Gunung Merapi Keluarkan Guguran
Affan Safani Adham, telisik indonesia
Kamis, 16 Juli 2020
0 dilihat
Sejak 2018 aktivitas Gunung Merapi tidak pernah berhenti. Aktivitas terus ada. Foto: Affan Safani Adham/Telisik
" Untuk suara guguran tidak tercatat secara pasti. "
YOGYAKARTA, TELISIK.ID - Gunung Merapi yang berada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah mengeluarkan guguran pada Rabu (15/7/2020) malam pukul 18.29 WIB.
Berdasarkan pengamatan BPPTKG pada Rabu (15/7/2020) pukul 18.00 WIB, tercatat sejumlah aktivitas kegempaan di Gunung Merapi yang terdiri atas satu kali gempa Multiphase (MP) dan dua kali gempa guguran.
Hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level II atau waspada.
Untuk sementara BPPTKG tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, mengatakan, lokasi pasti terjadinya guguran Gunung Merapi belum terlihat. "Karena terkendala cuaca," tandasnya.
Meski demikian, suara guguran itu terdengar dari Pos Pengamatan Merapi Babadan dengan durasi yang tidak tercatat secara pasti. "Untuk suara guguran tidak tercatat secara pasti," kata Hanik.
Baca juga: Pemda Kolut Distribusi Bantuan untuk Korban Banjir Masamba
Warga di wilayah tersebut diminta waspada menyusul kondisi Gunung Merapi yang menggembung dalam beberapa hari terakhir.
Kondisi Gunung Merapi hingga Kamis (16/7/2020) siang, masih waspada.
Memang, sejak 2018 aktivitas Gunung Merapi tidak pernah berhenti. Aktivitas terus ada. Jadi status masih waspada. Artinya, aktivitasnya di atas normal.
Namun belum membahayakan penduduk di lereng Merapi asal di dalam radius tiga kilometer dari puncak tidak boleh ada aktivitas warga.
Potensi ancaman bahaya saat ini berupa luncuran awan panas dari runtuhnya kubah lava dan jatuhan material vulkanik dari letusan eksplosif.
"Tidak perlu khawatir dengan kondisi aktivitas Gunung Merapi saat ini karena statusnya tidak naik dan radius bahaya masih berada di dalam tiga kilometer dari puncak," kata Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Dikatakan Sultan HB X, warga lereng Merapi juga sudah paham betul apa yang harus dilakukan jika terjadi erupsi.
Bagi Sri Sultan HB X, aktivitas Gunung Merapi saat ini berbeda dengan dahulu, empat tahun sekali. Namun sekarang lebih dari empat tahun. "Walaupun Gunung Merapi punya aktivitas mengeluarkan magma, tapi jaraknya kan terbatas dan tetap di atas," kata Sri Sultan HB X.
Reporter: Affan Safani Adham
Editor: Haerani Hambali