Dosen UHO Kendari Kembangkan Model Pembelajaran Proyek Teknologi
Siti Nabila, telisik indonesia
Senin, 30 Desember 2024
0 dilihat
Dosen Pendidikan Matematika FKIP UHO saat lakukan proses belajar mengajar kepada Mahasiswa. Foto: Ist
" Tim Dosen Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Halu Oleo (UHO) tengah melakukan penelitian untuk mengembangkan model pembelajaran proyek teknologi dengan menggunakan metode Research and Development (R&D) "
KENDARI, TELISIK.ID – Tim Dosen Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Halu Oleo (UHO) tengah melakukan penelitian untuk mengembangkan model pembelajaran proyek teknologi dengan menggunakan metode Research and Development (R&D).
Penelitian ini dilaksanakan di Gedung Jurusan Pendidikan Matematika UHO, dari Oktober hingga Desember 2024, dengan subjek penelitian mahasiswa semester 1 Jurusan Pendidikan Matematika FKIP UHO.
Tim peneliti yang dipimpin oleh Dr. Awaluddin, M.Pd., ini terdiri dari beberapa anggota dosen, yaitu Prof. Dr. Moh. Salam, M.Si., Prof. Dr. La Misu, M.Pd., dan Wa Ode Indrawati, S.Pd., M.Pd.
Baca Juga: Tunjangan Profesi Belum Dibayar, Puluhan Guru Mengadu ke DPRD Sultra
Dr. Awaluddin selaku ketua tim menjelaskan, tujuan utama penelitian ini adalah mengembangkan model pembelajaran proyek teknologi yang memanfaatkan Smart Apps Creator, sekaligus meningkatkan keterampilan metakognitif mahasiswa.
Model pembelajaran ini dikembangkan menggunakan pendekatan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation).
Selain itu, model tersebut juga divalidasi oleh para ahli desain pembelajaran, ahli materi, ahli media, serta melalui penilaian dari mahasiswa.
“Setelah melalui proses validasi, model pembelajaran proyek teknologi berbantuan Smart Apps Creator ini dinyatakan layak digunakan dalam pembelajaran kalkulus diferensial,” ujar Dr. Awaluddin.
Baca Juga: Prioritaskan Mutu Layanan, BPJS Kesehatan Pastikan Antrean Online Tetap Lancar
Proses implementasi model pembelajaran ini dilakukan pada dua kelompok, yaitu kelompok kecil yang melibatkan 10 mahasiswa dan kelompok besar dengan 30 mahasiswa.
“Hasil implementasi pada kedua kelompok menunjukkan bahwa mahasiswa terlibat aktif dalam pembelajaran, serta melakukan eksplorasi menggunakan software GeoGebra untuk menyelesaikan proyek teknologi,” tambahnya.
Dr. Awaluddin menyatakan, melalui penerapan model ini, keterampilan metakognitif mahasiswa mengalami peningkatan yang signifikan.
“Model ini terbukti efektif dalam meningkatkan keterampilan metakognitif mahasiswa,” tutupnya. (C-Adv)
Penulis: Siti Nabila
Editor: Fitrah Nugraha
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS