Faktanya, tak Ada Pasien di Kota Kendari Murni Meninggal karena COVID-19

Musdar, telisik indonesia
Rabu, 20 Mei 2020
0 dilihat
Faktanya, tak Ada Pasien di Kota Kendari Murni Meninggal karena COVID-19
Belum ada pasien di Kendari meninggal murni karena COVID-19. Foto: Repro Harianhaluan.com

" Misalnya dua pasien karena ada gagal ginjalnya, jadi kemungkinan memang akibat utama kematiannya bukan karena COVID-19. "

KENDARI, TELISIK.ID - Penyebab utama tiga pasien positif COVID-19 di Kota Kendari yang meninggal dunia diperkirakan bukan karena terinfeksi virus.

Menurut Direktur RSUD Kota Kendari, dr. Sukirman, pasien yang sudah meninggal itu, sebelum didiagnosis positif terinfeksi COVID-19 telah memiliki penyakit penyerta (Komorbid).

Penyakit penyerta ini yang memperparah hingga menyebabkan pasien meninggal dunia.

Misalnya pertama, pasien laki-laki usia 75 tahun sebelum divonis positif, pasien memiliki riwayat ginjal cuci darah.

Bahkan sebelum dirujuk di RSU Bahteramas, almarhum RR merupakan pasien rawat jalan jenis penyakit ginjal cuci darah (HD) reguler di RS Santa Ana Kendari.

Baca juga: Kasus Positif COVID-19 di Kolaka Utara Bertambah Satu

Kemudian pasien kedua, laki-laki 35 tahun, sebelum divonis positif, pasien rutin cuci darah tiga kali seminggu di RS Santa Ana.

Selanjutnya pasien ketiga laki-laki usia 57 tahun, sebelum divonis positif, pasien dirujuk dari RS Santa Ana dengan diagnosis Efusi pleura bilateral masuk di IGD Non COVID-19 RSU Bahteramas.

"Misalnya dua pasien karena ada gagal ginjalnya, jadi kemungkinan memang akibat utama kematiannya bukan karena COVID-19," terang dr. Sukirman, Selasa (19/5/2020).

Lanjut dr. Sukirman, jika penyebab utama karena COVID-19 maka pasien akan meninggal karena acute respiratory distress syndrom (ARDS).

ARDS adalah gangguan pernapasan berat yang disebabkan oleh penumpukan cairan di alveoli atau kantung udara kecil di paru-paru. Gejala utamanya adalah sesak napas berat dan sulit bernapas.

Baca juga: 10 Ribu KK di Muna Akan Terima BST di Kantor Pos

"Maka kemungkinan besar kalau karena COVID-19 pasien meninggal karena sesak nafas dibantu ventilator, nah itu karena COVID-19, tapi kalau bukan karena ARDS bisa meninggal karena ada komorbidnya," tambahnya.

Senada dengan dr. Sukirman, Ketua IDI Kota Kendari, dr. Aghazali Amirullah mengungkapkan, pasien positif yang meninggal di Kota Kendari, memang benar disertai dengan penyakit penyerta atau komorbid.

"Jadi pasien dirujuk dari RS Santa Ana ke RS Bahteramas itu pasien dengan gagal ginjal dan beberapa kali cuci darah, jadi penyebab kematiannya itu pertama karena penyakit penyerta dan diperparah/dipersulit dengan COVID-19," jelas dr. Alghazali.

Reporter: Musdar

Editor: Rani

Baca Juga