China Resesi Seks, Kampus Libur Sepekan Beri Kesempatan Mahasiswa Jatuh Cinta

Adinda Septia Putri, telisik indonesia
Minggu, 02 April 2023
0 dilihat
China Resesi Seks, Kampus Libur Sepekan Beri Kesempatan Mahasiswa Jatuh Cinta
Mahasiswa di sembilan kampus kejuruan di China diliburkan, agar mereka menemukan cinta. Foto: Halth.detik.com

" China menjadi salah satu negara yang dihantui resesi seks. Resesi seks sendiri adalah kondisi di mana masyarakatnya enggan untuk berhubungan seks dan memiliki anak, sehingga berakibat pada penurunan angka kelahiran dan jumlah penduduk "

SHANGHAI, TELISIK.ID - China menjadi salah satu negara yang dihantui resesi seks. Resesi seks sendiri adalah kondisi di mana masyarakatnya enggan untuk berhubungan seks dan memiliki anak, sehingga berakibat pada penurunan angka kelahiran dan jumlah penduduk.

Dilansir dari Cnnindonesia.com, di tengah resesi seks yang menghantui, banyak pihak di China yang berupaya untuk mengatasinya. Termasuk di antaranya institusi pendidikan.

Sebanyak sembilan kampus kejuruan di China ingin para siswanya untuk menemukan cinta selama liburan musim semi selama seminggu di April ini.

Baca Juga: Ramai Isu Resesi Seks, Kim Jong Un Suruh Warganya Punya Banyak Anak

Sekolah-sekolah yang dikelola oleh Fan Mei Education Group ini mengumumkan bahwa mereka akan memberikan libur dari 1-7 April dan meminta para siswanya untuk bersenang-senang.

Sekolah menerapkan sistem liburan musim semi dengan harapan agar siswa dapat belajar untuk mencintai alam, mencintai kehidupan, dan menikmati cinta.

"Keluarlah dari kampus, bersentuhan dengan alam, dan dengan hati Anda rasakan keindahan musim semi," kata Liang Guohui, Wakil Dekan Sekolah Tinggi Kejuruan Penerbangan Mianyang, dalam sebuah pernyataan, melansir Insider.

Perguruan tinggi yang berpartisipasi adalah sekolah untuk pekerjaan di industri penerbangan, seperti pilot, pramugari, pengatur lalu lintas udara, dan staf keamanan bandara.

Sekolah-sekolah tersebut telah memberikan libur selama seminggu pada musim semi sejak tahun 2019. Namun, tema tahun ini yang berbunyi 'Nikmati Bunga-bunga, Jatuh Cinta" memberikan penekanan khusus pada romantisme.

Pengumuman ini muncul di tengah dorongan di China untuk meningkatkan angka kelahiran dan pernikahan yang menurun dengan cepat. Perusahaan-perusahaan lokal, provinsi, dan kota-kota telah bereksperimen dengan cara-cara untuk mendorong orang untuk menikah. Misalnya saja cuti menikah yang ditawarkan selama 30 hari.

Liu Ping, Wakil Dekan Sekolah Tinggi Kejuruan Penerbangan Barat Daya Sichuan mengatakan, sekolah tersebut memulai program liburan musim semi untuk menanggapi masukan dari para siswa, yang meminta waktu tetap untuk belajar di luar kampus, mendapatkan teman baru, dan 'merasakan indahnya cinta'.

Para mahasiswa masih akan tetap diberikan pekerjaan rumah. Namun, tugas mereka adalah menulis buku harian perjalanan, menulis laporan tentang perkembangan mereka sendiri, membuat kerajinan tangan, atau merekam video perjalanan mereka.

"Kami telah memutuskan untuk pergi berlibur ke Lijiang selama empat atau lima hari, kemudian menggunakan dua hari terakhir mempersiapkan diri untuk kuliah," kata Yang Hanyue, seorang mahasiswa di perguruan tinggi tersebut, kepada China News Network.

Liu Yingzhi, seorang mahasiswa lainnya mengatakan, dia akan mengunjungi kakek dan neneknya dan mengajak mereka untuk melihat bunga.

Sejumlah pengumuman yang dikeluarkan oleh sekolah tinggi tersebut menjadi viral di Weibo atau platform Twitter versi China. Pengumuman dari Sekolah Tinggi Kejuruan Penerbangan Barat Daya Sichuan sudah hampir dilihat 130 juta kali dalam dua hari setelah diunggah.

Baca Juga: Singapura Obral Kewarganegaraan Kurangi Resesi Seks

Dikutip dai Cnbcindonesia.com, adapun pembekuan sel telur dilakukan sebagai langkah untuk menjaga kesuburan para wanita setelah populasi negara itu terjun bebas tahun lalu untuk pertama kalinya dalam enam dekade. Hal itu diungkapkan Lu Weiying, anggota badan penasehat politik China.

Lu, yang juga seorang dokter kesuburan di provinsi Hainan selatan, mengatakan kepada negara dia juga akan mengusulkan untuk memasukkan perawatan infertilitas dalam sistem asuransi kesehatan masyarakat pada Konferensi Konsultatif Politik Rakyat China (CPPCC).

"Memberi wanita lajang akses untuk membekukan sel telur mereka memungkinkan mereka mengawetkan sel telur sebelum melewati masa reproduksi puncaknya. Wanita itu masih perlu menikah jika dia ingin menggunakan sel telur bekunya dan hamil di masa depan," katanya kepada Global Times, sebagaimana dikutip Reuters. (C)

Penulis: Adinda Septia Putri

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga