Dikbud Sulawesi Tenggara Raih Penghargaan Warisan Budaya Tak Benda 2023

Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Jumat, 01 Desember 2023
0 dilihat
Dikbud Sulawesi Tenggara Raih Penghargaan Warisan Budaya Tak Benda 2023
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tenggara, Yusmin mengungkapkan, mendapat penghargaan WBTB beberapa waktu lalu, yang diserahkan di Jakarta. Foto: Ist.

" Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tenggara patut berbangga karena mendapat penghargaan warisan budaya tak benda (WBTB) di tahun ini. Penghargaan ini merupakan penghargaan yang tiap tahun selalu diraih oleh Sulawesi Tenggara "

KENDARI, TELISIK.ID - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tenggara patut berbangga karena mendapat penghargaan warisan budaya tak benda (WBTB) di tahun ini. Penghargaan ini merupakan penghargaan yang tiap tahun selalu diraih oleh Sulawesi Tenggara.

Dalam rangka mewujudkan salah satu pilar program pemprov yakni Sulawesi Tenggara berbudaya. Semua itu tak terlepas dari arahan dan bimbingan dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tenggara, Yusmin.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tenggara, Murniati. Ia menuturkan, penghargaan tersebut diberikan untuk mengakui pentingnya warisan budaya Sulawesi Tenggara bagi kekayaan budaya Indonesia secara keseluruhan.

Pengakuan semacam itu memperkuat peran daerah dalam melestarikan dan mempromosikan warisan budayanya, sambil meningkatkan kesadaran akan pentingnya warisan budaya bagi masyarakat lokal maupun internasional.

Baca Juga: Dikbud Kota Kendari Buka Suara Terkait Sekolah Kurang Fasilitas

"Alhamdulillah tahun ini kami menerima penghargaan warisan kebudayaan dari pemerintah pusat," ujarnya pada Telisik.id.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tenggara, Murniati. Foto: Nur Khumairah/Telisik

 

WBTB merupakan anugerah yang diraih oleh Kabupaten Bombana dengan kategori Mewuwusoi. Penghargaan ini diberikan di Jakarta. Ia berharap pemerintah bisa mensupport kabupaten/kota, sehingga warisan kebudayaan di Sulawesi Tenggara terus berkembang.

Penghargaan warisan budaya untuk Sulawesi Tenggara dari pemerintah pusat tahun 2023, merupakan bentuk pengakuan terhadap kekayaan budaya dan tradisi yang unik di wilayah tersebut. Hal ini tidak hanya meningkatkan rasa bangga masyarakat setempat, tetapi juga dapat mendukung upaya pelestarian dan pengembangan warisan budaya Sulawesi Tenggara.

Penghargaan tersebut juga dapat memberikan dorongan positif terhadap sektor pariwisata, membantu meningkatkan kunjungan wisatawan yang tertarik dengan keanekaragaman budaya yang dimiliki.

Mengutip Wikipedia.com, warisan budaya tak benda adalah praktik, representasi, ekspresi, pengetahuan, atau keterampilan, serta instrumen, objek, artefak, dan ruang budaya yang dianggap oleh UNESCO sebagai bagian dari warisan budaya suatu tempat.

Warisan budaya tak benda dianggap oleh negara anggota UNESCO dalam kaitannya dengan warisan dunia berwujud yang berfokus pada aspek-aspek budaya tak benda.

Pada tahun 2001, UNESCO membuat survei antara negara dan LSM untuk mencoba menyepakati definisi, dan konvensi untuk perlindungan warisan budaya tak benda dirancang pada tahun 2003 untuk perlindungan dan promosinya.

Warisan budaya tak benda di Sulawesi Tenggara memberikan beragam manfaat, antara lain:

1. Pemeliharaan identitas budaya: warisan budaya tak benda mempertahankan identitas unik masyarakat Sulawesi Tenggara, membantu menjaga keberagaman budaya yang menjadi bagian integral dari sejarah dan kehidupan mereka.

2. Peningkatan pariwisata: keberadaan warisan budaya ini dapat menarik minat wisatawan yang tertarik untuk mengenal dan mengalami langsung kekayaan budaya Sulawesi Tenggara, memberikan dampak positif pada industri pariwisata lokal.

3. Pembangunan ekonomi lokal: sebagai bagian dari pariwisata, warisan budaya juga dapat menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat setempat melalui penjualan kerajinan tangan, pertunjukan seni tradisional, atau pelayanan wisata terkait.

4. Pengembangan keterampilan dan pengetahuan: menjaga warisan budaya tak benda berarti mendorong pengetahuan dan keterampilan tradisional yang terkait, memastikan generasi muda dapat mewarisi pengetahuan tersebut.

5. Kohesi sosial: pemeliharaan warisan budaya bisa menjadi titik persatuan dan kebanggaan bagi masyarakat setempat, memperkuat rasa solidaritas dan kebersamaan di antara mereka.

6. Penguatan kebudayaan dan tradisi: warisan budaya tak benda berperan dalam meneruskan tradisi, adat istiadat, dan nilai-nilai lokal dari satu generasi ke generasi berikutnya.

7. Pariwisata budaya: menjadi daya tarik wisata yang potensial, meningkatkan kunjungan wisatawan yang tertarik untuk mengalami dan memahami kekayaan budaya Sulawesi Tenggara.

8. Pemberdayaan ekonomi lokal: melalui pengembangan kerajinan dan kegiatan budaya, warisan ini dapat menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat lokal, memperkuat ekonomi daerah.

Baca Juga: Peran Kasek Majukan Sekolah, Begini Kata Kadis Dikbud Sulawesi Tenggara

9. Pentingnya lingkungan sosial: memainkan peran dalam membangun dan memelihara hubungan sosial di masyarakat, mengukuhkan rasa kebersamaan dan kepedulian terhadap satu sama lain.

10. Pendidikan dan penelitian: menjadi sumber pengetahuan untuk pendidikan dan penelitian, membantu generasi muda memahami sejarah serta nilai-nilai yang membentuk budaya mereka.

11. Pengakuan dan penghargaan internasional: mempromosikan warisan budaya tak benda dapat menghasilkan pengakuan dan penghargaan di tingkat nasional dan internasional, membawa manfaat bagi citra dan kebanggaan nasional.

Dengan memahami nilai dan manfaat warisan budaya tak benda, Sulawesi Tenggara dapat menjaga keberlangsungan dan keberagaman budayanya untuk generasi mendatang. (B-Adv)

Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga