Familiarization Trip Desa Wisata Sani-sani Kolaka jadi Andalan Dispar Sulawesi Tenggara Promosi Keindahan Alam
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Kamis, 07 Agustus 2025
0 dilihat
Familiarization Trip Sani-sani dorong promosi pariwisata alam Sulawesi Tenggara. Foto: [email protected]
" Dinas Pariwisata Sulawesi Tenggara menyiapkan Familiarization Trip ke Desa Wisata Sani-Sani sebagai langkah strategis promosi keindahan alam daerah pada tahun 2025 "
KENDARI, TELISIK.ID - Dinas Pariwisata Sulawesi Tenggara menyiapkan Familiarization Trip ke Desa Wisata Sani-Sani sebagai langkah strategis promosi keindahan alam daerah pada tahun 2025.
Tahun 2025 menjadi momentum penting bagi Dinas Pariwisata Sulawesi Tenggara dalam memperkuat citra pariwisata daerah. Salah satu upaya yang tengah dipersiapkan adalah program Familiarization Trip (Famtrip) ke Desa Wisata Sani-Sani, Kecamatan Samaturu, Kabupaten Kolaka.
Kegiatan ini merupakan bagian dari strategi promosi destinasi unggulan melalui pengalaman langsung kepada pelaku industri dan media.
Famtrip ini bukan sekadar kunjungan biasa, tetapi sarana untuk memperkenalkan keunggulan desa wisata kepada khalayak yang lebih luas.
Dengan melibatkan pemangku kepentingan pariwisata, Dinas Pariwisata Sultra berharap pengalaman langsung ini dapat mendorong percepatan promosi melalui narasi positif di berbagai platform nasional maupun internasional.
Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Hugua, telah meninjau langsung Desa Wisata Sani-Sani pada akhir Juni lalu. Dalam kunjungan tersebut, ia menyampaikan bahwa desa ini memiliki daya tarik wisata lengkap yang siap bersaing di tingkat nasional.
Pengembangan potensi desa melalui pendekatan lokal menjadi keunggulan utama yang terus dipertahankan oleh pemerintah desa dan masyarakatnya.
Desa Sani-Sani telah menorehkan prestasi membanggakan dengan masuk dalam daftar 100 besar Anugerah Desa Wisata dari Kementerian Pariwisata RI selama tiga tahun berturut-turut.
Pengakuan ini menjadi bukti bahwa desa tersebut memiliki nilai jual tinggi sebagai destinasi wisata berbasis alam dan budaya.
Selain itu, Festival Desa Wisata Sani-Sani juga telah terdaftar dalam agenda 100 Karisma Event Nusantara (KEN) tahun 2025. Hal ini menunjukkan bahwa desa ini tidak hanya menjadi lokasi wisata, tetapi juga menjadi pusat aktivitas budaya yang mampu menarik perhatian publik secara nasional.
Dinas Pariwisata Sulawesi Tenggara telah merancang sederet agenda pariwisata untuk tahun 2025. Kegiatan-kegiatan ini bertujuan membangun konektivitas antarwilayah serta memperkuat citra pariwisata Sultra di mata dunia. Berikut daftar kegiatan tersebut:
10. Sport Tourism 2025 (Kendari Run road to Sultra Run)
11. Sultra Sport Tourism (Amazing Sultra Run)
12. Gen Z Berekspresi
13. Influencers in Destination
Desa Sani-Sani memiliki lokasi yang strategis dan mudah dijangkau. Terletak sekitar 26 kilometer dari pusat Kota Kolaka, desa ini dapat dicapai dengan kendaraan bermotor dalam waktu 20 hingga 30 menit. Kehidupan masyarakat setempat sebagian besar berprofesi sebagai petani dan nelayan yang masih menjaga kelestarian lingkungan dan budaya lokal.
Keunggulan utama Desa Sani-Sani terletak pada kekayaan alamnya. Desa ini memiliki hamparan pantai, sawah, tambak, serta perkebunan cengkeh dan coklat yang memberikan nuansa alami. Suasana asri desa pun makin terasa ketika pengunjung berada di atas perbukitan, seakan berada di atas awan.
Dengan segala potensinya, masyarakat dan pemerintah desa sepakat menjadikan Sani-Sani sebagai desa wisata sejak tahun 2020. Keputusan ini diformalkan melalui SK Bupati Kolaka No. 188.45/316/2020 tertanggal 16 September 2020, yang menetapkan arah pembangunan desa berbasis wisata tanpa meninggalkan kearifan lokal.
Fasilitas lengkap Desa Wisata Sani-sani dukung kenyamanan dan pengalaman wisatawan. Foto: Instagram@wisatasani-sani
Berbagai paket wisata telah dikembangkan untuk menunjang aktivitas pengunjung. Salah satu yang menarik adalah Living Life Program, yaitu program wisata yang memungkinkan wisatawan hidup bersama warga lokal.
Dalam program ini, wisatawan bisa merasakan langsung menjadi petani, nelayan, atau pekebun selama beberapa hari.
Desa Sani-Sani juga memiliki tiga titik lokasi camping dengan panorama alam yang berbeda. Sunset Beach Camp terletak di pesisir pantai, menawarkan pemandangan matahari terbenam yang indah dengan latar gugusan Pulau Padamarang. Lokasi ini mampu menampung hingga 50 tenda.
Lokasi kedua adalah River of Clouds Camp di Puncak Indah Kapu. Wisatawan dapat menikmati suasana malam bertabur bintang dan awan yang menyerupai sungai di pagi hari.
Lokasi ketiga yaitu Garden In The Sky Camp, menyajikan panorama ganda: laut dan lembah pedesaan. Tempat ini juga menyediakan jajanan tradisional dari Bugis, Kajang, dan Tolaki Kolaka.
Untuk menunjang kenyamanan pengunjung, fasilitas seperti kamar mandi, tempat ibadah, dan alas tenda telah disiapkan. Hal ini menunjukkan keseriusan pengelola desa wisata dalam memberikan pelayanan maksimal kepada wisatawan.
Satu lagi daya tarik desa ini adalah Saraba Madu, minuman khas yang disajikan di sebuah kafe dengan pemandangan sawah dan laut lepas. Tempat ini sangat cocok untuk swafoto sambil menikmati suasana senja yang tenang dan menyegarkan.
Pengunjung juga dapat berpartisipasi dalam kegiatan kesenian seperti belajar menari, membuat kerajinan dari bambu dan limbah plastik, hingga merakit furnitur dari bahan alami. Semua ini menambah pengalaman edukatif bagi wisatawan selama berkunjung ke desa.
Desa Sani-Sani kini juga dipersiapkan menjadi penyangga untuk destinasi baru yang sedang dikembangkan, yakni Pulau Anoa. Pulau ini akan menjadi habitat hewan endemik Anoa, satwa langka asli Sulawesi yang dilindungi. Harapannya, Pulau Anoa akan menjadi magnet wisatawan internasional dan memperkuat posisi Sultra dalam peta pariwisata global.
Dengan mengusung brand “MOMAHE FOR THE WORLD”, Desa Wisata Sani-Sani menggabungkan makna lokal dan internasional. Dalam bahasa lokal, Momahe berarti cantik. Dalam bahasa Inggris, singkatan MOMAHE menjadi Move, Make, Here, sebuah semangat kolektif untuk bergerak dan berkarya dari desa untuk dunia.
Melalui Famtrip dan berbagai program unggulan lainnya, Desa Sani-Sani berupaya memperkenalkan kecantikan pedesaan Sultra kepada dunia. Pengalaman yang ditawarkan bukan sekadar keindahan alam, melainkan nilai-nilai kehidupan, budaya, dan kebersamaan yang jarang ditemukan di tempat lain. (C-Adv)