Dua Mahasiswa Unsultra Lolos Program Magang Pada Event Internasional
Muhammad Ilwanto, telisik indonesia
Jumat, 11 Februari 2022
0 dilihat
Rektor Unsultra dan salah satu mahasiswa yang lolos program magang IMUN bersama pembimbing dan ketua jurusannya. Foto: Muhammad Ilwanto/Telisik
" Dua mahasiswanya Unsultra, Wa Ode Sitti Hallifa Mellinia dan Agnes Nogo Temu berhasil lolos program magang pada event International Model United Nations (IMUN) "
KENDARI, TELISIK.ID - Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) kembali menorehkan prestasi di ajang internasional.
Kali ini melalui dua mahasiswanya yaitu Wa Ode Sitti Hallifa Mellinia dan Agnes Nogo Temu berhasil lolos program magang pada event International Model United Nations (IMUN).
International Model United Nations yang juga dikenal sebagai Model UN atau MUN, pendidikan simulasi dan/atau kegiatan akademik di mana siswa dapat belajar tentang diplomasi, Hubungan Internasional, dan PBB.
Model UN mengajarkan siswa untuk dapat meneliti, berbicara di depan umum, negosiasi, menulis, dan menyusun dokumen.
Rektor Unsultra, Prof. Dr. Ir. Andi Bahrun mengungkapkan rasa bangga terhadap dua mahasiswa yang berhasil lulus pada program magang IMUN.
"Tentunya ini menjadi sebuah catatan yang baik bagi kami bisa berlaga di event internasional, sekaligus menjadi sebuah kepuasan tersendiri," kata Andi Bahrun.
Dia mengaku sangat terkejut atas keberhasilan para mahasiswa Unsultra.
"Tentu ini menjadi kebanggaan buat kami. Lolosnya mahasiswa Unsultra mengikuti program IMUN menunjukkan bahwa kita ada peningkatan di dalam membimbing dan mengembangkan anak-anak didik kami," ungkap Andi Bahrun kepada Telisik.id, Jumat (11/2/2022).
Diakuinya, keberhasilan beberapa mahasiswanya dalam berbagai event nasional maupun internasional, menjadi sebuah pelecut semangat bagi mahasiswa lain, untuk bisa mengukir prestasi yang lebih.
Baca Juga: UHO Kendari Akan Terima 8.855 Calon Mahasiswa Baru
"Untuk sekarang sudah banyak mahasiswa yang mengikuti forum-forum nasional maupun internasional, apalagi setelah kita menetapkan kriteria standar kelulusan terbaik itu bukan berdasarkan IPK, serta pengalaman organisasi dan prestasi yang telah mereka raih selama kuliah. Dengan standar itu, kini mereka juga mulai belomba-lomba mengikuti beragam event internasional dan fokus pada organisasi kampus," jelasnya.
Sementara itu, Wa Ode Sitti Halifa Mellinia menerangkan, IMUN merupakan organisasi yang telah diakui dan didukung oleh organisasi-organisasi PBB dan Kedutaan Besar Australia. Di mana kegiatannya berupa magang, melakukan konferensi dengan perwakilan delegasi mahasiswa dan siswa yang ada di dunia, dalam membahas isu-isu internasional. Dengan masing-masing delegasi, akan membawa isu dan permasalahan yang ada di negaranya, untuk dibahas dalam forum.
"Ini merupakan magang gratis bersertifikat Internasional. Sebuah program berbasis pemasaran yang dapat menjadi wadah, untuk seluruh peserta magang agar mempelajari cara untuk berorganisasi, berdiplomasi dan juga sekaligus dapat memberikan pengalaman dan segala hal menarik mengenai Simulasi Sidang PBB," katanya.
Ia mengatakan, ada sebanyak 600 peserta yang mengikuti kegiatan ini, di mana bukan hanya mahasiswa tetapi juga ada siswa. Dengan setiap peserta mengangkat isu global.
Baca Juga: Menuju Akreditasi Unggul, Rektor UHO Beri Kuliah di UMW Kendari
"Fokus isu saya saat mendaftar yakni isu UNESCO dan UNICEF dimana tema yang saya angkat terkait kekerasan terhadap anak dan perempuan yang tentu masih banyak terjadi, terlebih di tengah naik turunnya pandemi COVID-19. Untuk riset saya ambil dari negara Indonesia, India dan Malaysia. Tapi tentu dalam diskusi nanti kita tak hanya fokus di isu ini saja sebab dalam diskusi isu ini akan lebih meluas lagi," paparnya.
Dirinya menerangkan, dalam kegiatan ini selain menjadi peserta delegasi, ia juga akan dilatih menjadi penyelenggara atau ambassador. Agar di tahun selanjutnya, ketika ada kegiatan IMUN di Indonesia, kami sudah bisa dilibatkan menjadi penyelenggara.
"Pada program magang ini ada dua jalur masuk yakni referral (berbayar) serta reguler (tidak berbayar), dan saya masuk jalur reguler. Untuk program magangnya dilaksankan selama 5 minggu. Dan setiap Ambassador memiliki penilaian, di mana pihak IMUN akan melihat dari setiap peserta mana yang paling bagus dan akan diberikan sertifikat penghargaan," pungkasnya. (B)
Reporter: Muhammad Ilwanto
Editor: Haerani Hambali