Dikbud Sulawesi Tenggara gelar Evaluasi Program Kerja 2023
Wa Ode Ria Ika Hasana, telisik indonesia
Selasa, 28 November 2023
0 dilihat
Pj Gubernur Sulawesi Tenggara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tenggara bersama seluruh kepala sekolah se-Sulawesi Tenggara gelar deklarasi Pemilu Damai 2024. Foto: Ist.
" Deklarasi Pemilu Damai 2024 yang diadakan Dikbud Sulawesi Tenggara, dihadiri oleh Penjabat (Pj) Gubernur Andap Budhi Revianto, Kepala Dinas Dikbud Yusmin, dan kepala sekolah se-Sulawesi Tenggara "
KENDARI, TELISIK.ID - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulawesi Tenggara menggelar rapat evaluasi program Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 2023 yang dirangkaikan dengan Deklarasi Pemilu Damai 2024.
Kegiatan ini dihadiri oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara Andap Budhi Revianto, Kepala Dinas (Kadis) Dikbud Sulawesi Tenggara Yusmin, dan seluruh kepala sekolah se-Sulawesi Tenggara.
Pj Gubernur Sulawesi Tenggara memimpin pembukaan rapat evaluasi yang dirangkaikan dengan Deklarasi Pemilu Damai tahun 2024 bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), kepala sekolah, dan perwakilan siswa/siswi SMA/SMK/SLB se-Provinsi Sulawesi Tenggara.
Deklarasi Pemilu Damai tahun 2024 ini diinisiasi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara, Yusmin yang mengatakan, kegiatan ini sebagai upaya mewujudkan pesta demokrasi yang aman dan bermartabat bagi seluruh ASN di bidang pendidikan di Sulawesi Tenggara.
"Kegiatan ini juga merupakan wujud dari arahan Pj gubernur yang selalu menyuarakan tentang pemilu damai," ujar Yusmin.
Dalam sambutannya, Pj Gubernur Andap Budhi Revinto menyampaikan
terima kasih kepada Dikbud Sulawesi Tenggara serta seluruh jajaran yang telah memulai kegiatan tersebut. Dia juga berharapa agar seluruh ASN dapat menjaga netralitas dalam pemilihan umum dan pemilihan tahun 2024 mendatang. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa pemilu berlangsung
Pj gubernur juga menekankan pentingnya masyarakat dalam menjaga persatuan dan kesatuan dalam perbedaan pandangan dan pilihan politik. Pilihan politik berbeda adalah hal yang wajar dalam demokrasi. Namun, yang lebih penting adalah menjaga persatuan kita sebagai bangsa.
"Mari kita hindari perpecahan, provokasi, dan upaya untuk memecah belah masyarakat. Pemilu adalah sarana untuk memilih pemimpin, dan pemimpin kita harus dipilih berdasarkan keputusan yang bebas dari masyarakat tanpa intervensi," ujarnya. (B-Adv)