Diduga Tertipu Calo Veteran, Uang Miliaran Para Lansia di NTT Raib

Berto Davids, telisik indonesia
Minggu, 16 Januari 2022
0 dilihat
Diduga Tertipu Calo Veteran, Uang Miliaran Para Lansia di NTT Raib
Para Lansia datang melapor ke Polres TTU untuk melaporkan dugaan penipuan. Foto: Ist

" Puluhan Lansia kehilangan uang mencapai miliaran rupiah karena tertipu oleh calo/perantara "

TIMOR TENGAH UTARA, TELISIK.ID - Sebanyak 52 orang Lanjut Usia (Lansia) di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT) diduga tertipu oleh calo/perantara yang menjanjikan mereka bakal jadi veteran. Akibatnya, puluhan Lansia kehilangan uang mencapai miliaran rupiah. Karena merasa ditipu, 52 orang Lansia ini melapor ke Polres TTU, Sabtu (15/01/2022).

Salah satu korban penipuan Matheus Tfulin mengatakan, ia bersama 51 temannya yang lain, telah ditipu oleh Yulius Besin, Mikhael Kusi dan Yakobus Abi.

“Hari ini kami mendatangi Polres TTU untuk melaporkan Yulius Besin bersama 2 temannya yakni Mikhael Kusi dan Yakobus Abi yang telah menipu kami 52 orang. Mereka telah mengambil uang dari kami sejak tahun 2020 lalu,” ujar Matheus.

Ia menuturkan, jumlah uang yang diambil dari masing-masing korban bervariasi. Ada yang Rp 24 juta lebih juga sampai Rp 30 juta. Jika ditotalkan katanya, jumlahnya mencapai Rp 1 miliar lebih.

“Mereka berjanji bahwa dalam waktu 6 bulan kami akan langsung dapat SK, tapi sampai hari ini SK itu tak kunjung datang,” ungkapnya.

Matheus menjelaskan, uang miliaran yang diberikan kepada oknum yang diduga telah menipu tersebut, ada yang disetor dalam bentuk tunai dan melalui rekening.

“Saat kami setor, kami pergi sama-sama dengan istri kami masing-masing. Memang tidak ada kwitansi tapi ada saksi. Kalau yang disetor melalui rekening bukti penyetoran semuanya ada,” tutur Matheus.

Baca Juga: Minibus yang Hendak ke Kedukaan Masuk Jurang, Satu Tewas

Matheus juga menjelaskan, setelah mereka melaporkan permasalahan ini melalui Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres TTU, mereka diarahkan untuk melaporkan permasalahan ini ke Polres Belu, dengan alasan terduga pelaku penipuanpenipuan ini berasal dari kabupaten Belu.

“Kami diarahkan oleh Pak Polisi untuk melaporkan kasus ini ke Polres Belu, karena menurut Polisi terduga pelaku penipuan ini berasal dari Belu,” kata Matheus.

Sementara itu, Yulius Besin saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya membantah tuduhan para Lansia tersebut.

“Itu tidak benar Kaka. Itu pembohongan,” kata Yulius.

Menurut Yulius, para Lansia ini sendiri yang mendatangi dirinya dan menyampaikan aspirasi dan keinginan mereka untuk ditindaklanjuti dan semua yang disampikan melalui dirinya ini sudah ditindaklanjuti dan tinggal menunggu hasilnya.

“Kita sementara memproses, tapi sementara ini masih tutup sehingga kita tidak bisa memaksa pemerintah untuk sesegara mungkin memproses SK mereka,” tutur Yulius.

Terkait jumlah uang yang disebutkan oleh para lansia yang diduga adalah korban penipuan, Yulius mengungkapkan dirinya tidak pernah meminta.

“Itu mereka sendiri yang datang ke kita untuk meminta bantuan kita. Kita juga tidak memaksa mereka untuk memberikan uang ke kita, tapi namanya mengurus sesuatu inikan pasti butuh biaya untuk transportasi dan lain-lain untuk memperlancar kegiatan, sehingga mereka sendiri yang berinisiatif untuk memberikan uang kepada kita sesuai kemampuan mereka,” jelas Besin.

Baca Juga: Sepeda Motor Jambret Ditabrak Korbannya, Pelaku Ditangkap Massa

Kata Besin, dirinya hanya berniat membantu keluarga melalui kelembagaan adat. Kemudian mensatangi Kaminvet Kupang dengan membawa serta pengurus lembaga adat TTU.

“Antara lain Bapak Mikhael, Bapak Kobus, kemudian lanjut ke Bhabinvet kemudian saya terus ke Kemham untuk koordinasi dan aspirasi kita diterima. Jadi ini kita tinggal menunggu saja hasilnya,” ungkapnya.

Besin menjelaskan, pada 14 November 2021 lalu, ia sempat kembali ke Kemenhan untuk mempertanyakan regulasi perekrutan veteran ini dan aspirasi yang disampaikan sudah diterima.

"Dan kepada setiap warga yang telah memasukan berkas untuk bersabar menunggu," ucapnya. (B)

Reporter: Berto Davids

Editor: Kardin

Artikel Terkait
Baca Juga