Dilematis Mahasiswa, Pulang Kampung Dilarang atau Tinggal di Kos Kelaparan

Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Kamis, 23 April 2020
0 dilihat
Dilematis Mahasiswa, Pulang Kampung Dilarang atau Tinggal di Kos Kelaparan
Ilustrasi kelaparan. Foto: Repro Getty images/istockphoto

" Secara prinsip kita bisa terima hal tersebut sebagai upaya pencegahan COVID-19, tetapi hal tersebut juga adalah kekonyolan bagi kami, karena tidak ada jaminan bagi kami jika berdiam diri di dalam kos, apalagi tanpa aktivitas ditambah lagi simpanan kehidupan seperti uang, makanan, dan lainnya itu sudah tidak ada. "

KENDARI, TELISIK.ID - Pandemi COVID-19 terus memunculkan kesengsaraan  bagi masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra), tak terkecuali mahasiswa. Mereka merasa dilema karena pulang kampung dilarang ataukah tetap tinggal di kos bisa mati kelaparan.

Dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19 pemerintah telah menerapkan melarang pulang kampung bagi seluruh masyarakat, jika tetap melanggarnya maka bisa dikenai denda hingga Rp 100 juta.

"Secara prinsip kita bisa terima hal tersebut sebagai upaya pencegahan COVID-19, tetapi hal tersebut juga adalah kekonyolan bagi kami, karena tidak ada jaminan bagi kami jika berdiam diri di dalam kos, apalagi tanpa aktivitas ditambah lagi simpanan kehidupan seperti uang, makanan, dan lainnya itu sudah tidak ada," ujar Mahasiswa IAIN Kendari, Irhas Saputra, Kamis (23/4/2020).

Baca juga: Seorang Remaja Asal Bombana, Hilang Diterkam Buaya

Ketua Senat IAIN Kendari  tersebut menyampaikan jelang bulan suci Ramadan, mahasiswa juga ingin merasakan berkumpul dengan keluarga dan kerabat seperti biasanya, tetapi apa daya mereka harus terkurung di dalam kos tempat tinggal mereka.

"Kami anak rantau ini, mau juga merasakan kumpul bersama keluarga di moment awal Ramadan, tetapi apa daya dengan aturan pemerintah seperti itu. Pemerintah juga tak memberikan jaminan bagi kami mahasiswa baik dalam bentuk materi maupun barang, nah kalau ada itu bisa kami pertimbangkan tapi ini jangankan jaminan, bantuan saja ndak ada," tambah Irhas.

Selain itu, ia juga berharap ada solusi yang diberikan pemerintah mengenai larangan pulang kampung tersebut.

"Ada solusi jugalah yang diberikan, jangan hanya kebijakan saja tapi solusi nol yang diberikan sama masyarakat," pungkasnya.

Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim

Editor: Sumarlin

Baca Juga