga mengatakan, para penonton yang hadir bahkan berasal dari luar Desa Labasa karena sudah ada kelonggaran untuk bisa berkerumun kembali, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

"Lomba seperti ini sudah sering dilakukan setelah salat idul fitri, manfaatnya bukan saja untuk penonton, tapi untuk peserta juga mereka diajarkan untuk kompak supaya hadiahnya didapatkan," tuturnya.

Salah seorang peserta yang berhasil mendapatkan bendera di puncak atau hadiah utama, Erdin mengungkapkan. Perjuangnya tidak mudah. Keberhasilan ini akan dipersembahkan kepada teman-teman yang sudah bekerja sama saling membantu satu sama lainya.

"Alhamdulillah setelah berlumuran oli saya akan bagi juga kepada teman-teman yang ada di bawah, yah biar kebagian semuanya, kita sangat senang karena hampir 2 jam baru bisa sampai di puncak," bebernya. (A)

Reporter: Haidir Ali

Editor: Kardin

Baca Juga