Hewan Ini Ternyata Bisa Hasilkan Uang hingga Miliaran Rupiah
Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Kamis, 22 Februari 2024
0 dilihat
Proses pengeluaran bisa dari seekor kalajengking. Foto: Tribunnews.com
" Kalajengking termasuk salah satu hewan berbahaya. Namun, hewan ini ternyata memiliki racun yang dihargai sangat mahal. Satu galon racun kalajengking jenis deathstalker (salah satu spesies kalajengking paling mematikan) berharga sekitar US$39 juta atau sekitar Rp 570 miliar "
KENDARI, TELISIK.ID - Kalajengking termasuk salah satu hewan berbahaya. Namun, hewan ini ternyata memiliki racun yang dihargai sangat mahal. Satu galon racun kalajengking jenis deathstalker (salah satu spesies kalajengking paling mematikan) berharga sekitar US$39 juta atau sekitar Rp 570 miliar.
Alasan di balik mahalnya ekstraksi bisa karena cairan tersebut sulit untuk didapatkan. Apalagi kalajengking diternakkan dan bisanya diperas manual di tangan satu per satu. Satu kalajengking hanya menghasilkan paling banyak dua miligram bisa dalam satu waktu.
Proses ekstraksi bisa dari tubuh kalajengking banyak dilakukan warga dari kawasan Afrika Utara dan Timur Tengah, termasuk negara-negara seperti Mesir, Maroko, dan Iran.
Baca Juga: Deretan Hewan dengan Mata Paling Unik di Dunia
Mereka termasuk pemain utama dalam ekstraksi bisa kalajengking karena lingkungannya dipenuhi spesies beragam dan signifikan bagi kepentingan medis, seperti Androctonus mauretanicus, seperti dikutip dari Sindonews.com.
Melansir Cnbcindonesia.com, proses ekstraksi racun kalajengking dilakukan secara manual satu per satu. Selain itu, ada risiko saat proses ekstraksi tersebut, seseorang bisa kena sengatan.
Meskipun satu sengatan dari kalajengking jenis deathstalker tidak berakibat fatal bagi manusia, pendiri Venomtech, Steve Trim mengatakan bahwa rasa sakitnya "seratus kali lebih menyakitkan daripada sengatan lebah."
Baca Juga: 6 Hewan Peliharaan Termahal di Dunia, Capai Rp 200 Miliar
Karena manfaat medisnya yang menjanjikan, permintaan untuk racun kalajengking terus meningkat. Seorang petugas dari Museum Gurun Arizona-Sonora berkata bahwa dia harus pergi ke gurun untuk menemukan lebih banyak kalajengking kulit kayu, yang dia buru di malam hari dengan cahaya hitam karena mereka bersinar dalam gelap.
Penggunaan racun untuk obat sebenarnya sudah ada sejak ratusan tahun lalu, meski saat itu belum ada bukti medis yang mendukung. Jarum yang dicelup racun adalah bentuk pengobatan akupunktur tradisional. Terapi sengatan lebah, di mana segerombolan lebah ditempatkan pada kulit, juga digunakan oleh beberapa tabib.
Studi juga menunjukkan racun kalajengking mengandung berbagai molekul bioaktif lainnya yang dapat digunakan untuk pengembangan terapi baru terhadap sejumlah penyakit. (C)
Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan
Editor: Fitrah Nugraha
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS