Dindikbud dan Kemenag Wakatobi Diduga Pungli Guru yang Urus PPG
Wa Ode Hesti, telisik indonesia
Sabtu, 08 Maret 2025
0 dilihat
Dindikbud dan Kemenag Wakatobi diduga lakukan pungli pada guru pengurus PPG. Foto: Istimewa.
" Terjadi dugaan pungutan liar terhadap para guru yang telah mengikuti seleksi administrasi Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) dan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) "

WAKATOBI, TELISIK.ID - Terjadi dugaan pungutan liar terhadap para guru yang telah mengikuti seleksi administrasi Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) dan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Dugaan tersebut bermula dari seorang guru berinisial A, menyampaikan keluhannya tentang adanya pungutan sejumlah uang untuk pengurusan Program PPG yang berkisar Rp 2 juta sebagai syarat agar dapat dipanggil LPTK untuk mengikuti proses PPG pada BATCH pada gelombang ke dua,
"Awalnya kami sudah melakukan pendaftaran online pada akun SIAGA dan dinyatakan lolos administrasi, namun kami diarahkan untuk mengkonfirmasi ke pemda mengenai anggaran PPG dalam jabatan, namun ternyata tidak ada anggarannya sehingga kami harus membayar sejumlah uang berkisar Rp 2 juta untuk pengurusan PPG gelombang ke dua nantinya," ujar salah seorang guru berinisial A, Sabtu (8/3/2025).
Ketua Pengurus Wilayah Sulawesi Tenggara, Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PW-SEMMI), Agus Salim menuturkan, kurang lebih ada 55 guru yang telah dinyatakan lolos pada seleksi administrasi Program PPG Dalam Jabatan.
Agus Salim juga menegaskan, akan melaporkan dugaan pungutan liar yang tidak berdasar oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan juga Kementerian Agama serta para koordinator kepulauan yang terlibat kepada aparat penegak hukum dalam hal ini Polda dan Kejati Sultra,
Baca Juga: 70.652 Guru Lolos PPG 2025 dan Segera Terima Tunjangan Sertifikasi, Ini Akses Info GTK
"Saat ini saya sudah mengantongi beberapa bukti terkait dugaan pungli pada lingkup Dinas Pendidikan dan Kantor Agama Wakatobi pada para peserta PPG tahun 2025, bukti yang saya pegang berupa struk transfer, kuitansi serta bukti percakapan group di mana koordinator meminta sejumlah uang mengatasnamakan kepala bidang dan kepala seksi Dinas Pendidikan," kata Ketua PW SEMMI Sultra, Agus Salim.
Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Komunitas Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wakatobi, Nurumasi, tidak membenarkan adanya pungutan liar terhadap guru yang telah lolos seleksi administrasi Program PPG oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wakatobi, ia dengan tegas mengatakan dugaan tersebut tidak benar atau hoaks.
"Saya ingin memberikan klarifikasi terkait isu tentang pungli oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Kantor Kementerian Agama Wakatobi terhadap kegiatan PPG guru PAI, perlu kami sampaikan informasi ini tidak benar atau hoaks," ucap Nurumasi.
Kata Nurumasi, Kegiatan PPG Batch 1 dan 2 merupakan beban Pemda Wakatobi, hanya proses untuk pengaggaran dari pemda untuk kegiatan PPG guru PAI tidak teranggarkan, karena masuknya informasi tentang kegiatan PPG ini tahun 2025, sedangkan penganggaran tahun 2025 harusdi anggarkan dari tahun 2024.
Baca Juga: 70 Ribu lebih Lolos PPG Kemenag 2025 Daljab Angkatan 1, Ini Cara Cek Akun dan Lapor Diri
"Jadi kami melakukan rapat bersama guru-guru, dan Kemenag Wakatobi untuk mencari solusi agar tetap bisa mengikuti PPG dan solusi guru-guru menyiapkan anggaran dana mandiri. Dan untuk salah seorang guru yang mengeluh tersebut tidak menghadiri rapat untuk kegiatan ini," tegasnya.
Setelah rapat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kantor Kementerian Agama Wakatobi dan guru-guru yang lolos seleksi administrasi PPG, pihak Dindikbud dan Kemenag Wakatobi melakukan koordinasi secara langsung ke pihak Kemenag Provinsi dan ke penyelenggara kegiatan yaitu UIN Makasar, ternyata tidak bisa menggunakan anggaran dana mandiri.
"Setelah kami melakukan konordinasi ternyata penganggaran untuk kegiatan ini tidak bisa dari anggaran dana pribadi, maka setelah pulang ke Wakatobi kami mengembalikan dan sudah diambil kembali uangnya masing-masing," pungkas Nurumasi. (A)
Penulis: Wa Ode Hesti
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS