Dinkes Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi di Sulawesi Tenggara

Wa Ode Ria Ika Hasana, telisik indonesia
Kamis, 01 Desember 2022
0 dilihat
Dinkes Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi di Sulawesi Tenggara
Dinkes Sulawesi Tenggara saat melakukan sosialisasi penguatan program AKI pada bidan koordinator di Buton. Foto: Ist.

" Tekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), Dinas kesehatan (Dinkes) Sulawesi Tenggara terus meningkatkan program kesehatan dari hulu ke hilir "

KENDARI, TELISIK.ID - Tekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), Dinas kesehatan (Dinkes) Sulawesi Tenggara terus meningkatkan program kesehatan dari hulu ke hilir.

Intervensi di hulu terkait dengan program KB, perbaikan gizi, wanita dan sosial ekonomi. Intervensi di hilir adalah bagaimana meningkatkan mutu pelayanan klinik untuk ibu dan anak di rumah sakit.

Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Keluarga, Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara, dr Jemmy Ratna Dewi mengatakan, jumlah kematian ibu di Sulawesi Tenggara tahun 2022 mencapai 55 kematian, sementara jumlah bayi hingga 355 kematian.

Baca Juga: Sempat Diguncang Gempa, Aktivitas Warga Kendari Terpantau Normal

"Dinkes berupaya terus melakukan program kesehatan dari hulu ke hilir untuk menekan jumlah kematin ibu dan bayi," ujar dr Jemmy, Kamis (1/12/2022).

Program dari hulu ke hilir ini dilakukan melalui sosialisasi dan orientasi pelayanan kesehatan masa sebelum hamil termasuk KIE Kespro calon pengantin. Sosialisasi, orientasi dan monev pelaksanaan pemeriksaan ibu hamil (AnC) secara berkualitas.

Dia menambahkan, Dinkes mengadakan pelatihan ANC termasuk pelatihan USG kepada para dokter umum di Puskesmas terpilih dan merencanakan untuk melatih penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal bagi petugas kesehatan.

Selanjutnya, orientasi dan monev pelaksanaan manajemen terpadu balita sakit di Puskesmas dan melakukan monev berjenjang pada pelaksanaan program kesehatan ibu dan bayi balita.

Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi berharap, seluruh tenaga kesehatan yang ada di provinsi tersebut dapat menekan AKI dan AKB.

Baca Juga: Nakes dan Lansia jadi Target Vaksin Booster ke-2

"Walaupun saat ini yang prioritaskan adalah penanganan COVID-19, pada saat yang sama kita harus melakukan upaya penanganan masalah kesehatan yang merupakan program prioritas nasional," kata Ali Mazi dalam keterangan tertulis yang disampaikan Juru Bicara Gubernur, Ilham Q. Moehiddin.

Beberapa kendala yang dihadapi Dinkes dalam melakukan sosialisasi dari hulu ke hilir di antaranya, sering terjadi mutasi dan perpindahan tenaga terlatih, kemudian monev berjenjang di beberapa tempat tidak berjalan lancar karena pengaruh SDM yang terbatas di kabupaten, sarana dan prasana pelayanan kesehatan di beberapa tempat masih kurang memadai.

"Termasuk keterbatasan dalam mengaplikasikan sistem pencatatan pelaporan digital di beberapa tempat karena signal yang kurang," ujar Jemmy. (B-Adv)

Penulis: Wa Ode Ria Ika Hasana

Editor: KardinĀ 

BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga