Fakta Musnahnya Kaum Sodom Kini Ditemukan Ilmuan
Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Kamis, 27 Oktober 2022
0 dilihat
Ilmuan menemukan hilangnya Tall el-Hammam, yang di tempati oleh kaum Sodom pada 3.700 tahun lalu adalah karena ledakan kosmik. Foto: Repro Archeologydigs.blogspot.com
" Survei telah mengungkapkan sisa-sisa dari 120 permukiman di Middle Ghor, yang semuanya terkena ledakan api "
KENDARI, TELISIK.ID - Dalam Islam, kaum Sodom dikenal sebagai kaum yang hidup di zaman Nabi Luth. Kaum Sodom sendiri terkenal dengan perilaku mereka dalam melakukan maksiat yang sangat dibenci Allah, yakni berhubungan sesama jenis.
Sebuah penelitian ilmiah menemukan adanya “ledakan udara kosmik” yang telah memusnahkan peradaban kuno Timur Tengah dalam hitungan detik.
Dilansir dari Jejaktapak.com, berdasarkan analisa terhadap bukti berusia 3.700 tahun dari Proyek Penggalian Tall el-Hammam di Yordania yang menunjukkan ledakan yang telah menghancurkan sekitar 500 kilometer persegi di utara Laut Mati. Ledakan yang memusnahkan peradaban selama ribuan tahun pada saat itu.
Mengutip Livescience.com, hal ini juga diungkapkan oleh Phillip Silvia, seorang arkeolog lapangan dan pengawas di Tall el-Hammam Excavation yang mengatakan, satu-satunya peristiwa alami yang mampu menyebabkan pola kehancuran yang tidak biasa, kata Silvia, adalah ledakan udara kosmik — sesuatu yang kadang-kadang terjadi sepanjang sejarah Bumi , seperti ledakan pada tahun 1908 di Tunguska di Siberia.
Dilansir dari Sindonews.com, para peneliti memperkirakan batu luar angkasa berukuran 50 meter meledak sekitar 4 km di atas bumi. Ledakan itu membuat kilatan yang menyilaukan dan gelombang panas hingga 2.000 derajat celcius.
Baca Juga: Negara Ini Punya Hukuman Unik Bagi Orang yang Jomblo di Umur 25 Tahun
"Penggalian dan survei arkeologi di kota lain dalam area yang terkena dampak, menunjukkan hilangnya kehidupan secara tiba-tiba sekitar 3.700 tahun yang lalu," kata Silvia.
Selain itu, tidak ada kawah yang ditemukan di dekatnya, dan tidak jelas apakah pelakunya adalah meteor atau komet yang meledak di atas tanah.
"Hanya 200 mil persegi tanah yang hancur menunjukkan bahwa ledakan udara terjadi di ketinggian rendah, mungkin tidak lebih dari 3.280 kaki (1 km) di atas tanah," kata Silvia.
Baca Juga: Pria Ini Perkosa Sapi hingga Lahirkan Anak Mirip Manusia, Jangan Kaget
Silvia mengatakan, ledakan besar meteor menghempaskan dataran luas sepanjang 25 km di tepi timur perairan Laut Mati, yang sekarang disebut Middle Ghor.
Penggalian di lima situs Middle Ghor menunjukkan bahwa daerah tersebut telah binasa selama setidaknya 2500 tahun. Kemudian, wilayah ini mengalami keruntuhan kolektif menjelang akhir Zaman Perunggu.
Dia mengatakan, survei telah mengungkapkan sisa-sisa dari 120 permukiman di Middle Ghor, yang semuanya terkena ledakan api. (C)
Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan
Editor: Haerani Hambali