Gelar Rakor, Bappeda Sulawesi Tenggara Beber 5 Tujuan Rencana Aksi Pangan dan Gizi
Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Kamis, 08 September 2022
0 dilihat
Kegiatan Rakor Penyusunan RAD-PG yang dibuka oleh Plt Sekda Sulawesi Tenggara, Asrun Lio. Foto: Nur Khumairah/Telisik
" Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulawesi Tenggara menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) dalam rangka Penyusunan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi (RAD-PG) di salah satu hotel di Kota Kendari, Kamis (8/9/2022) "
KENDARI, TELISIK.ID - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulawesi Tenggara menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) dalam rangka Penyusunan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi (RAD-PG) di salah satu hotel di Kota Kendari, Kamis (8/9/2022).
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Plt Sekretaris Daerah Sultra, Asrun Lio yang diawali dengan laporan panitia pelaksana yakni Kepala Bidang Pembangunan Manusia dan Masyarakat Bappeda.
Pada kesempatan itu, Asrun Lio mengatakan kegiatan tersebut merupakan forum untuk mendiskusikan rencana penysunan dokumen RAD-PG, tentunya sangat erat kaitannya dengan peningkatan suatu kualitas sumber daya manusia di masa yang akan datang dan sekaligus sebagai langkah untuk pemenuhan gizi masyarakat.
"Kita pernah teruji dengan krisis pangan, tetapi Alhamdulillah Sultra merupakan daerah yang tidak masuk sebagai daerah kategori krisis pangan, karena kita punya banyak pilihan-pilihan pangan lokal yang cukup tersedia dan bervariasi seperti beras, sagu, singkong dan sebagainya," tuturnya.
Rakor RAD-PG ini diharapkan dapat berjalan baik serta dapat melihat hal-hal prioritas yang ada di daerah, para OPD juga diharapkan dapat menyesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan di daerah sehingga bisa berjalan dengan efektif dan efisien.
Menurut salah satu Narasumber dari Ditjen Bina Bangda (SUPD I) Kementerian Dalam Negeri, Eva mengatakan, jika integrasi multisektoral dalam pelaksaanaan pangan dan gizi, sudah dapat dipastikan bahwa produksi pangan, akses distribusi pangan dan konsumsi pangan untuk memenuhi gizi masyarakat, dapat terjamin dan dalam kondisi pangan yang aman.
"Pemerintah Pusat dan Daerah dalam menyusun RAD Pangan dan Gizi dilakukan per 5 tahun sekali, sesuai dengan dokumen pemerintah daerah seperti RPJMN atau RPJMD," tuturnya.
Langkah teknis penyusunan matriks penajaman strategi dan aksi RAN-PG, yaitu:
1. Mengidentifikasi strategi RAD-PG yang tercantum dalam dokumen perencanaan.
2. Memetakan aksi RAD-PG sesuai dengan kewenangan tugas dan fungsi OPD.
3. Memetakan aksi tersebut berdasarkan indikator.
4. Menentukan target berdasarkan Renstra yang telah di tetapkan.
5. Menentukan pemangku kepentingan yang terlibat.
Hasil yang diharapkan dalam RAD-PG tersebut yakni dapat menunjang kebijakan yang terarah tentang implementasi strategis pangan dan gizi yang tepat sasaran serta dapat menunjang program pemerintah tentang kebijakan strategis.
Tujuan diadakannya penyusunan RAD-PG ini antara lain:
1. Perbaikan gizi masyarakat, meliputi bidang:
- Promosi dan pendidikan gizi masyarakat;
- Pemberian suplementasi gizi;
- Pelayanan kesehatan dan masalah gizi;
- Pemberdayaan masyarakat di bidang pangan dan gizi;
- Jaminan sosial yang mendukung perbaikan pangan dan gizi bagi
Pendidikan anak usia dini.
2. Peningkatan aksesbilitas pangan yang beragam, meliputi bidang:
- Produksi pangan dalam negeri;
- Penyediaan pangan berbasis sumber daya lokal;
- Distribusi pangan;
- Konsumsi kalori, karbohidrat, protein, vitamin,
- Peningkatan akses pangan bagi masyarakat miskin dan masyarakat yang mengalami rawan pangan dan gizi.
- Pengawasan pangan, sarana air minum dan tempat-tempat umum; dan
Promosi keamanan pangan.
4. Perilaku hidup bersih dan sehat, meliputi bidang:
- Pencegahan dan pengendalian penyakit menular;
- Pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular;
- Penyediaan air bersih dan sanitasi;
- Penerapan kawasan tanpa rokok; dan
- Penerapan perilaku sehat.
5. Koordinasi pembangunan pangan dan gizi, meliputi bidang:
- Perencanaan pangan dan gizi;
- Penguatan peranan lintas sektor;
- Penguatan pencatatan sipil dalam perbaikan gizi;
- Pelibatan pemangku kepentingan;
- Pemantauan dan evaluasi; dan
- Penyusunan dan penyampaian laporan.
La Ode Muhamad Alwi mengatakan, kegiatan ini juga dalam rangka pengembangan dan peningkatan kualitas SDM dalam meningkatkan pembangunan pangan dan gizi di masyarakat.
"Kalau hari ini di Sultra, ketersediaan pangan masih aman, akan tetapi kita tetap berharap seluruh daerah untuk berpikir bersama dalam menjaga dan mengantisipasi krisis pangan," tutupnya.
Kegiatan ini juga di hadiri multi beberapa pihak yakni OPD provinsi dan OPD di 17 kabupaten/kota serta instansi vertikal seperti, BPOM, BPS dan BKKBN serta unsur non pemerintah. (A-Adv)