Durasi Musim Hujan Diperkirakan Lebih Panjang, Ini Daerah Zona Merah Ancaman Bencana Hidrometeorologi
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Sabtu, 04 Oktober 2025
0 dilihat
BMKG merilis prediksi musim hujan 2025/2026, awal lebih cepat, puncak bervariasi, durasi panjang. Foto: Repro Canva.
" Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prediksi musim hujan periode 2025/2026 yang mencakup awal, puncak, serta durasinya "

JAKARTA, TELISIK.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prediksi musim hujan periode 2025/2026 yang mencakup awal, puncak, serta durasinya.
Informasi ini menjadi penting bagi masyarakat karena berkaitan langsung dengan sektor pertanian, energi, kesehatan, hingga potensi kebencanaan.
Prediksi yang disusun BMKG ini didasarkan pada pemantauan dinamika atmosfer dan laut, yang menunjukkan adanya potensi pergeseran pola musim dibandingkan kondisi normal selama 30 tahun terakhir.
Perubahan ini menjadi perhatian karena bisa memengaruhi berbagai aktivitas masyarakat di wilayah Indonesia.
Melansir Detik, Sabtu (4/10/2025), BMKG menjelaskan bahwa kondisi iklim global akan ikut menentukan intensitas hujan di tanah air. Fenomena El Niño-Southern Oscillation (ENSO) diperkirakan berada dalam kondisi netral sepanjang tahun 2025, meski sebagian model iklim global menunjukkan adanya kemungkinan La Nina lemah di akhir 2025.
Jika terjadi, fenomena tersebut dapat menambah curah hujan di beberapa wilayah. Selain itu, Indian Ocean Dipole (IOD) yang saat ini dalam fase negatif, diprediksi bertahan hingga November 2025. Kondisi ini umumnya berkontribusi terhadap peningkatan curah hujan, terutama di wilayah barat Indonesia.
Awal Musim Hujan
BMKG memperkirakan sebagian besar wilayah Indonesia mulai diguyur hujan pada periode September hingga November 2025. Rinciannya adalah:
Baca Juga: Intensitas Hujan Diprediksi Belum Mereda, Ini Akses Layanan Darurat Bencana untuk Warga Kendari
79 ZOM (Zona Musim) diperkirakan hujan pada September 2025.
149 ZOM pada Oktober 2025.
105 ZOM pada November 2025.
96 ZOM diprediksi mengalami hujan sepanjang tahun tanpa jeda kemarau.
Jika dibandingkan dengan kondisi normal periode 1991-2020, awal musim hujan kali ini akan lebih cepat di 294 ZOM atau sekitar 42,1% wilayah.
Sifat Musim Hujan
Secara umum, sifat musim hujan 2025/2026 diperkirakan mendekati kondisi normal. Artinya, sebagian besar wilayah akan mengalami curah hujan dalam batas wajar. Distribusi sifat musim adalah sebagai berikut:
486 ZOM (69,5%) bersifat normal
194 ZOM (27,8%) atas normal, berpotensi lebih basah.
19 ZOM (2,7%) bawah normal, cenderung lebih kering.
Puncak Musim Hujan
Puncak musim hujan tidak terjadi serentak di seluruh Indonesia. Wilayah barat, termasuk sebagian besar Sumatera dan Jawa bagian barat, diperkirakan mengalami puncak pada November–Desember 2025.
Sementara itu, wilayah selatan dan timur seperti Nusa Tenggara, sebagian Maluku, dan Papua akan mencapai puncak hujan pada Januari–Februari 2026.
Durasi Musim Hujan
Durasi musim hujan tahun ini diprediksi lebih panjang dibandingkan biasanya. BMKG mencatat:
324 ZOM (46,4%) akan mengalami musim hujan lebih panjang.
110 ZOM (15,7%) lebih pendek.
56 ZOM (8%) sama dengan normalnya.
Rekomendasi BMKG
Untuk mengantisipasi dampak dari musim hujan, BMKG memberikan sejumlah rekomendasi:
Baca Juga: BMKG Kendari: Sulawesi Tenggara Status Waspada Hujan Sedang hingga Lebat
Pertanian: penyesuaian jadwal tanam dan penggunaan varietas tahan genangan.
Perkebunan: pengaturan drainase dan pemupukan agar nutrisi tidak terbuang.
Energi & lingkungan: optimalisasi waduk dan konservasi air.
Kesehatan: meningkatkan kewaspadaan penyakit seperti demam berdarah.
Kebencanaan: kesiapan menghadapi banjir, longsor, serta bencana hidrometeorologi.
Dengan demikian, musim hujan 2025/2026 diperkirakan datang lebih awal, lebih panjang, namun dengan intensitas yang umumnya normal. Prediksi ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi berbagai sektor untuk menyusun strategi adaptasi yang tepat. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS