Geser Dominasi Google dan Perak, Bitcoin Diklaim jadi Aset Terbesar Dunia 2025

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Jumat, 25 April 2025
0 dilihat
Geser Dominasi Google dan Perak, Bitcoin Diklaim jadi Aset Terbesar Dunia 2025
Bitcoin geser Google dan perak, kini jadi aset terbesar kelima dunia. Foto: Repro Tribunnews.

" Bitcoin kembali membuat sejarah baru dengan berhasil menggeser dominasi Google dan perak, menjadikannya sebagai salah satu aset paling bernilai di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar "

JAKARTA, TELISIK.ID - Bitcoin kembali membuat sejarah baru dengan berhasil menggeser dominasi Google dan perak, menjadikannya sebagai salah satu aset paling bernilai di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar.

Bitcoin terus menunjukkan taringnya di panggung global. Aset kripto terbesar di dunia ini kini tercatat menempati posisi kelima dalam daftar aset dengan kapitalisasi pasar terbesar secara global.

Berdasarkan data terbaru dari CompaniesMarketCap, Bitcoin kini berada di atas Google dan perak, dua entitas raksasa yang selama ini mendominasi daftar tersebut.

Kapitalisasi pasar Bitcoin saat ini mencapai angka fantastis sebesar US$1,87 triliun. Nilai ini melampaui kapitalisasi pasar Google yang tercatat sebesar US$1,85 triliun dan juga perak yang berada di angka US$1,84 triliun.

Kenaikan tersebut menjadikan Bitcoin satu tingkat lebih tinggi dibandingkan dua aset besar tersebut dalam urutan kekayaan global.

“Bitcoin kini menjadi aset terbesar kelima di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar,” tulis CompaniesMarketCap dalam laporan terbarunya, seperti dikutip dari CNBC Indonesia, Jumat (25/4/2025).

Baca Juga: Resmi Dikelola Pegadaian dan BSI, Ini Plus Minus Menabung di Bank Emas

Ini adalah pencapaian historis bagi Bitcoin, yang sebelumnya hanya mampu bersaing ketat dengan perak pada posisi kedelapan di tahun 2024.

Kenaikan posisi Bitcoin tidak lepas dari lonjakan harga yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Dalam 24 jam terakhir, harga Bitcoin melonjak 6?n menembus angka US$94.300.

Ini merupakan level harga tertinggi sejak awal Maret 2025. Reli harga tersebut dipicu oleh meningkatnya minat investor institusional serta kondisi makroekonomi yang mendukung.

Menurut laporan CNBC, lonjakan harga Bitcoin mendapat dorongan dari arus masuk yang signifikan ke produk ETF spot Bitcoin di Amerika Serikat. Data mencatat, pada 22 April 2025, 11 ETF spot Bitcoin mencatatkan arus masuk bersih sebesar US$936 juta atau sekitar Rp15,7 triliun. Ini menjadi inflow harian tertinggi sejak 17 Januari 2025.

Salah satu faktor pendorong utama lainnya adalah pernyataan terbaru Menteri Keuangan AS, Scott Bessent. Dalam forum tertutup yang digelar bersama JPMorgan, Bessent menyebut bahwa kebuntuan tarif antara Amerika Serikat dan Tiongkok tidak lagi bisa dipertahankan.

“Kondisi ini sudah setara dengan embargo dagang,” ujar Bessent.

Ia juga menambahkan bahwa proses deeskalasi akan segera dimulai dalam waktu dekat. Pernyataan ini memberikan angin segar bagi pelaku pasar yang sebelumnya cemas terhadap risiko geopolitik dan perlambatan ekonomi global.

Ketidakpastian ekonomi yang melanda dunia turut mendorong pelaku pasar mencari aset lindung nilai, dan Bitcoin kembali menjadi salah satu alternatif utama.

Tak hanya itu, Presiden AS Donald Trump juga menambah optimisme pasar dengan pengumuman kebijakan baru terkait tarif impor. Trump menyatakan bahwa pemerintahannya akan menurunkan tarif impor Tiongkok yang saat ini mencapai 145%.

Ia juga menegaskan bahwa Jerome Powell akan tetap menjabat sebagai Ketua Federal Reserve, mengurangi kekhawatiran terkait arah kebijakan suku bunga ke depan.

Baca Juga: Resmi Dikelola Pegadaian dan BSI, Ini Plus Minus Menabung di Bank Emas

Kebijakan ini turut mendorong pelemahan nilai dolar AS dan menguatkan sentimen positif terhadap Bitcoin sebagai aset lindung nilai. Selain itu, ekspektasi bahwa The Fed akan melonggarkan kebijakan moneternya juga meningkatkan daya tarik aset kripto di tengah kekhawatiran inflasi berkepanjangan.

“Pasar menanggapi kabar tersebut secara positif, karena memberikan kejelasan arah kebijakan fiskal dan moneter,” tulis laporan dari CNBC.

Para analis juga menyebutkan bahwa posisi Bitcoin yang kini lebih tinggi dibandingkan Google dan perak menunjukkan transformasi signifikan dari kripto sebagai aset spekulatif menjadi aset bernilai tinggi di pasar global.

Saat ini, Bitcoin berada di bawah empat aset utama lainnya yaitu emas, Microsoft, Apple, dan Saudi Aramco. Namun, dengan tren pertumbuhan yang terus meningkat, pelaku pasar masih akan terus mengamati potensi Bitcoin untuk menembus peringkat lebih tinggi lagi dalam beberapa waktu mendatang. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel Terkait
Baca Juga