Diduga Stres, Warga Oempu Nekat Bakar Diri
Sunaryo, telisik indonesia
Sabtu, 14 Desember 2019
0 dilihat
Mayat Wa Ruhania sulit dikenali karena hangus terbakar. Foto: Istimewa
" Keterangan keluarga, korban pernah mencoba membakar diri karena stres. "
MUNA, TELISIK.ID - Warga Dusun Labora, Desa Oempu, Kecamatan Tongkuno digegerkan dengan sesosok mayat wanita yang hangus terbakar. Korban diketahui bernama Wa Ruhania (33). Korban terbakar di pondok kebunnya pada Jumat (13/12/2019). Kondisi korban sulit diketahui, karena seluruh badan hangus terbakar.
Baca Juga: Ali Mazi Jadi Saksi Perdamaian Desa Gunung Jaya dan Sampuabalo
Kapolres Muna, AKBP Debby Asri Nugroho melalui Kasat Reskrim, AKP Muh. Ogen Sairi menerangkan, korban diduga mengalami stres hingga nekat membakar dirinya di bawah pondok.
"Korban ini punya riwayat kelaianan jiwa dan sering menutup diri," kata Ogen.
Sementara itu, Kapolsek Tongkuno, Ipda Muhamad Nexon Ode Bio menerangkan kronologis kejadian bermula pagi hari sekira pukul 07.00 Wita, korban pergi membeli makanan ringan dan korek api di warung warga. Setelah itu, korban bergegas menuju kebunnya. Korban kemudian disusul oleh adiknya La Jima (12). Korban terlihat sedang membakar buah jambu mete di bawah pondok. La Jima lalu kembali ke rumahya.
Pukul 09.00 Wita, adik korban Anis menyusul di kebun dan melihat korban tengah mengumpulkan kayu untuk dibakar. Anis lalu mengajak korban pulang. Akan tetapi korban menolak dan memarahi serta melempar Anis menggunakan ranting kayu.
Sekitar pukul 17.00 Wita, ibu korban Wa Nuru mencari korban di rumah namun tidak ada. Kemudian ibunya menyuruh La Jima dan Anis pergi menyusul korban ke kebun. Keduanya menemukan seperti ada orang yang bakar diri dan pulang memberitahu pada ibunya.
"Setelah dicek, korban sudah meninggal dengan seluruh badan hangus terbakar," ungkapnya.
Dari hasil pemeriksaan saksi-saksi, semasa hidup, korban tidak pernah berselisih paham dengan orang lain.
"Keterangan keluarga, korban pernah mencoba membakar diri karena stres," sebutnya.
Pihak keluarga telah mengikhlaskan kepergian korban. Keluarga juga menolak untuk dilakukan autopsi.
Reporter: Naryo
Editor: Rani