Hilang Seabad Lalu, Perhiasan Raja Tutankhamun Kini Ditemukan
Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Senin, 07 November 2022
0 dilihat
Peti mati Tutankhamun l, yang dipamerkan di galeri Egyptian Museum di Mesir, beberapa waktu lalu. Tahun 2022 ini menandai ditemukannya makam raja muda Tutankhamun oleh pakar Mesir asal Inggris, Howard Carter. Foto: Repro Koran-jakarta.com
" Makam Tutankhamun berisi banyak artefak yang fantastis. Tetapi beberapa perhiasan Firaun telah hilang di abad ini sejak ditemukan, meskipun undang-undang menetapkan bahwa artefak di makam itu milik Mesir "
MESIR, TELISIK.ID - Makam Raja Tutankhamun ditemukan di Lembah Para Raja, Valley of the Kings. Raja Tut menjadi Firaun Mesir kuno paling terkenal di dunia. Makamnya ditemukan pakar Mesir asal Inggris, Howard Carter, pada 1922.
Nebkheperure Tutankhamun adalah Firaun dari Dinasti ke-19 Mesir (memerintah 1333 SM-1324 SM), pada masa yang disebut Kerajaan Baru Mesir. Nama aslinya, Tutankhaten, berarti "Jelmaan hidup Aten", sedangkan Tutankhamun berarti "Jelmaan hidup Amun".
Dikutip dari Livescience.com, makam Tutankhamun berisi banyak artefak yang fantastis. Tetapi beberapa perhiasan Firaun telah hilang di abad ini sejak ditemukan, meskipun undang-undang menetapkan bahwa artefak di makam itu milik Mesir.
Dalam penelitian yang dipresentasikan pada konferensi di Luxor antara 4 dan 6 November, Marc Gabolde, seorang profesor Egyptology di Paul-Valéry University of Montpellier di Prancis, mengidentifikasi beberapa perhiasan yang hilang dan di mana letaknya.
Dia memeriksa gambar-gambar yang diambil oleh fotografer Harry Burton dari penemuan makam Tutankhamun pada 1920-an dan membandingkannya dengan potongan-potongan yang ditemukan di museum dan situs lelang.
Baca Juga: Unik, di Negara Ini Ada Profesi Menangisi Orang Meninggal
Melansir Sindonews.com, penelitian Gabolde memungkinkan dia untuk secara virtual merekonstruksi kerah lebar yang ada di dada Raja Tutankhamun tetapi sekarang berada di beberapa bagian dan lokasi. Beberapa di antaranya tidak diketahui.
Bagian dari kerah itu diambil oleh Carter dan berada di Nelson-Atkins Museum of Art di Kansas City, Missouri. Gabolde membandingkan gambar kerah yang diambil oleh Burton dengan gambar dari museum dan situs lelang, ia menemukan bahwa bentuknya tampak sama.
Museum Nelson-Atkins setuju dan telah mencatat ini di situs web mereka. Contoh lain perhiasan yang hilang dari makam Tutankahmun berupa manik-manik dari hiasan kepala. Gabolde menemukan bahwa manik-manik itu tampaknya telah dirangkai menjadi kalung yang sekarang ada di Museum Seni Saint Louis. Di situs web mereka, Museum Seni St Louis mengakui bahwa ini mungkin dari makam.
Baca Juga: Unik, Perumahan di Negara Ini Disewakan hanya Rp 15.000 Pertahun
Aidan Dodson, seorang profesor Egyptology di University of Bristol di Inggris, mengatakan, dia meragukan bahwa keuntungan finansial adalah motivasinya. Kemungkinan Carter melihat beberapa dari potongan-potongan itu sebagai sesuatu yang tidak penting dan berpikir bahwa dia harus diizinkan untuk di berikannya kepada teman-teman.
Ia menduga Carter bermaksud untuk memperbaiki atau menganalisis beberapa perhiasan tetapi meninggal sebelum dapat menyelesaikan pekerjaannya.
“Tetapi terlepas dari motivasinya, tindakannya ilegal,” kata Gabolde. (C)
Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS