Pemkot Kendari Target Turunkan Angka Stunting di Bawah Dua Digit

Sumarlin, telisik indonesia
Senin, 31 Juli 2023
0 dilihat
Pemkot Kendari Target Turunkan Angka Stunting di Bawah Dua Digit
Pemerintah Kota Kendari melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Kendari melakukan evaluasi Rencana Tindak Lanjut Intervensi Audit Kasus Stunting Semester Satu. Foto: Ist.

" Pemerintah Kota Kendari bertekad menekan angka stunting hingga di bawah dua digit. Saat ini, angka stunting memcapai 19,5 persen, di bawah rata-rata angka nasional yang sebesar 24,4 persen "

KENDARI, TELISIK.ID - Pemerintah Kota Kendari bertekad menekan angka stunting hingga di bawah dua digit. Saat ini, angka stunting memcapai 19,5 persen, di bawah rata-rata angka nasional yang sebesar 24,4 persen.

Berbagai upaya dilakukan untuk menurunkan angka stunting di Kota Kendari tahun 2023. Seperti program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dahsat), intervensi spesifik tadi ada ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir dan pemberian makanan tambahan. Selain itu pemerintah Kota Kendari juga membuat program orang tua asuh.

“Ini adalah salah satu terobosan pemerintah kota dalam rangka menurunkan angka stunting dengan melakukan kerja-kerja bersama, gotong-royong bersama semua pihak tidak hanya unsur OPD tetapi juga melibatkan elemen lain, misalnya Baznas, Kementerian Agama, pimpinan dan anggota DPRD dan semua lembaga lainnya termasuk unsur Forkopimda,” jelas Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu, saat meluncurkan gerakan orang tua asuh bebas stunting beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Pertama di Sulawesi Tenggara, Kota Kendari Luncurkan Aplikasi Srikandi

Gerakan orang tua asuh bebas stunting ini juga harapannya, tidak hanya memberikan bantuan tapi juga memberikan edukasi dan pendampingan mengenai pola hidup sehat.

Pj Wali Kota Kendari menjadi salah satu pembicara dalam kegiatan nasional Praktik Baik Audit Kasus Stunting Indonesia (Petik Aksi) I yang digelar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (KKBN) pusat. Foto: Ist.

 

Untuk mendukung upaya penurunan stunting tersebut, Pemkot Kendari juga telah membentuk tim percepatan penurunan stunting mulai dari tingkat kota sampai dengan kelurahan. Kemudian Pemkot Kendari juga telah melakukan rembuk dan audit stunting. Upaya yang sangat strategis dalam penanggulangan stunting, secara komprehensif sebagai bagian dari monitoring dan evaluasi. Audit kasus stunting bakal dilakukan secara selektif terhadap kasus yang dipandang membutuhkan pertimbangan atau saran para pakar.

Di mana, rekomendasi yang diberikan oleh pakar atas kasus serupa di wilayah lain dapat dijadikan sebagai rujukan intervensi, untuk mendukung pelaksanaan audit stunting dengan baik. Mereka terdiri dari dokter anak, psikolog dan beberapa orang lainnya yang terlibat di dalamnya, sekaligus akan turun ke lapangan untuk melakukan audit terhadap wilayah berpotensi stunting.

Atas berbagai upaya yang dilakukan Pemkot Kendari ini, Pj Wali Kota Kendari menjadi salah satu pembicara dalam kegiatan nasional praktik baik Audit kasus stunting Indonesia (Petik Aksi) I yang digelar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (KKBN) Pusat.

Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Sekretariat Wakil Presiden RI melakukan evaluasi proses perencanaan dan penganggaran stunting di Kota Kendari. Foto: Sumarlin/Telisik

 

Setelah melakukan sejumlah upaya penanganan stunting, Pemkot Kendari melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Kendari melakukan evaluasi Rencana Tindak Lanjut Intervensi Audit Kasus Stunting Semester I, Senin (31/7/2023).

Pj Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu mengatakan, kegiatan itu bertujuan untuk kembali membahas progres perkembangan dalam penanganan stunting, sekaligus menjadi media koordinasi dan konsolidasi bagi semua pemangku kepentingan yang telah ditetapkan sebelumnya melalui tim kerja percepatan penurunan stunting.

"Saya berharap dalam rapat evaluasi hari ini masing-masing kita bertanggung jawab dalam rangka pembangunan Kota Kendari khususnya penurunan angka stunting," ujarnya.

Selain itu, dia juga mengungkapkan perhatian Pemkot Kendari terhadap masalah percepatan penurunan angka stunting menjadi salah satu prioritas. Karena menurutnya stunting adalah ancaman terhadap kualitas sumber daya manusia ke depannya.

Diperlukan penanganan yang holistik melibatkan berbagai pihak dan aspek secara berkelanjutan, di antaranya, aspek kesehatan, aspek keluarga, maupun aspek perilaku intervensi sensitif dan spesifik yang selama ini telah diupayakan, agar terus dilakukan secara terpadu oleh semua stakeholder yang ada di Kota Kendari

Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Kendari, Cornelius Padang dalam evaluasi proses perencanaan dan penganggaran stunting di Kota Kendari bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Sekretariat Wakil Presiden RI menyebut, Pemerintah Kota Kendari yakin, angka stunting bisa diturunkan hingga di bawah dua digit, karena berbagai aspek sangat mendukung hal itu.

Pj Wali Kota Kendari melakukan kunjungan sekaligus menyerahkan bantuan kebutuhan pokok pada keluarga untuk menangani kasus stunting. Foto: Ist.

 

"Kalau bahasanya pak wali kota, apa sih yang kurang di Kota Kendari? Bahan makanan cukup, semua daerah sekitar arah memasukkan semua kebutuhan itu ke Kota Kendari, sehingga dari ketersediaan gizi kita cukup. Kemudian tingkat kemiskinan kita juga setiap tahun menurun, IPM kita tertinggi ke empat se Indonesia," jelas Kepala Bappeda.

Selain itu, melalui Dinas Kesehatan, sudah sekira 98 persen melakukan penimbangan bayi baru lahir tahun 2022, ditemukan 1,40 persen bayi baru lahir ditemukan kasus stunting. Bahkan hasil hasil penimbangan pada sekira 23 ribu bayi lahir hingga Juni 2023 atau lebih banyak dari jumlah bayi yang ditimbang tahun 2022, jumlah kasus stunting sebesar 1,89 persen.  

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Kota Kendari, Jahudding mengatakan, dalam penanganan stunting penting membangun sinergi kolaborasi dan akselerasi bersama masyarakat, swasta, organisasi non pemerintah, dunia usaha, akademisi, media, serta pihak lainnya. Karena tanpa adanya komitmen dan sinergi yang kuat dan cepat untuk menyelamatkan generasi bangsa dari ancaman stunting.

Baca Juga: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Kendari Latih Ratusan Pelaku Pariwisata

"Di Kota Kendari menargetkan, 2024 justru berada pada angka 10 persen, kita targetkan di bawah nasional dengan kerja sama berbagai stakeholder bahu membahu," katanya.

Sehingga tim percepatan penurunan stunting Kota Kendari, kecamatan, dan kelurahan segera menyusun strategi dan bersinergi, agar semua lini bergerak cepat dalam percepatan penurunan stunting terkhusus untuk 10 kelurahan dari 6 kecamatan yang menjadi lokus stunting

Pemerintah Kota Kendari berharap, evaluasi kasus stunting Agustus 2023 bisa menunjukkan hasil yang signifikan terhadap penurunan kasus stunting di Kota Kendari. (A-Adv)

Penulis: Sumarlin

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga