Dua Siswa SMA Negeri 1 Kendari Wakili Sulawesi Tenggara Ikut Debat Delegasi Negara Anggota PBB di Thailand
Ana Pratiwi, telisik indonesia
Kamis, 16 Oktober 2025
0 dilihat
Dua Siswa SMAN 1 Kendari, Bima Sutaprawira (kiri) dan Fasya Indira Kirsya, mewakili Sultra dalam ajang AYIMUN di Thailand. Foto: Ana Pratiwi/Telisik
" Dua siswa SMA Negeri 1 Kendari, Bima Sutaprawira dan Fasya Indira Kirsya Aurellia, akan mewakili Sulawesi Tenggara dalam ajang bergengsi Asia Youth International Model United Nations (AYIMUN) yang digelar di Thailand "

KENDARI, TELISIK.ID – Dua siswa SMA Negeri 1 Kendari, Bima Sutaprawira dan Fasya Indira Kirsya Aurellia, akan mewakili Sulawesi Tenggara dalam ajang bergengsi Asia Youth International Model United Nations (AYIMUN) yang digelar di Thailand.
Dalam kegiatan yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat tersebut, keduanya akan berperan sebagai delegasi negara anggota PBB, berpartisipasi dalam simulasi sidang internasional yang mempertemukan pelajar dari berbagai negara.
Bima, siswa kelas XI, mengaku keikutsertaannya di AYIMUN merupakan pengalaman terbarunya setelah sebelumnya aktif mengikuti berbagai lomba di tingkat nasional.
“Sebelumnya saya pernah ikut Lomba Ketangkasan Baris-Berbaris (LKBB) tingkat nasional di SMK Negeri 1 Subang (Jawa Barat) dan meraih juara harapan dua. Tapi kali ini rasanya berbeda karena skalanya internasional,” ungkap Bima, Senin (13/10/2025) lalu.
Baca Juga: Kejaksaan Geledah Kantor Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tenggara
Bima menuturkan bahwa semangatnya untuk terus berprestasi tak lepas dari dukungan internal SMA Negeri 1 Kendari.
“Di sini suasananya sangat suportif, bukan hanya dari guru tapi juga dari teman-teman. Mereka saling mendorong, mengajak berprestasi bersama. Jadi bukan cuma saya sendiri yang semangat, tapi energinya menular ke semua siswa,” ujarnya.
Ia menambahkan, sejak SMP sudah menargetkan diri untuk melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Kendari.
“Sejak awal saya memang ingin masuk SMANSA karena saya dengar banyak prestasi dan wadah pengembangan di sini. Ada banyak pilihan kegiatan, jadi potensi siswa bisa lebih berkembang,” tambahnya.
Sementara itu, Fasya Indira Kirsya Aurellia, rekan satu sekolah Bima, juga berhasil lolos dalam ajang yang sama. Keduanya akan menjadi delegasi di Dewan HAM PBB (UNHRC). Bima mewakili negara Vietnam, sementara Fasya menjadi delegasi Kanada.
Fasya menjelaskan, mereka mengetahui informasi AYIMUN dari media sosial. Kabar kelolosannya kemudian mendorong Fasya untuk mengajak Bima ikut mendaftar.
“Awalnya saya sering lihat di media sosial, terus ada juga teman duta sekolah yang pernah ikut. Karena acaranya internasional, saya tertarik untuk mencoba, dan alhamdulillah lolos,” tuturnya.
“Setelah saya diterima, saya bilang ke Bima, ayo ikut juga! Akhirnya kami berdua berangkat bareng,” kenangnya sambil tersenyum.
Menjelang keberangkatan ke Thailand, keduanya sedang fokus menyiapkan position paper esai resmi yang berisi pandangan negara yang mereka wakili terhadap isu global yang akan dibahas.
Baca Juga: Ketua Demokrat Sulawesi Tenggara Muh Endang Minta Setiap Kabupaten Miliki Dapil Sendiri
“Topiknya tentang Reassessing the Necessity of Death Penalty atau meninjau kembali pentingnya hukuman mati. Jadi kami harus menulis berdasarkan posisi negara masing-masing, lengkap dengan latar belakang, regulasi, dan argumen yang akan dibawa saat debat,” jelas Fasya.
Saat simulasi sidang nanti, para peserta akan berdebat dan berdiplomasi layaknya perwakilan negara sungguhan.
Menurut Bima, pengalaman ini bukan hanya tentang kompetisi, tapi juga pembelajaran untuk berpikir kritis, memahami isu global, dan melatih kemampuan berbicara di forum internasional.
“Seru karena kita belajar berpikir seperti diplomat. Harapannya bisa membawa nama baik SMA Negeri 1 Kendari dan tentu saja Indonesia,” pungkasnya. (B)
Penulis: Ana Pratiwi
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS