Dianggap Suara Penentu Pilkada, Sejumlah Masyarakat Lakukan Konsolidasi
Erni Yanti, telisik indonesia
Selasa, 25 Juni 2024
0 dilihat
Sejumlah masyarakat dari Kepulauan Wakatobi melakukan konsolidasi menuju Pilkada 2024. Foto: Ist.
" Sejumlah masyarakat asal Wakatobi melakukan konsolidasi persiapan menuju Pilkada 2024, salah satunya dari Kepulauan Wakatobi "
KENDARI, TELISIK.ID - Sejumlah masyarakat asal Wakatobi melakukan konsolidasi persiapan menuju Pilkada 2024, salah satunya dari Kepulauan Wakatobi.
Ketua Forum Komunikasi Paguyuban antar Pulau-Pulau Sewakatobi (FKPAP-Sewakatobi), Dr La Ode Taalami menyampaikan, jumlah masyarakat Kota Kendari asal Wakatobi saat ini yang terdata ada sebanyak 19.026 KK dan masih banyak yang belum terdaftar.
Menurutnya, dari jumlah KK asal Wakatobi yang sebesar itu, turut mewarnai dan menentukan roda ekonomi dan pembangunan Kota Kendari khususnya, dan Sulawesi Tenggara pada umumnya.
"Karenanya mereka harus mengambil peran dalam kancah kontestasi politik tahun 2024 mendatang, baik secara individu maupun secara kelompok," tuturnya.
Ia mengatakan, dalam sejarah Pilwali Kota Kendari, belum ada putra-putri terbaik dari Buton yang turut berkontestasi di dalamnya. Padahal populasi Buton cukup siginifikan sebagai penentu kemenangan.
Sekretaris Nasional Komunitas Masyarakat Perantau Tomia (KMPT) Dr La Ode Ahmad Jazuli menjelaskan, pertemuan itu baru awal dan akan ditindaklanjuti dengan pertemuan di tingkat paguyuban masing-masing pulau.
Baca Juga: Jadikan Wakatobi Pusat Industri Musik dan Film Dunia, Hugua dan Anton Timbang Gandeng Gilang Ramadhan dan Sutradara Asal Belanda
Ia berharap dari pertemuan itu, lahir kesadaran baru sebagai sebuah komunitas yang cukup besar, khususnya Buton dan Wakatobi ikut serta dalam perhelatan politik sehingga tidak hanya bisa memberi tetapi juga mendapat manfaat untuk pembangunan daerah.
Sementara Direktur The Haluoleo Institute, Naslim Sarlito menjelaskan, dari dua momen pilgub yang telah berlalu suara penentu kemenangan seorang calon gubernur sangat ditentukan oleh suara orang Buton.
Apalagi dapil terbesar di Sultra yaitu Dapil 4 Buton Raya dengan total suara pemilih secara keseluruhan mencapai 410.000 suara, sehingga dalam komposisi dukungan dan suara di Buton Raya memegang suara signifikan.
"Kalau kita lihat peranan dapil, Buton itu memegang peranan penting dalam setiap kontestasi, baik tingkat provinsi maupun kabupaten atau kota," ungkapnya saat diwawancarai melalui sambungan telepon, Selasa (25/6/2024).
Ditambah hari ini tidak ada figur di level 01 Buton maupun kepulauan. Diungkapkannya, inisiatif pertemuan itu dilihat dari prespektif kontribusi yang ingin diberikan oleh masyarakat Buton terhadap daratan ini.
"Dalam gugus etnik ini semua masih berbasiskan pada emosional, jadi memilih itu karena alasan emosional kemudian alasan rasional. Dalam konteks alasan emosional maka kita akan diperhadapkan dengan asal usul, kultur, itu yang akan mewarnai situasi kita ke depan," bebernya.
Sehingga menurutnya, masyarakat Buton khususnya Wakatobi melihat peran penting ini, yang ingin diambil ke depan, karena ini akan berpengaruh pada kebijakan pembangunan ke depan.
"Para tokoh-tokoh ini berkumpul dan berpikir untuk memikirkan bagaimana kontribusi Buton untuk membangun Sulawesi Tenggara lewat jalur kepemimpinan," ungkapnya.
Baca Juga: Tradisi Liwo dan Joget Ramaikan Halal Bihalal Masyarakat Wakatobi di Kendari
Diketahui, masyarakat Kota Kendari yang berasal dari pulau-pulau se-Wakatobi menggelar konsolidasi internal di room Jasmien Hotel Plaza Inn, Minggu (23/6/2024).
Pertemuan yang diinisiasi oleh Dr La Ode Taalami selaku Ketua Forum Komunikasi Paguyuban antar Pulau-Pulau se-Wakatobi (FKPAP-se-Wakatobi), juga dihadiri oleh para ketua dan sekretaris serta kalangan pembina secara terbatas.
Hal ini bertujuan untuk menyatukan pandangan dalam menghadapi momen pilgub dan pilwali/pilkada yang akan berlangsung pada bulan November 2024 mendatang.
Selain dihadiri oleh para ketua paguyuban dan pembina, hadir pula politisi senior PAN Kota Kendari asal Wakatobi Samsudin Rahim, Muhammad Naslim yang sekaligus sebagai Direktur The Halu Oleo Institute. (A)
Penulis: Erni Yanti
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS