Di Lomba Bertutur, Bupati Muna Ingatkan Bahasa Adalah Mahkota
Sunaryo, telisik indonesia
Selasa, 17 Juni 2025
0 dilihat
Bupati Muna, Bachrun Labuta bersama Wabup, La Ode Asrafil Ndoasa, Kadis Perpustakaan dan Kearsipan, Sitti Lestari Gombilo Bitu dan peserta lomba bertutur. Foto: Sunaryo/Telisik.
" Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Muna menyelenggarakan lomba bertutur tingkat SD/MI "

MUNA, TELISIK.ID - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Muna menyelenggarakan lomba bertutur tingkat SD/MI.
Lomba dibuka oleh Bupati Muna, Bachrun Labuta yang disaksikan Wakil Bupati (Wabup), La Ode Asrafil Ndoasa dan seluruh kepala organisasi perangkat daerah (OPD), Selasa (17/6/2025).
Bachrun bilang, cara bertutur sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Melalui bertutur yang sopan, dapat diketahui kemampuan seseorang.
Kemudian, bertutur yang sopan mengandung nilai-nilai kearifan lokal, sejarah dan filosofi kehidupan masyarakat.
"Bahasa adalah mahkota kita yang harus dikembangkan," kata Bachrun.
Baca Juga: Sembilan Bahasa Daerah di Sulawesi Tenggara Terancam Punah
Ia mengapresiasi langkah Dinas Perpustakaan dan Kearsipan yang telah menyelenggarakan lomba bertutur yang dapat menumbuhkan minat baca, melestarikan budaya literasi lisan, dan membentuk generasi muda yang cerdas, percaya diri, serta mampu menyampaikan pesan moral dan nilai-nilai budaya daerah Muna.
"Ke depan, kita selenggarakan lomba bertutur bahasa Muna dan bahasa Inggris," terangnya.
Sementara itu, Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Muna, Sitti Lestari Gombilo Bitu menerangkan, lomba bertutur sangat penting di tengah derasnya arus informasi digital saat ini.
Karenanya, anak- anak usia dini perlu memiliki karakter yang kuat sebagaimana nilai-nilai dalam cerita yang akan mereka sampaikan nanti.
Baca Juga: Pemprov Sultra Komitmen Masukkan Bahasa Daerah ke dalam Kurikulum Pendidikan
Nah, melalui kegiatan itu, diharapkan generasi Kabupaten Muna tidak hanya cakap dalam membaca dan menulis, tetapi juga mampu bertutur dengan baik, santun dan berisi.
"Bertutur adalah warisan budaya bangsa yang perlu dijaga, karena di dalamnya terkandung nilai-nilai kearifan lokal, sejarah dan filosofi kehidupan masyarakat daerah Muna," tandasnya.
Adapun peserta lomba bertutur sebanyak 50 orang utusan dari beberapa SD/MI. (B)
Penulis: Sunaryo
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS